Di Indonesia, upacara menjadi bagian penting dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional. Namun, situasi di Higashihiroshima Jepang berbeda, tidak ada upacara atau libur khusus, sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan upacara. Di Hiroshima University, peringatan Hari Pendidikan Nasional menjadi momentum penting bagi mahasiswa Indonesia untuk membangkitkan motivasi  baru agar dapat lulus tepat waktu dan kembali ke Indonesia untuk mengabdi di tanah air. Mengutip dari halaman ppihiroshima (https://ppihiroshima.org/), terdapat total 103 mahasiswa aktif dengan 5 mahasiswa baru yang sedang belajar di Hiroshima dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Hiroshima University sebanyak 93 mahasiswa. Jenjang Pendidikan terbanyak yang ditempuh adalah S3 atau Doktor, kedua adalah S2 (Master) sementara yang lainnya S1 (sarjana), pertukaran pelajar, peneliti dan post-Doctoral.
Universitas Hiroshima memiliki kampus utama yang terletak di kota Higashihiroshima, ditambah dengan dua kampus lainnya di kota Hiroshima yaitu Kampus Kasumi dan Kampus Higashi-Senda. Kampus Higashi-Hiroshima terdiri dari Sekolah Integrated Arts and Sciences, Letters, Education, Economics (Daytime course), Science, Engineering, Applied Biological Science, Informatics and Data Science dan Sekolah Pasca Sarjana meliputi Integrated Arts and Sciences, Letters, Education, Social Sciences (Department of Law and Politics, Department of Economics), Science, Advanced Sciences of Matter, Engineering, International Development and Cooperation, Integrated Sciences for Life (https://www.hiroshima-u.ac.jp/en/access).
Kedisiplinan adalah kunci utama di sini; datang lebih awal ke kelas dan laboratorium adalah sebuah keharusan. Biasanya, mahasiswa berada di kampus dari pukul 08.30 pagi hingga 17.00 sore JST. Seperti di Sekolah Pascasarjana Graduate School of Integrated Sciences for Life, mahasiswa begitu disiplin hadir di kampus tepat waktu, selain itu mahasiswa juga wajib menandai keberadaannya, entah itu di laboratorium atau di lokasi lain di kampus dengan cara menempelkan icon (simbol) yang tertempel pada setiap pintu laboratorium. Bagi mahasiswa doktor yang melakukan riset penuh waktu di laboratorium, bekerja hingga larut malampun menjadi bagian dari rutinitas.
Mahasiswa program Doktor di Hiroshima University khususnya di Sekolah Pascasarjana Graduate School of Integrated Sciences for Life diharuskan mengambil dan lulus minimal 20 sks, dengan 12 sks dari jumlah tersebut adalah riset disertasi, sehingga ada 8 sks perkuliahan yang wajib diambil. Diantara kewajiban 8 sks tersebut, mahasiswa bebas untuk mengambil mata kuliah yang mana saja sesuai dengan minat. Kelas tersebar dari ujung utara hingga selatan kampus dan dari barat ke timur pada kampus dengan total area sekitar 314 Ha. Semua perjalanan di area kampus biasanya ditempuh dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Suasana akademis sangat kental terasa di kampus ini. Sudah menjadi pemandangan biasa melihat mahasiswa memadati setiap sudut perpustakaan untuk belajar; setiap orang tampak serius dan tenggelam dalam dunianya sendiri. Meskipun jalanan di kampus tampak sepi, suasana berubah ketika memasuki ruang-ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, dan area belajar lainnya yang selalu ramai dipadati mahasiswa namun senyap karena fokus belajar dan bekerja mandiri.
Kesunyian yang mendominasi kampus ini seringkali memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk fokus pada pembelajaran individu. Disiplin yang ketat dalam berpikir, belajar, dan bekerja dengan cepat dalam kesunyian sangatlah mirip dengan gaya Ninja yang disiplin, terampil, dan penuh kerahasiaan. Para mahasiswa di sini juga memiliki kemampuan yang serupa; mereka cepat dalam berpikir, belajar, dan bekerja tanpa perlu diketahui oleh banyak orang.
Semangat Ninja ini lah yang perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa di sini untuk dapat lulus tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Karena kedisiplinan dalam segala hal dan motivasi Ninja ini, tidak sedikit mahasiswa Doktor yang dapat lulus hanya dalam waktu tiga tahun. Namun, semuanya tergantung pada motivasi individu untuk disiplin waktu, mengerahkan tenaga dan pikiran untuk belajar dan bekerja keras dalam riset. Bagaimana dengan mahasiswa Indonesia yang belajar di kampus Indonesia? Apakah sudah memiliki semangat juang tinggi untuk meraih Pendidikan setinggi-tingginya? Karena tanpa adanya motivasi diri mustahil Pendidikan tinggi dapat tercapai. Betapa pentingnya Pendidikan ini, sehingga Pemerintah kita memperingati Hari Pendidikan Nasional ini setiap tahunnya dan tidak berhentinya Pemerintah kita untuk terus mengembangkan kurikulum yang memperhatikan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian juga Institusi Pendidikan diharapkan dapat memberikan wadah terbaik bagi peserta didik untuk terus mau belajar dan mengembangkan diri tanpa dibatasi uang, ruang dan waktu. Pada hakikatnya, pendidikan tinggi akan membawa kita ke arah kehidupan yang berkualitas lebih baik, yang pada akhirnya membantu mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, mari jadikan momentum Hari Pendidikan Nasional ini untuk kembali membangkitkan motivasi diri untuk belajar, bekerja dan berkarya bagi Negeri. Khususnya kepada pada pengajar Guru dan Dosen di Institusi Pendidikan untuk terus melanjutkan pengabdian dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H