Mohon tunggu...
Moch IchwanPersada
Moch IchwanPersada Mohon Tunggu... Seniman - Sutradara/Produser Film/Pernah Bekerja sebagai Dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Produser film sejak tahun 2011. Sudah memproduseri 9 film panjang termasuk nomine Film Dokumenter Terbaik FFI 2012, Cerita Dari Tapal Batas. Menjadi sutradara sejak 2019 dan sudah menyutradarai 5 serial/miniseri dan 5 film pendek. Mendirikan rumah kreatif Indonesia Sinema Persada dan bergiat melakukan regenerasi pekerja film dengan fokus saat ini pada penulisan skenario.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

7 Film Indonesia yang Sudah Berusia 1 Dekade Tahun Ini

16 Januari 2023   18:49 Diperbarui: 16 Januari 2023   19:03 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7 Film Indonesia Yang Sudah Berusia 1 Dekade Tahun Ini

Tahun 2012. Saya dipertemukan dengan sutradara muda bernama Danial Rifki yang membawa cerita dari kumpulan cerita pendek berjudul Pelajar Setengah TKI. Saya menyukai ceritanya dan bersedia untuk mencari jalan untuk memproduksinya. Dan setahun kemudian, film tersebut beredari di bioskop dengan judul "La Tahzan".

Tahun ini film yang dibintangi trio Atiqah Hasiholan, Ario Bayu dan Joe Taslim itu sudah berusia 10 tahun. Dan ada beberapa film Indonesia ikonik lainnya yang tak terasa sudah memasuki usia 1 dekade.

1. TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK

Cerita ini awalnya dipublikasikan sebagai cerita bersambung di majalah Pedoman Masyarakat di tahun 1938. Karena terhitung sukses lantas berubah wujud menjadi novel dan diterbitkan setahun setelahnya.

Butuh puluhan tahun bagi novel epik karya Hamka ini untuk diadaptasi menjadi film bioskop. Soraya Intercine Films yang memegang hak adaptasinya tak tanggung-tanggung menggelontorkan biaya besar untuk mewujudkan kisah cinta berbeda adat berlatar tahun 1930.

Hasilnya film ini menjadi film terlaris di tahun 2013 dan meroketkan nama Pevita Pearce, Herjunot Ali dan Reza Rahadian. Frasa "Lelah Hayati" bahkan masih akrab digunakan oleh publik hingga sekarang. Hayati adalah nama karakter yang diperankan Pevita di film ini.

2. 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

Film ini mempertegas betapa potensialnya novel religi untuk diadaptasi menjadi film. Ceritanya sendiri berkisar pada upaya Hanum mengungkap rahasia Islam di masa lalu di benua Eropa. 

Ada yang menuding sebagian dari apa yang diungkap oleh Hanum Salsabila Rais selaku penulis novelnya mendistorsi kenyataan sejarah yang ada. Begitupun film ini tetap melenggang di box office dengan perolehan lebih dari 1,1 juta penonton.

Kesuksesan film ini menaikkan popularitas Hanum yang adalah putri Amien Rais tersebut. Dan setelahnya novel Hanum lainnya, "Bulan Terbelah di Langit Amerika" dan "Hanum & Rangga: Faith & The City" juga diadaptasi menjadi film bioskop.

3. CINTA/MATI

Salah satu film Indonesia yang diproduksi dengan gaya independen. Baik pemain maupun crew tak ada yang dibayar termasuk saya yang bekerja sebagai associate producer.

Juga menjadi salah satu film komedi terbaik yang pernah dihasilkan Ody C Harahap. Jauh sebelum kita berkenalan dengan Otto di "A Man Called Otto", kita sudah bertemu dengan Acid dan Jaya yang beberapa kali melakukan upaya bunuh diri namun gagal. Dengan nuansa komedi yang kocak, film ini justru pada akhirnya menyadarkan kita tentang pentingnya menjalani hidup.


4. CINTA BRONTOSAURUS/MANUSIA SETENGAH SALMON

Tahun 2013 menjadi tahun keemasan bagi Raditya Dika. Di tahun itu 2 filmnya, "Cinta Brontosaurus" dan "Manusia Setengah Salmon" dirilis. Dan kebetulan pula keduanya masuk dalam daftar film terlaris di tahun 2013.

Dan masa keemasan Raditya masih berlanjut 3 tahun setelahnya dengan sukses beruntun, "Marmut Merah Jambu", "Single" dan "Hangout".

5. YANG TIDAK DIBICARAKAN KETIKA MEMBICARAKAN CINTA

Sebuah film yang membawa nama Mouly Surya dikenal secara internasional melalui festival film. Film ini resmi bertarung di seksi World Cinema Dramatic Competition di Sundance Film Festival tahun 2013 dan membawa pulang piala Best Asian Feature Film -- Netpac Award di Festival Film Rotterdam di tahun yang sama.

"Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta" memang datang dengan premis yang luar biasa menarik. Tentang Fitri yang tuna netra yang merasakan jatuh cinta pertamanya dengan Edo, seorang penyandang tuna rungu. Di dunia yang serba terbatas, cinta tak membatasi kedua anak muda ini untuk merasakan cinta sebagaimana manusia normal lainnya.

6. LA TAHZAN

"La Tahzan" menjadi pengalaman menarik bagi saya karena pertama kalinya melakukan syuting di 5 kota di Jepang termasuk di mesjid tertua dan terbesar di Jepang yang terletak di kota Kobe.

Skenarionya ditulis Jujur Prananto yang sebelumnya bekerjasama dengan saya di film "Rumah di Seribu Ombak" yang menghasilkan Piala Citra pertama sebagai penulis skenario terbaik di Festival Film Indonesia 2012. Dihidupkan dengan sangat menarik oleh trio aktor/aktris kaliber: Atiqah Hasiholan, Ario Bayu dan Joe Taslim. 

Di luar dugaan, Joe bermain sangat menarik sebagai Yamada, pemuda keturunan Jepang -- Indonesia yang menghasilkan nomine Piala Citra satu-satunya hingga saat ini baginya.


7. RECTOVERSO

Produser Marcella Zalianty memboyong kumpulan cerita pendek karya Dewi Lestari berjudul sama. Diproduksi sebagai omnibus dengan 5 cerita yang disutradarai 5 artis. Menghasilkan kumpulan kisah menyentuh tentang cinta dan beragam rasa di dalamnya.

"Rectoverso" untuk pertama kalinya memperkenalkan Hamish Daud yang kelak bermain dalam sejumlah film setelahnya. Termasuk diantaranya "Supernova: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh" yang juga diadaptasi dari novel karya Dee.

Ichwan Persada adalah sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun