Mohon tunggu...
eM eN
eM eN Mohon Tunggu... Dosen - Melati Naturalis

@Ida YHera

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mak, Isi Piringku Sama Ikan!

14 Februari 2022   00:04 Diperbarui: 14 Februari 2022   19:59 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak bisa seperti teman yang lain itu bagaimana maksudnya?", kali ini Emak yang serius bertanya.

"Ya ... badan Udin kurus, tidak setinggi teman laki-laki Udin yang lain. Kenapa ya Mak?", tanya Udin masih memburu Emak.

"Ealah Din ... itu to. Mungkin karena Emak dan Bapak tidak punya uang untuk membeli makanan yang bergizi sewaktu kamu kecil. Jadi ya kurang asupan gizi.", jelas Emak dengan mata berkaca-kaca melihat kesedihan di raut wajah Udin. Mungkin Emak merasa bersalah dengan kondisi Udin sekarang. "Tapi, kenapa Udin sekarang membahas itu?", suara Emak terdengar parau.

"Tadi pagi di sekolah, Bu Ida guru Bahasa Inggris, membahas tentang lomba artikel bertema stunting, Mak. Udin menjadi minder karena badan Udin seperti ciri-ciri yang dikatakan Bu Ida. Teman-teman juga bilang Udin kena stunting, Mak.", jelas Udin pada Emak.

"Stunting itu apa Din? Mak ndak mengerti bahasa asing. Memang kata bu Ida, apa ciri-ciri stunting?", Emak ganti memberondong Udin dengan pertanyaan-pertanyaan. Kali ini Emak jadi penasaran.

"Stunting itu kata Bu Ida adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan masalah gizi kronis sejak anak masih berada dalam kandungan. Umumnya, gejala stunting baru terlihat saat anak berusia 2 tahun. Stunting merupakan parameter pertumbuhan anak berdasarkan tinggi badan. Stunting biasanya diiringi wasting. Wasting adalah parameter pertumbuhan anak berdasarkan berat badan. Ciri-ciri anak stunting yaitu tinggi badan anak tergolong pendek jika dibandingkan dengan rata-rata tinggi badan anak seusianya, meskipun proporsi tubuh tampak normal atau tidak terlalu gemuk atau tidak terlalu kurus tapi penampilan anak terlihat lebih muda daripada usia sebenarnya, pertumbuhan gigi tergolong lambat, persebaran lemak pada tubuh tidak merata sehingga ada bagian tubuh yang tampak lebih berlemak, misalnya pipi chubby. Selain itu Mak, saat memasuki usia sekolah, anak akan kesulitan berkonsentrasi ketika belajar atau melakukan aktivitas lainnya, anak stunting yang sudah memasuki usia sekolah juga memiliki keterbatasan daya ingat, ciri terakhir yaitu pada masa pubertas juga berlangsung terlambat dibandingkan anak seusianya.", jelas Udin panjang lebar pada Emak.

"Ooo, begitu ya.", Emak manggut-manggut. "Lalu, bagaimana cara menanggulangi stunting?", Emak semakin penasaran mendengar penjelasan Udin.

"Kata Bu Ida untuk mencegah stunting ada beberapa cara Mak. Satu, mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil sejak kandungan masih berusia beberapa minggu. Dua, Ibu hamil juga harus rajin memeriksakan kondisi kandungannya ke dokter. Para ibu hamil juga harus telaten menjaga kondisi psikis. Jangan sampai kondisi stres selama hamil menyebabkan perubahan hormon yang berimbas pada gangguan tumbuh kembang janin. Tiga, kondisi lingkungan tempat tinggal ibu hamil harus benar-benar bersih. Akses air bersih untuk minum dan MCK harus tercukupi demi meminimalkan risiko penyakit menular pada ibu hamil. Empat, setelah melahirkan, para ibu harus tetap mendapatkan asupan gizi seimbang setiap hari. Asupan gizi tersebut merupakan sumber makanan yang mendukung produksi air susu ibu (ASI) berkualitas. Lima, Anak yang baru lahir harus dijadwalkan vaksinasi secara rutin hingga mendapatkan seluruh rangkaian vaksinasi secara lengkap. Vaksinasi sangat penting untuk meminimalkan risiko infeksi dini dan penyakit yang rentan menyebabkan anak stunting. Selain vaksinasi, bayi juga harus melakukan kontrol kesehatan ke dokter anak secara rutin. Kontrol kesehatan dapat membantu deteksi stunting sejak dini sehingga kecenderungan gagal tumbuh tersebut bisa diminimalkan. Enam, bila anak telah lahir, para orang tua harus mencari informasi detail tentang asupan gizi yang seimbang bagi buah hatinya. Para orang tua lebih sigap menyiapkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang turut berperan penting mencegah stunting. Tujuh, mengatasi segala penyakit yang diidap anak secara intensif. Anak-anak yang sakit biasanya mengalami gangguan hormon dan perlambatan laju pertumbuhan. mendukung tumbuh kembangnya. Terakhir Mak ... kata Bu ida, pemerintah juga wajib aktif memberikan pengadaan fasilitas kesehatan bagi ibu hamil, bayi, dan menyusui. Berbagai layanan kesehatan seperti pos pelayanan terpadu (Posyandu) harus diadakan secara rutin setiap dua minggu atau satu bulan sekali. Kegiatan posyandu tak hanya untuk memantau tumbuh kembang anak, tetapi juga menjadi momen yang tepat untuk memberikan vitamin serta makanan bergizi untuk anak. Bahkan di sekolah juga harus diberikan informasi tentang cegah stunting, harus gencar disebarkan melalui pendidikan akademis maupun seminar-seminar kesehatan. Jadi generasi muda semakin mengenal stunting dan berinisiatif melakukan upaya pencegahan, begitu kata Bu Ida ... Mak.", Udin makin panjang lebar menjelaskan pada Emak.

"Memang sih Din, kalau dilihat dari ciri-ciri yang kamu bilang, kamu seperti anak yang terkena stunting.", kata Emak dengan ekspresi penuh penyesalan. Mungkin Emak berpikir kenapa dahulu asupan gizi bayi Udin tidak diperhatikan.

"Mak ... Udin gak mau kena stunting Mak, Udin malu sama teman-teman.", kata Udin mengiris hati Emak.

"Lalu apa yang bisa Emak lakukan sekarang Din, kamu sudah besar. Tidak mungkin Emak mengulang kembali masa bayimu.", kata Emak memelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun