Taman gizi merupakan konsep taman yang bukannya diisi dengan berbagai bunga dan tanaman yang meningkatkan estetika, melainkan taman yang diisi dengan tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber gizi keluarga, misalnya terong, sawi, bayam, kangkung, tomat, dan lengkuas.Â
Tanaman sayur yang dipilih adalah tanaman sayur yang penting untuk pemenuhan gizi, tetapi juga cenderung mudah ditanam dan dirawat agar masing-masing rumah tangga tidak kerepotan merawatnya. Di kegiatan ini juga mahasiswa KKN melakukan serah terima tanaman taman gizi kepada kepala-kepala dusun yang hadir agar di setiap rumah kepala dusun, terdapat taman gizi yang dapat dimanfaatkan oleh warganya untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.Â
Menurut penuturan salah satu kader yang hadir, taman gizi ini dapat menjadi inspirasi ibu-ibu untuk menanam tanaman yang bergizi seperti buah dan sayuran di pekarangan sebagai bentuk pemenuhan gizi bagi anak-anaknya.Â
Pemerintah desa mengapresiasi inisiasi ini dengan menyampaikan bahwa, "Program taman gizi bagus karena bisa mengedukasi warga akan pentingnya pemenuhan gizi sehari-hari bagi anak untuk mencegah stunting".Â
Pak Alfin selaku narasumber dan Ibu Nita Deny selaku Bidan Desa juga berharap inisiasi ini dapat diterapkan oleh setiap keluarga dan berkelanjutan sehingga dapat membantu menurunkan angka stunting di Desa Sukojember.Â
Mahasiswa Kelompok 223 KKN Kolaboratif Kabupaten Jember Tahun 2024 yang berasal dari Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi, Institut Teknologi dan Sains Mandala, dan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember berharap inisiasi ini dapat menjadi salah satu langkah kecil yang berdampak besar untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H