Mohon tunggu...
Ichwan Muttaqin
Ichwan Muttaqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - cantrik

Tirakat yang paling utama adalah membaca, dan ibadah yang paling membekas adalah menulis (Allah yarham Gus Dur)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politik Sementara, Berkawan Selamanya

21 November 2024   18:57 Diperbarui: 21 November 2024   20:45 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Polarisasi Masyarakat (dok. www.desdeabajo.info)

Jika situasi seperti ini dibiarkan tanpa upaya pencegahan dan pengelolaan konflik yang memadai, risiko kerusuhan yang lebih besar di masa mendatang akan menjadi ancaman nyata. Apalagi, pasca-pemilihan sering kali menjadi periode krusial di mana ketegangan bisa memuncak jika tidak dikelola dengan bijak. Tragedi ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk kembali menegakkan etika dalam berpolitik, mengedepankan dialog, dan menghindari provokasi yang dapat memanaskan suasana. Hanya dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa politik benar-benar menjadi jalan untuk memajukan masyarakat, bukan sebaliknya.

Upaya Mengatasi Polarisasi

Polarisasi politik dapat diatasi dengan memperkuat komunikasi yang inklusif. Kampanye politik harus diarahkan untuk mengedukasi masyarakat, bukan untuk memecah belah. Para kandidat dan tim suksesnya perlu menekankan pentingnya penghormatan terhadap perbedaan pilihan politik. Ujaran kebencian dan eksploitasi isu sensitif seperti agama dan etnis harus dihentikan.

Media juga memegang peranan penting dalam menciptakan suasana yang kondusif. Sebagai pilar keempat demokrasi, media harus menjadi jembatan informasi yang netral, menyampaikan fakta tanpa memihak. Di sisi lain, masyarakat perlu mengambil peran aktif dalam menjaga harmoni sosial. Diskusi politik di lingkup keluarga dan komunitas harus dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa persatuan bangsa jauh lebih penting daripada kemenangan sementara.

Narasi "politik sementara, berkawan selamanya" harus terus digemakan. Perbedaan politik hanyalah bagian kecil dari kehidupan, sementara persaudaraan adalah aset yang harus terus dijaga untuk keberlanjutan bangsa.

Pilkada 2024 adalah momen penting untuk memperkuat demokrasi di tingkat lokal. Namun, kita harus belajar dari pengalaman bahwa demokrasi tanpa kedewasaan dalam berpolitik hanya akan menjadi jalan menuju perpecahan. Insiden tragis seperti yang terjadi di Ketapang Laok adalah peringatan bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menjalani kontestasi politik.

Mari kita jadikan Pilkada kali ini sebagai momentum untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya matang secara politik, tetapi juga kuat dalam menjaga persatuan. Meski pilihan politik berbeda, mari kita ingat bahwa persaudaraan adalah hal yang harus terus kita perjuangkan. Sebab, politik hanyalah sementara, tetapi kebersamaan sebagai bangsa adalah selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun