Mohon tunggu...
muhammmad ikhlas rahmawan
muhammmad ikhlas rahmawan Mohon Tunggu... -

Nama : Muhammad ikhlas rahmawan About me : NOTHING SPECIAL WITH ME "Besar itu bukan berarti kamu hebat dan memiliki segalanya , menjadi besar adalah ketika kamu pandai menempatkan sesuatu pada tempatnya , bahkan punya-mu akan menjadi besar jika kamu pandai menempatkan pada tempatnya dan itu natural"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Hanya MA/L/U Itu Saja

11 Agustus 2016   15:20 Diperbarui: 24 Agustus 2016   00:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bahasa.aquila-style.com

Gadis itu masih tetap fokus pada buku pelajaran yang dipegangnya , belasan rumus matematika iya pelajari dan pahami sambil sesekali tersenyum dan membayangkan bagaimana bisa mencari jawaban atas soal matematika yang diberikan guru matematika sebagai Pekerjaan Rumah yang telah diberikan kepada kami.

Duduk paling depan baris pertama tepat disebelah utara meja guru itu adalah posisi paling ia suka , jika boleh menilai dia adalah wanita seperti apa , aku akan menjawab mendekati sempurna , paras cantik rambut pirang panjang , seperti remaja pemeran FTV . Seperti itu penilaian aku.

Ameerah namanya, berbau Timur tengah memang , sapaan akrabnya adalah Mira , menjadi pujaan para pria seusia kami sudah pasti  itu , banyak para siswa berprestasi dari kelas lain mengunjunginya hanya untuk bertemu dengannya dengan segudang alasan yang dibawa , mulai dari berpura pura mencari penyelesaian soal matematika, praktikum fisika, atau yang lainya.Lalu apakah ada perasaan suka pada benak saya ? sejujurnya Iya , kalau perasaan cinta ? Tegas Aku katakan Tidak !!! Mengapa ? Karena menurutku bicara cinta adalah bicara pantas atau tidak, dan menurutku aku memang tidak pantas untuknya , bahkan sekedar menjadi daftar antrian cintanya saja sangat sangat  tidak pantas.Mari kita beranjak ke sosok pria yang duduk di sudut belakang kelas yang sedang melantukan lagu iwan fals dengan nada yang memang kebetulan juga fals , Indra namanya. Berprestasikah dia ? sepertinya tidak , dari posisi duduk yang ia tempati saja sudah bisa terbaca apakah dia cerdas atau tidak, Dan itu adalah AKU !Dia duduk sendiri di sudut kelas , karena memang kebetulan jumlah siswa adalah ganjil sehingga ia tidak memiliki rekan sebangku, atau memang kebetulan tidak ada siswa yang mau bergaul dengannya , pria ini terkenal dengan jumlah absen tidak masuk  terbanyak dikelasnya , tinggal kelas adalah ancaman guru guru kepadanya setiap berjumpa , dalam pelajaran matematika dia selalu meninggalkan jam tersebut atau CABUT PELAJARAN bahasa kerennya.Lanjut ke ulangan matematika , hari ini jam terakhir adalah ulangan matematika bab 5 mengenai bilangan berpangkat dan bentuk akar , aku sudah berencana untuk tidak mengikuti ulangan tersebut dengan cabut pelajaran pada jam terakhir dan sekarang adalah jam ketiga dimana pada pukul sebelas nanti jika bel berbunyi menandakan apakah aku harus mengikuti ulangan tersebut atau tidak, jantung makin berdebar kencang karena sekarang adalah pukul sebelas kurang 5 menit.Dan pada akhirnya bel berbunyi juga , sambil menunggu guru pelajaran bahasa keluar dari kelas aku sudah mengambil ancang ancang untuk cabut kelas dan menuju ke kantin belakang , guru sudah meninggalkan ruangan , saatnya aku melancarkan aksiku , aku bergegas menuju keluar kelas , namun langkahku terhenti ketika kaki kananku hendak melangkah ke depan pintu kelas , ada sosok wanita mengahalangi langkahku dengan meregangkan tangan sambil menutup pintu kelas dengan kedua tangannya ,” Eiiiitt Mau kemana ??? ” ucapnya dengan wajah yang agak jutek dan menyuruhku kembali ke mejaku , “Apaan si Mir  ! ” jawabku dengan nada yang datar. “Balik sana!!” ucapnya kembali “awas akh !! ” jawabku padanya , “udah duduk sana….. cepet gak !!!!” kembali jawab Mira kepadaku.Akhirnya aku duduk kembali ke mejaku , entah harus berbuat apa karena aku benar benar binguung untuk menghadapi ulangan matematika , dari kejauhan Ameerah menghampiriku membawa tasnya dan duduk disampingku , semua mata tertuju kepada kami  , Dan Mira  Berucap  “Aku duduk disini ya ganteng” sambil memegang daguku , kontan saja mukaku merah padam dan malu entah harus berkata apa , aku hanya terdiam melihat tatapan teman teman kelas yang seakan tidak senang dengan kejadian itu.Lembar ulangan dibagikan , seperti pada ulangan sebelum sebelumnya untuk soal ulangan pasti berbeda antara kiri dan kanan , dan hal itu sudah biasa bagiku , aku menulis namaku pada soal ujianku , setelah itu aku diamkan soal ulangan itu , sementara Mira sibuk mengerjakan ulangan itu tanpa menengok sedikitpuk kearahku , makin frustasi aku dengan keadaan itu akhirnya aku putuskan untuk izin ke toilet sebentar , aku keluar dan aku belok ke arah kantin ,dikantin aku ngobrol dengan mang iwan penjual es jeruk , seperti sudah tau aku bolos pelajaran dia menyiapkan es jeruk dan kue basah aku habiskan kue dan minuman itu , dan ketika akan membayar mang iwan bilang khusus hari ini gratis buat aku.Aku kembali ke kelas , Mira memandangku dengan senyum yang tidak wajar senyum terlalu manis menurutku , aku duduk kembali disebelahnya , aku lihat kertas ujianku sudah terisi penuh dengan jawaban yang tidak terlewat satupun , lantas di balik kertas jawaban tersebut terdapat Tulisan dengan pensil bertuliskan ” Mengapa kamu tidak mengatakanya padaku bahwa kamu suka aku ” dengan jantung berdebar , dan keringat dingin yang terlihat seperti kristal dari keningku dan mata yang sedikit buram aku melihat dia dengan senyuman yang begitu tulus seakan memaksa menjawab MENGAPA ? mengapa kamu tidak mengatakannya ??? lalu aku mengambil kertas soal ulangannya dan menuliskannya ” Aku hanya MA/L/U itu saja “

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun