Mohon tunggu...
Ida Bagus Brahmananda Telabah
Ida Bagus Brahmananda Telabah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bram

Mahasiswa Psikologi angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memecahkan Stereotype tentang Ganasnya K-popers di Mata Masyarakat

2 Juli 2021   01:24 Diperbarui: 2 Juli 2021   13:34 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, para penggemar K-pop seringkali terlibat dalam peperangan antar fandom atau dapat dikatakan sebagai fanwar. Namun, keunikan yang muncul dari acara amal yang tersebut adalah bersatunya para penggemar K-pop dari berbagai fandom. Contoh fanwar di dunia K-pop baru-baru ini terjadi saat setelah ajang tahunan Asia Artist Award (AAA) yang diselenggarakan pada Selasa, 26 November 2019. 

Dalam acara tersebut, salah satu boyband asal Korea Selatan yang bernama Seventeen memenangkan tiga penghargaan sekaligus dalam acara yang dilaksanakan di My Dinh National Stadium, Hanoi, Vietnam. Salah satu penghargaan yang didapat adalah penghargaan yang sangat diimpikan oleh para Idol K-pop, yaitu Daesang () atau Album of the Year. Daesang merupakan penghargaan paling didambakan oleh para Idol K-pop karena merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada musisi atau penyanyi Korea Selatan yang berbakat. 

Dalam acara penghargaan AAA, Seventeen yang memenangkan tiga penghargaan tersebut membuat ARMY (sebutan bagi penggemar BTS) bertanya-tanya. Sejumlah ARMY memutuskan untuk "menyenggol" Carat (sebutan bagi penggemar Seventeen) dan akhirnya membuat mereka emosi. Carat merupakan salah satu fandom yang hampir tidak pernah terlihat dalam fanwar dan dikatakan sebagai fandom yang paling santai. 

"Senggolan" dari sejumlah ARMY yang bertanya-tanya menyebabkan Carat akhirnya emosi. Sebab dari ARMY bertanya-tanya adalah karena BTS tidak memenangkan penghargaan apapun dan membuat ARMY merasa tidak terima. 

Akhirnya ARMY membuat lelucon, salah satunya tentang cara penyebutan Carat yang mirip dengan carrot. Hal tersebut sempat membuat para Carat geram, tetapi tidak bertahan lama. Beberapa ciutan yang dilontarkan oleh Carat adalah "Oh jadi sekarang Carat dikatain sayuran? Ih lucu tauk, aku suka sayur, suka nanam sayur," unggah username @guoh_95. 

"Gue merasa ada di fandom yang benar. Carat doang yang dikatain sayuran malah dijadikan lelucon. Hidup wortel!" unggah pengguna @SenaLee89 (Pangaribuan, 2019). Melihat fanwar yang terjadi, fandom dari Idol K-pop lain ikut dalam membela Carat. Fanwar antara ARMY dan Carat ini dapat dikatakan sebagai fanwar yang besar setelah yang sebelumnya terjadi antara ARMY dan BLINK (sebutan bagi penggemar BlackPink).

Komunitas merupakan kumpulan beberapa orang yang saling berhubungan membentuk suatu kelompok sosial yang di masyarakat karena adanya kesamaan antar anggotanya yang membuat mereka tertarik satu sama lain (Kloos, dkk., 2015). Kesamaan yang membentuk sebuah komunitas, seperti K-popers adalah karena terbaginya sebuah koneksi emosi antar anggota. Dalam kasus K-popers pengalaman tersebut adalah seperti menyukai Idol K-pop yang sama. Karena terdapat banyak Idol K-pop, maka terdapat juga bermacam-macam kelompok penggemar dari Idol yang berbeda. 

Tiap kelompok ini disebut sebagai sebuah fandom yang termasuk ke dalam online communities. Karena banyaknya fandom dalam komunitas K-pop, akhirnya dapat terjadi sebuah konflik antar komunitas sehingga menyebabkan perpecahan dan perubahan. Hal ini berhubungan dengan conflict and change within a community (Kloos, dkk., 2015), yang disebut fanwar. 

Meskipun pernah terjadi atau sering terjadi fanwar (konflik antar fandom) ini, masih dapat terjadinya sebuah kerjasama. Seperti dilakukannya fundraising atau penggalangan dana. Fundraising yang dilakukan sebagai upaya untuk membantu korban bencana alam di Indonesia (social support). Hal tersebut dapat juga menjadi sebuah community development dalam komunitas penggemar K-pop.

Fundraising berarti penggalangan dana adalah suatu usaha mengumpulkan kontribusi sukarela baik dari individu hingga lembaga pemerintah yang berupa uang atau sumber daya lain (Kloos, dkk., 2015). 

Kegiatan fundraising yang dilakukan oleh penggemar K-pop dalam rangka memberikan sumbangan kepada korban bencana alam. Kegiatan tersebut merupakan sebuah gerakan sosial yang disepakati dan dilakukan secara bersama-sama adalah bentuk dari sense of community. Kegiatan tersebut dilaksanakan menandakan bahwa kelompok komunitas penggemar tersebut memiliki sense of community yang kuat. Sehingga kelompok tersebut dapat ikut serta (citizen participation) dalam pemberian bantuan kepada korban bencana alam (social support). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun