Mohon tunggu...
ichwan prasetyo
ichwan prasetyo Mohon Tunggu... -

Saya jurnalis, suka membaca buku, suka mengoleksi buku, suka berkawan, tak suka pada kemunafikan. Saya memilih lebih baik hidup terasing daripada menyerah pada kemunafikan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Parpol dan Keniscayaan Ideologis

5 September 2012   23:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Secara pribadi saya yakin di antara 22 orang itu ada sosok yang sangat kredibel dan punya kemampuan kepemimpinan yang baik. Persoalannya, mayoritas di antara 22 orang itu "pasti" tak punya dukungan dana minimal Rp100 miliar tersebut.

Persoalan ini akan selesai --setidaknya sebagai awal mengoreksi sistem politik kita yang transaksional itu-- bila PDIP menggunakan logika ideologis-populis saat menentukan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan maju dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah pada 2013 mendatang.

Kepastian bahwa Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo tak mendafatarkan diri ke DPD PDIP Jawa Tengah membuka peluang lebar bagi PDIP untuk menentukan sosok-sosok yang "relatif baru"  untuk diajukan dan didukung dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah.

Dalam konteks ini, percepatan koreksi atas sistem politik kita yang transaksional bisa dilakukan oleh rakyat yang punya hak pilih. Rakyat yang cerdas secara politik akan melihat sosok kandidat pemimpin, program kerja yang ditawarkan dan rekam jejaknya ketimbang hanya memperhatikan "kebesaran" partai pengusungnya.

Dilihat dari realitas politik di Jawa Tengah, sejauh ini memang baru PDIP yang menampakkan diri sebagai partai yang siap berkompetisi dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah dengan membuka pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur.  Parpol harus menuju ke strategi politik ideologis-populis untuk mengoreksi sistem politik transaksional di negeri ini. PDIP telah memulainya di DKI Jakarta. Jika konsisten, mestinya strategi ini diterapkan di Jawa Tengah. Jika tidak, artinya PDIP tak lebih baik dari partai lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun