Mohon tunggu...
Rico YulianaPratama
Rico YulianaPratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNTAR

Never give up when you are still able to try again. There's no ending until you stop trying

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perencanaan Produk Healthy Food Olahan Shirataki Dengan Menggunakan Packaging Ramah Lingkungan

30 Mei 2022   09:00 Diperbarui: 30 Mei 2022   09:10 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Tjiptono (2008, p.103) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian, atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan.

Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup tidak dapat bertahan dan melepaskan kebutuhan akan makanan dan telah menjadi kebutuhan pokok hidup makhluk hidup. (Abraham Maslow, 1960)

Pilihan makanan yang kita pilih setiap harinya punya peran besar dalam menjaga Kesehatan kita dalam jangka Panjang. Untuk itu, dengan adanya healthy food bisa menjadi salah satu pilihan, tapi masih banyak orang yang masih keliru dengan apa itu healthy food sebenarnya. Healthy food didefinisikan sebagai makanan yang bisa memberikan Anda nutrisi yang kita butuhkan untuk mendukung Kesehatan pada tubuh, dan mendapatkan energi yang dibutuhkan. Air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral adalah nutrisi utama yang bisa membentuk pola makanan yang sehat dan seimbang.

Seiring dengan meningkatnya perkembangan gaya hidup manusia modern. Kesibukan manusia modern akan pekerjaannya saat ini menyebabkan seringnya masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang instan seperti makanan cepat saji ataupun makanan kaleng yang dijual supermarket untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu alasan manusia modern mengkonsumsi makanan cepat saji atau makanan kaleng yaitu keterbatasan waktu untuk memasak, praktis dan diiringi dengan rasa yang enak.

Bahkan makanan cepat saji telah menjadi budaya dan gaya hidup saat ini. Sedangkan Makanan cepat saji sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan obesitas jika sering dikonsumsi karena mengandung kadar gula, garam, lemak, dan kalori yang sangat tinggi. Sedangkan makanan kaleng mengandung pengawet, MSG dan bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Gaya hidup dan pola makan saat ini telah membuat masyarakat modern kurang memahami pentingnya pola hidup sehat. Sehingga kebiasaan ini dapat membuat tubuh retan terhadap resiko kesehatan. Tanpa disadari sangat mempengaruhi masalah kesehatan dan menimbulkan beberapa penyakit. Terkadang orang-orang menyadari pentingnya makanan sehat saat mereka telah menderita penyakit gizi buruk, obesitas atau penyakit lainnya.

Terutama kebiasaan pola hidup anak-anak saat ini yang sulit makan dan hanya ingin makanan yang enak dan mereka gemari. Oleh karena itu, sejak dari dini anak-anak perlu di tanamkan kebiasaan untuk pola makanan sehat dan perlu menyadari akan pentingnya makan-makanan sehat dalam membantu pertumbuhan tubuh, meningkatkan fungsi tubuh dan mencegah timbulnya penyakit. Pembelajaran bahwa makanan sehat selain baik untuk kesehatan tubuh namun juga dapat diolah menjadi makanan yang enak untuk di konsumsi.

Seiring dengan perjalanan waktu peningkatan prevalensi penduduk Indonesia yang mengalami kegemukan dan obesitas jadi perhatian khusus. Jika dibiarkan, angka kesakitan akibat penyakit tidak menular bisa meningkat. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi penduduk obesitas meningkat dari 14,8 persen di 2013 menjadi 21,8 persen di 2018. Hal yang sama juga terlihat pada kasus penduduk kegemukan, yang meningkat dari 11,5 persen di 2013 menjadi 13,6 persen di 2018.

Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, mengatakan tren peningkatan angka prevalensi kegemukan dan obesitas Indonesia harus dihentikan. Jika tidak, risiko tekanan darah naik, pecah pembuluh darah, hingga gula darah tinggi akan mengintai. 

Penyebab kegemukan dan obesitas sangat banyak. Menurut Prof Hardinsyah, makanan dengan gizi tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, hingga kurang tidur dan tidur berlebih bisa menjadi penyebab kegemukan dan obesitas. Lalu bagaimana masyarakat bisa melawan obsitas tersebut, karna makanan di indonesia sendiripun jarang sekali ada makanan enak yang rendah kalori ?

Solusi Yang Ditawarkan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun