Fenomena anak di bawah umur yang sudah merokok sangat mengkhawatirkan di berbagai daerah di Indonesia. Data dan pengamatan menunjukkan bahwa akses rokok bagi anak-anak semakin mudah, baik melalui pembelian langsung di warung, pemberian teman, maupun pengaruh lingkungan.
Kebiasaan ini tidak hanya merugikan kesehatan anak secara langsung, tetapi juga mengancam masa depan generasi muda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyebabkan ketergantungan dan berdampak negatif pada perkembangan otak remaja, khususnya dalam kemampuan berpikir, mengontrol emosi, dan mengambil keputusan.
Selain itu, budaya merokok yang masih diterima di masyarakat juga turut memperburuk situasi. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan banyak perokok cenderung meniru perilaku tersebut karena menganggapnya sebagai hal yang normal.
Salah satu penyebab anak-anak mulai merokok adalah dari pengaruh lingkungan, Lingkungan sekitar yang menyebabkan anak-anak dibawah umur sudah mulai merokok, terutama dari teman sebaya dan akses mudah terhadap rokok itu sendiri menjadi salah satu faktor utama, ditambah lagi kurangnya pengawasan dari orang tua. Tak hanya itu, paparan iklan rokok baik secara langsung maupun melalui media digital juga menjadi salah satu pemicu
Dari kasus ini bisa menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap masa depan generasi muda bangsa. Tindakan tegas diperlukan agar kebiasaan merokok untuk anak dibawah umur bisa di hindari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H