Mohon tunggu...
Desi Widuri
Desi Widuri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Harus ke Palestina untuk Berjihad

10 Desember 2017   08:43 Diperbarui: 10 Desember 2017   08:47 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yerusalem - nama itu terus bergema di hati sebagian umat Kristen, Yahudi dan Muslim, sejak berabad-abad sengketa berdarah dan sejarah bersama. Dalam bahasa Ibrani disebut Yerushalayim dan dalam bahasa Arab disebut al-Quds, Yerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia. Di masa lalu, kota ini pernah berulang kali direbut, ditaklukan, dihancurkan dan dibangun kembali oleh berbagai pihak, dan seakan setiap lapisan buminya mengungkapkan berbagai potongan sejarah masa lalu.

Yerusalem - di kota ini lah Masjid al-Aqsha berdiri. Masjid al-Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam dan merupakan salah satu tempat Rasulullah SAW dalam perjalanan Isra. Dalam as-Sirah, ketika menjelaskan peristiwa Isra Mi'raj, Ibnu Ishaq menuturkan, "Rasulullah SAW lalu diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yaitu Baitul Maqdis di Ilya."  Masjid al-Aqsha adalah situs paling suci ketiga bagi umat muslim. Masjid ini adalah masjid kedua yang dibangun di bumi, 40 tahun setelah Ka'bah dan merupakan kiblat sholat sebelum Ka'bah. Nabi Muhammd SAW mengajak secara tegas untuk mengunjungi Masjid al-Aqsha. Banyak nabi seperti Ibrahim, Yaqub dan Ishaq meninggal di Yerusalem. Itulah mengapa Masjid al-Aqsha itu sangat penting bagi umat muslim.

Dunia Internasional tengah digegerkan, Presiden Amerika dalam pidatonya secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota  Israel . " Saya memutuskan ini waktunya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.. " ungkap Presiden Amerika Serikat. Tindakan ini tentu saja membuat berbagai negara menentang tindakan ini, salah satunya adalah kemarahan Erdogan selaku Presiden Tuki. " Saya ingin menyampaikan kesedihanku terkait dengan laporan  bahwasanya Amerika Serikat sedang mempersiapkan diri untuk menyatakan bahwa Al- Quds ( Yerusalem ) adalah ibukota Israel. Al- Quds... Tuan Trump.. Al- Qudsd adalah red line(ambang batas kesabaran umat muslim).  Ketika luka  penduduk Palestina semakin parah, pelanggaran HAM, persekusi dan serangan terus berlanjut. Mengambil keputusan yang mendukung Israel  tidak hanya melanggar hukum internasional tetapi juga menginjak-injak nurani kemanusiaan. "

"Argumen zionis untuk membenarkan pendudukan Israel sekarang tentang Arab Palestina tidak memiliki dasar yang cerdas atau legal dalam sejarah ...bahkan agama mereka sendiri. "- Malcom X

"Kita tahu pasti bahwa kemerdekaan kita tidak lengkap tanpa kemerdekaan orang-orang Palestina." - Nelson Mandela

"Palestina milik arab dalam arti yang sama dengan bahasa Inggris adalah orang Inggris, atau Perancis milik orang Perancis.  Salah dan tidak manusiawi untuk memaksakan para Yahudi di atas Arab ."-  Mahatma Gandhi.

Jika pendudukan ini tidak sesuai dengan agama, dasar dan inteleknya, maka apa alasannya. Politik, bisnis, agenda tersembunyi, genosida, orde baru, sesuatu yang lain? Bahkan gereja-gereja Winston mengatakan bahwa "semua hal besar itu sederhana, dan banyak dapat diungkapkan dalam satu kata: kebebasan, keadilan, kehormatan, tugas, rahmat dan harapan."

Palestina merupakan kota suci yang sangat bersejarah dalam Islam. Dulu dan hari ini masih tetap membumikan kaki untuk tetap berdiri hingga titik nadir perjuangan. Kini secara sepihak di akusisi oleh mereka. Diganti secara paksa oleh Israel atau Amerika. Diumumkan oleh sang Presiden terpilih, dalam rangka memenuhi janjinya, telah secara resmi (menurutnya) memindahkan Tel aviv ke Jerusalem.

Merintih? Iya.  Sakit? Iya.  Menyerah? Tidak akan pernah! Akankah kita diam saja? Apakah tidak bergerak hanya hal yang kita bisa?

Jihad tidak harus pergi ke Palestina.  Mari berjihad dengan cara kita masing-masing.  Jihad melalui harta dengan mengirimkan donasi, jihad media sosial dengan menyebarkan info tentang Palestina ke siapapun itu, do'a dan lain-lain.

Allah sedang ingin tahu, kawan. Mana hambaNya yang benar-benar mencintaiNya. Dan mana yang cuma ingin dapat enak-enaknya saja. Sudah tidak ada lagi abu-abu di antara kita. Pilih hitam, atau putih saja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun