Robby Ertanto memotret kisah cinta terlarang dalam sebuah film liris dan puitis berjudul “Ave Maryam”. Sebuah kisah tentang pengabdian kepada Tuhan yang bersilangan dengan hasrat duniawi. Apa jadinya jika seorang suster di sebuah biara jatuh cinta dengan seorang romo?
Dan kita pun melihat bagaimana Maryam [Maudy Koesnadi] yang terbakar oleh api asmara dan jiwa muda menggelegak dari Romo Martin [Chicco Jerikho]. Juga melihat bagaimana mereka saling menahan diri dan mempertanyakan kembali ketaatan mereka kepada Tuhan.
4. AISYAH, BIARKAN KAMI BERSAUDARA [2016]
Aisyah yang muslimah taat mengalami gegar budaya ketika ditempatkan di sebuah desa di penghujung timur negeri ini. Ia disangka suster oleh warga yang mayoritas beragama Katolik. Dan yang terjadi selanjutnya adalah sebuah keindahan harmonis tentang menerima perbedaan dan menjalani cinta kasih Tuhan.
“Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara” mengangkat kisah menyentuh hati tentang bagaimana seharusnya rasa Indonesia ditanamkan. Bahwa perbedaan tak perlu menjadi penghalang, karena yang terpenting adalah bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Film ini membuahkan Piala Citra kedua untuk penulis skenario, Jujur Prananto.
5. NADA UNTUK ASA [2015]
Charles Gozali mengawinkan isu AIDS dan agama di film “Nada Untuk Asa” yang dirilis di bioskop pada tahun 2015. Yang menarik karena film ini diproduksi atas inisiasi dari Keuskupan Agung Jakarta.
Stigma masyarakat atas penyandang HIV/AIDS digambarkan secara gamblang di film ini. Kisahnya penuh drama dan semakin menarik ketika dimainkan oleh dynamic duo, Marsha Timothy dan Acha Septriasa.
6. MIRACLE: JATUH DARI SURGA [2015]
Tahun 2015 menjadi tahun yang menarik karena setidaknya ada 2 film Indonesia berlatar agama yang dirilis di bioskop. Selain “Nada Untuk Asa”, di penghujung tahun dirilis pula “MIRACLE: Jatuh Dari Surga”.