Mohon tunggu...
Moch IchwanPersada
Moch IchwanPersada Mohon Tunggu... Seniman - Sutradara/Produser Film/Pernah Bekerja sebagai Dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Produser film sejak tahun 2011. Sudah memproduseri 9 film panjang termasuk nomine Film Dokumenter Terbaik FFI 2012, Cerita Dari Tapal Batas. Menjadi sutradara sejak 2019 dan sudah menyutradarai 5 serial/miniseri dan 5 film pendek. Mendirikan rumah kreatif Indonesia Sinema Persada dan bergiat melakukan regenerasi pekerja film dengan fokus saat ini pada penulisan skenario.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

7 Film Indonesia yang Seharusnya Tayang di Layanan Streaming [Bagian I]

26 Desember 2022   11:23 Diperbarui: 28 Desember 2022   21:22 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segala kegetiran, kekenesan hingga kesedihan bisa ditangkap dengan baik oleh kamera tanpa komestik. Ini adalah sebuah surat cinta Lamtiar kepada negara agar lebih memperhatikan nasib para anak-anak yang mesti dibesarkan di sebuah kondisi luar biasa. Kejujuran Lamtiar terbawa pada bagaimana caranya membuat dokumenter ini terasa disampaikan tanpa filter, tanpa upaya dramatisasi dan membuat rasa itu terasa hingga ke hati penonton. Ilustrasi musik yang dimainkan Charlie Meliala selau ditempatkan pada adegan yang tepat sehingga membuatnya terasa pas. Tidak berlebih, tidak juga kurang tapi pas.

3. NYANYIAN AKAR RUMPUT [2020]

Sosok Widji Thukul adalah sebuah magnet. Ia menjadi simbol perlawanan Orde Baru. Sebelumnya kisah Widji sudah digarap Yosep Anggi Noen dalam "Istirahatlah Kata-Kata" [2016]. Di Film Dokumenter Panjang Terbaik FFI 2018 ini, Yudha Kurniawan memotret Widji dari sudut pandang putranya, Fajar Merah.

Ayahnya menghilang secara misterius ketika usia Fajar baru berumur 4 tahun. Tentu saja kondisi ini membuatnya hanya bisa mengingat sosok ayahnya secara samar. Beruntung Widji punya peninggalan yang kelak membuat anak-anaknya berusaha mengenalinya kembali: melalui puisi.

Puisi Widji memang membekas sebagai salah satu penanda jaman. Ia bukan jenis puisi yang secara estetika sekedar indah namun ia adalah perlambang pemberontakan kaum pinggiran yang diwakili Widji. Dan "Nyanyian Akar Rumput" memberikan penghormatan besar pada puisi-puisi yang dinyanyikannya bersama band-nya, Merah Bercerita.


4. 6,9 DETIK [2019]

Sebuah pendekatan unik dilakukan Lola Amaria kali ini. Mengangkat kisah nyata dan dimainkan sendiri oleh pelakunya. "6,9 Detik" adalah sebuah kisah perjuangan luar biasa dari peraih medali emas cabang olahraga panjat tebing di Asian Games 2018, Aries Rahayu Susanti.

Lola memperlihatkan bagaimana perempuan yang dijuluki Spiderwoman ini bahkan berjuang sejak masa kecilnya. Di tengah himpitan kemiskinan, ibunda Ayu memutuskan menjadi TKW demi bisa menghidupi keluarga. Dan kepergian ibunya meninggalkan dampak sekaligus trauma bagi Ayu. Menarik sekali menyaksikan bagaimana Lola memperkenalkan olahraga panjang tebing dari sudut pandang atletnya yang humanis. Sekaligus menjadi paralel bagi kehidupan Ayu yang berjuang sejak kecil memanjat "puncak tebing" kehidupannya.

5. GURU NGAJI [2018]

"Guru Ngaji" adalah penyutradaraan kedua dari Erwin Arnada. Debut-nya berjudul "Rumah di Seribu Ombak" langsung memasukkannya sebagai nomine Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2012. Setelah melihat harmonisnya Islam dan Hindu, di film kali ini, Erwin mengajak kita melihat bagaimana Islam berakulturasi dengan Nasrani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun