Mohon tunggu...
Ichwan Fillah
Ichwan Fillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Owner S_Garage dan JET

hobi wisata, otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jiwa Enterpreunership dalam Membangun Bisnis Berkonsep Ramah Lingkungan

29 September 2024   19:15 Diperbarui: 29 September 2024   19:19 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap isu lingkungan semakin meningkat. Perubahan iklim, pencemaran, dan hilangnya keanekaragaman hayati menjadi tantangan besar bagi umat manusia. Dalam konteks ini, kita sebagai enterpreunership untuk membangun bisnis berkelanjutan muncul sebagai solusi yang bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga untuk keberlangsungan usaha itu sendiri. Nah disini akan kita bahas konsep bisnis berkelanjutan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk membangun bisnis yang ramah lingkungan.

Apa itu Bisnis ramah lingkungan berkelanjutan?

Bisnis ramah lingkungan berkelanjutan adalah praktik bisnis yang mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kegiatan operasionalnya. Tujuannya adalah menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan dengan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Ini melibatkan penggunaan sumber daya secara efisien, pengurangan limbah, dan penemuan cara baru untuk beroperasi yang tidak merusak ekosistem.

Mengapa Bisnis ramah lingkungan berkelanjutan penting?

  1. Respons Sosial : Bisnis mempunyai tanggung jawab dalam kontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Dengan beroperasi secara berkelanjutan, perusahaan menunjukkan kepedulian terhadap masa depan bumi dan generasi yang akan datang.

  2. Keunggulan dalam berkompetitif : Lambat laun konsumen juga semakin sadar akan adanya isu lingkungan dan cenderung memilih produk dari perusahaan yang berkomitmen pada ramah lingkungan berkelanjutan. Hal ini bisa menjadi nilai positif bagi konsumen.

  3. Menghematan Biaya : Dalam praktik ramah lingkungan, sepertinya efisiensi energi dan pengurangan limbah, bisa menekan biaya operasional. Namun dalam investasi awal teknologi hijau sering kali butuh biaya yang sangat mahal demi jangka panjang.

  4. patuh terhadap regulasi : Dengan meningkatnya regulasi terkait lingkungan, bisnis yang berkelanjutan pastinya sudah lebih siap untuk mematuhi aturan untuk menghindari denda.

Langkah-langkah Membangun Bisnis yang Ramah Lingkungan

1. Menganalisis Dampak Lingkungan dalam merancang bisnis

Langkah pertama adalah menganalisis dampak lingkungan dari segi berjalannya bisnis. Dengan kita menganilisis dampak lingkungan, kita jadi tahu mengurangi jejak karbon, penggunaan energi, pengelolaan limbah, penggunaan sumber daya alam. dan apa yang perlu diperbaiki untuk mengurangi dampak negatif dalam berjalannya sebuah bisnis.

2. Melakukan Praktik Hemat Energi

Dengan kita Mengadopsi teknologi dan praktik yang hemat energi, seperti penggunaan lampu LED, peralatan efisien, dan sumber energi terbarukan (seperti tenaga surya atau angin), ini bisa membantu mengurangi jejak karbon bisnis yang akan kita buat nantinya.

3. Mengurangi dan Mengelola Limbah yang dihasilkan

Dengan menerapkannya daur ulang dan pengurangan limbah, kita sebagai owner bisa memanfaatkan kembali bahan yang tak terpakai namun bisa digunakan kembali. Yang mana ini bisa mengurangi cost produksi.

4. Menggunakan Bahan Ramah Lingkungan

Pilih bahan baku yang ramah lingkungan. Karena dengan bahan yang ramah lingkungan, kita dapat melestarikan alam kita untuk kehidupan yang akan datang.

5. Edukasi dalam Pelibatan Karyawan

Membangun budaya bisnis berkelanjutan bukan hanya melibatkan pihak manajemen, tetapi juga karyawan. Edukasi dan pelibatan karyawan dalam praktik ramah lingkungan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen mereka terhadap tujuan perusahaan, agar nanti nya tujuan kita tercapai bersama, tidak hanya yang pemangku kepentingan.

6. Transparansi dalam Laporan

Terbuka soal laporan praktik dan dampak lingkungan. Melakukan pelaporan yang transparan juga dapat membangun kepercayaan dengan konsumen dan pemangku kepentingan lainnya.

7. Membangun hubungan dengan Pemangku Kepentingan external.

Membangun hubungan dengan pihak-pihak lainnya. Seperti, pemerintah, dan komunitas untuk mengembangkan solusi berkelanjutan. Kerjasama juga bisa membuka peluang baru dan memperluas dampak positif untuk perusahaan.

Kesimpulan yang bisa kita ambil disini 

Membangun bisnis yang ramah lingkungan bukan untuk trend aja, juga langkah penting untuk masa depan yang lebih baik. Dengan menjalankan praktik bisnis berkelanjutan, perusahaan tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Tetapi juga dapat meningkatkan keuntungan dan daya saing di luaran sana. Langkah kecil yang diambil hari ini dapat membawa dampak besar bagi generasi mendatang. Dengan ini, mari kita bersama-sama membangun dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan demi generasi yang mendatang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun