Mohon tunggu...
Fulan
Fulan Mohon Tunggu... Lainnya - Penganggur setia

Kabarnya, batin dibanjiri rindu, akibat curah halu yang menggebu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tenggelam ke Dasar Sunyi

26 November 2022   20:03 Diperbarui: 26 November 2022   20:15 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teriakan, tatapan dan
dari segala yang terlihat
atau terdengar,
enyahlah!

Saat ini telinga, mata
dan dari sisa tubuhku
menginginkan sunyi.

Kau tak perlu repot mengeluarkan
busa dari mulutmu itu.

Biarlah, biarkan aku
menjelma pepohonan yang
meliuk-liuk tubuhnya,
menari menikmati nada-nada
dari dedaunan yang dimainkan aingin.

Teriakan, tatapan dan
dari segala yang terlihat
atau terdengar, datanglah!

Aku tenggelam
ke dasar sunyi
yang dingin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun