Selamat Datang Kembali, Jennifer Lawrence!
film dalam waktu berdekatan. Namun saya masih terhibur dengan hadirnya seorang aktris baru bernama Jennifer Lawrence.
Tahun 2010. Saya baru saja gagal memproduseri 2Film "Winter's Bone" menjadi pendobrak karir bagi Jennifer Lawrence. Di film yang terasa dingin dan keras itu, ia menjadi gadis remaja yang harus mencari ayahnya yang buron. Di saat bersamaan, ia mesti menjadi orangtua pengganti bagi kedua adiknya. Jika kamu merasa hidupmu tak bahagia, coba lihat bagaimana Ree Dolly, karakter yang diperankan Jennifer, harus menjalani hidupnya dari hari ke hari.
Dan kita menjadi saksi seorang aktris telah lahir. Jennifer lantas dinominasikan di penghargaan paling prestisius, Academy Award. Beberapa tahun kemudian ia menjadi aktris dengan bayaran termahal di Hollywood. Dan kita lantas merasa kehilangan Jennifer selama beberapa waktu.
Mungkin karena sebagian besar dari kita pertama kalinya melihatnya berakting di film independen, maka kita merasa Jennifer terlihat lebih cocok disana. Dan dalam sebuah wawancara, Jennifer sendiri mengakui bahwa ia membuat beberapa pilihan buruk. Berada dalam sebuah agensi besar dituturkannya menjauhkannya dari kesempatan kembali membintangi film independen.
Dan syukurlah Jennifer telah kembali. Ia seperti terlahir kembali dalam film "Causeway" yang bisa kita saksikan di Apple TV. Dalam sebuah peran yang menuntutnya untuk berakting dalam diam, memperlihatkan segala macam kegusaran hanya dalam sebuah tatapan dan yang paling penting tak perlu berurusan dengan spesial efek yang kadang terasa minus emosi.
Jennifer adalah kita dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang mengalami kecelakaan, harus memulai kembali hidupnya dari awal, membangun  kembali dirinya dan terpaksa pulang ke masa lalunya. Di kelas 3 SD, saya pernah mengalami komplikasi penyakit serius, mengalami koma selama 2 minggu, dirawat di rumah sakit selama 3 bulan dan setelahnya kembali belajar berjalan dan berbicara seperti balita. Tapi saya tak mengalami trauma sebagaimana yang mesti dijalani Lynsey, karakter yang diperankan Jennifer.
Trauma adalah tentang menghadapi bagian dari diri kita dan apa yang pernah kita alami dan terasa menyakitkan hingga saat ini. Trauma adalah tentang bagaimana meyakinkan diri sendiri untuk bisa kembali menjalani hidup normal setelah peristiwa dahsyat yang mungkin mengubah drastis hidup kita. Tapi sesungguhnya bagaimana cara terbaik menghadapi trauma?
Dan "Causeway" membuat kita bertemu James. Laki-laki yang juga menjadi kita dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang menanggung beban selama bertahun-tahun dan tak pernah menceritakannya kepada siapapun. Seseorang yang tampak tanpa beban namun sesungguhnya menjalani hari-hari yang berat setelah peristiwa tragis yang dialaminya.
Lynsey dan James adalah kita di kehidupan sehari-hari. Dua orang yang mengalami trauma, mencoba berdamai dengannya dan sesungguhnya gugup bahkan belum siap melakukannya. Tapi hidup memang kadang semenjengkelkan itu. Hidup sering memaksa kita beradaptasi dengan sesuatu yang tidak kita inginkan. Dan trauma adalah salah satu hal yang harus kita hadapi meski dengan terbata-bata.
Trauma memunculkan depresi seperti yang dialami Lynsey. Sesuatu yang kini banyak dibicarakan orang-orang di seluruh dunia karena semakin banyak yang mengalaminya. Tapi memang trauma, apalagi depresi, tak sesederhana bisa sembuh hanya dengan membicarakannya.
Kadang yang kita perlukan mungkin adalah sesederhana persahabatan. Sesederhana dua orang yang mengalami traumanya masing-masing, sekedar bercerita apa yang mereka alami tanpa berharap apapun dan sadar bahwa mereka bisa saling berbagi energi positif. Dan meski kadang hidup seringkali menjengkelkan, hidup juga seringkali berjalan dengan sederhana.
Melalui Lynsey, kita melihat Hollywood mencoba melahirkan kembali Jennifer. Kembali masuk ke seni peran yang terasa jujur dan karena kejujuran yang otentik itu membuat kita dengan mudah terhubung dengannya. Kita melihat diri kita sebagai Lynsey dan sosok Jennifer yang kita lihat musnah seketika. Kita hanya melihat seorang gadis yang berjuang untuk lahir kembali setelah peristiwa dahsyat yang nyaris merenggut nyawanya di Afganistan.
Saya bermimpi suatu saat di panggung sinema Indonesia, kita melihat aktor/aktris populer melahirkan dirinya kembali seperti Jennifer. Memilih peran-peran menantang dalam sebuah film kecil, jauh dari gemerlap cahaya lampu, hanya bekerja untuk totalitas seni peran. Karena pada akhirnya yang akan dikenang hingga puluhan tahun setelahnya bukan seberapa populer atau seberapa kaya kita namun tentang bagaimana karya kita akan memberi dampak bagi para penonton, tak peduli seberapa kecil pun skala film tersebut.
CAUSEWAY
Produser: Justine Ciarrocchi, Jennifer Lawrence
Sutradara: Lila Neugebauer
Penulis Skenario: Ottessa Moshfegh, Luke Goebel, Elizabeth Sanders
Pemain: Jennifer Lawrence, Brian Tyree Henry, Linda Emond
ICHWAN PERSADA
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H