Mohon tunggu...
ichsan vanandjung adisusanka
ichsan vanandjung adisusanka Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar Teori bukan dari sekedar Almamater dan buku-buku kritis tapi dari setiap langkah kaki ini, tulisan-tulisan dan memperkaya pengalaman tanpa melupakan Sang Kuasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cerita Mahluk Dunia

30 Januari 2011   16:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:03 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chapter two -haru,bahagia,sesak+tawa-

Marhabaan ya marhabaan,,,
Namanya Jasmine, belum 20hari. Dia tertidur senyum waktu Aku mau gunting rambut hitamnya lalu ku-doa'kan,,
Subhanallahh, cantik sekali dia,, bibirnya kecil memerah, pipinya gembil, dia bayi perempuan tinggi,,

Malam ini, ibu'nya seperti perempuan yng paling berbahagia, dia selalu tersenyum ketika menyapa para tamu,,
Alhamdulillahh, disini berisik tangisnya selalu menina-bobo'kan-ku setiap malam, setidaknya biar telingaku terbiasa nanti,,

-melati-
Malam ini serba melati bau'nya,, seperti sedang memanjakanku saja,,
Tapi selalu ironis, Bunganya kadang terbengkalai, wangi'nya kadang buat merinding,, suasana tambah sunyi-senyap,, tapi Aku selalu saja suka,,
Hmmm, Aku sudah bayangkan, kamu lebih suka bunga mawar atau anggrek atau lili,,,

Jasmine dan hujan, meski itu melengkapi tak pastinya rasa hati, tapi insyaAllah lebih menyadarkanku artinya berfikir sblm bersikap u/mu,,
Beberapa sudah jera sepertinya, meski mereka seakan-akan menganggap Aku yang menghempaskan sebagian harapan,,

Duhh, persiapannya tak segampang seperti Aku belajar slalom di-ring road dulu,,
Boleh saja, mereka menganggap Aku tak pernah payah mencari, tapi super tolol ketika sedang belajar menjaga,,

Beberapa yang sudah di-depan mata, jadi fatamorgana,,
Si-tulus tak diberi jalan mulus,,
sang pramugari cuma diary,,
Lalu kenapa harus Aku lebih berharap kamu seorang Anna ketika Aku belum mampu menjadi Abdullah,,

-lagi-lagi-
Orang tua'ku sms, Aku kaget,, Aku kira salah-satu 'kandidat imajinatif yang kuharapkan menanyakan kabar-ku,,
'Yahhh, Aku harus jawab berapa kali, wahai orang tua bijaksana'ku,, Aku percayakan sepenuhnya!!!'
,,,
Ternyata itu,kamu,, mereka tetap memilihmu, mereka lebih mempercayaimu dan percaya Aku bisa meng-imamimu,,
Ini sekedar bayangan tentang pelabuhan itu,,

Ini cerita ketika Aku mulai berani meminta sejelas-jelas padaNYA,,
Aku bertanya pada orang-orang yang sekiranya kompeten, serius tapi tetap 'gila',,
Dengar saja, winamp'ku memutar suara Imam S. Arifin 'jandaku' sebagai backsound'nya,,
'Santai saja, teman,, Tuhan ini sudah merencanakan sesuatu untuk'mu, begitu katanya,,
'Oke, make sense,,

Terlalu hiperbol memang, tapi biarlah,, anggap saja ini bahan penyejuk,,
Setidaknya Aku tak perlu pusing-pusing berandai punyai 'E-class menjemputmu.
Memikirkan siapa kamu saja, sudah tak karu-karuan rasanya,,
Zzzzz,,,,,zzzz,,zz,,z,,, -Jasmine-

Top of Form

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun