Dosen dan 10 Mahasiswa Kelompok A PGSD 005 PPG Prajabatan Gelombang II 2023/2024 Universitas Sarjanawiyata Yogyakarta (UST) melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat bertema “Peningkatan Keterampilan Kelompok Wanita Tani Makmur Lestari Kulon Progo dalam Pembuatan Batik Jumputan Pewarna Alami” di Padukuhan Serut, Pengasih, Pengasih, Kulon Progo beberapa waktu lalu, tepatnya pada Sabtu, 22 Juni 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya dalam pemanfaatan hasil kebun Kelopok Wanita Tani (KWT) yang saat ini masih terbatas pada penjualan, penanaman kembali, dan pengolahan hasil panen mereka sendiri. Tidak hanya dimanfaatkan seperti itu, tetapi dapat digunakan untuk pembuatan batik yaitu pada pemberian warna batik jumputan dari bahan alami atau hasil kebun KWT. Hasil kebun KWT yaitu tumbuhan-tumbuhan rempah terutama tumbuhan yang dapat menghasilkan warna. Dalam memberdayakan hasil tanaman rempah dan sekaligus melestarikan kebudayaan yaitu dalam pembuatan batik jumputan, harapannya masyarakat dapat menciptakan produk ramah lingkungan yang memiliki nilai jual, nilai estetika, dan nilai terapan. Selain itu, masyarakat dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam berkarya
projek kepemimpinan, bertujuan untuk melatih jiwa kepemimpinan pada mahasiswa serta mampu menjawab persoalan di dalam suatu daerah masyarakat. Projek kepemimpinan ini juga diusung oleh Frisma Mufti Hafisyah D., Nursalman Rama Abriad, Restu Utari, Suratman, Fathimatuzzahroh, Erwin Yuliyanto, Yustri Oktaviani, Annisa Ratih Narindra, Alfina Ayu Nurjanah, dan Ichsanudin Rasyid.
Ibu Shanta Rezkita, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sekaligus sebagai narasumber menyampaikan bahwa program ini merupakan pengabdian pada mata kuliahDalam kegiatan ini, dosen dan mahasiswa berkolaborasi dengan KWT Makmur Lestari dalam pembuatan batik jumputan dari bahan pewarna alami. Pewarna bahan alami dari hasil kebun KWT yaitu menggunakan kunyit, secang, jolawe, dan bunga telang. Hasil warna yang dihasil dari masing masing bahan alami yaitu kunyit menghasilkan warna kuning, secang menghasilkan warna merah, jolawe menghasilkan warna coklat, dan bunga telang menghasilkan warna biru.
Pada kegiatan projek kepemimpinan ini dilaksanakan pada Sabtu, 22 Juni 2024 di Pendopo Rumah Bapak Bambang Dwi Ratno RT19, Padukuhan Serut, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 anggota KWT Makmur Lestari. Pemanfaatan bahan alami sebagai pewarna dalam pembuatan batik jumputan meliputi beberapa tahapan. Awal kegiatan peserta dari ibu-ibu KWT memperoleh pengetahuan dasar tentang pemanfaatan bahan pewarna alami digunakan untuk batik jumputan, setelah itu diberikan beberapa langkah dalam membuat batik jumputan menggunakan pewarna alami, meliputi persiapan alat dan bahan, pembuatan pewarna dari bahan alami, pembuatan pola batik, mencelupkan pola batik ke pewarna, dan mengeringkan kain dengan dijemur tidak dibawah cahaya matahari. Mahasiswa dan dosen melakukan praktik langsung dalam pembuatan batik jumputan dan memberikan penjelasan setiap langkah yang dilakukan kemudian peserta mempraktikan secara mandiri dan langsung melakukan tanya jawab.
Projek pembuatan batik jumputan ini dipilih karena bahan yang terjangkau dan mudah di cari dikarenakan menggunakan hasil kebun KWT untuk bahan pewarnanya. Hal itu membuat batik jumputan menjadi alternatif yang ramah lingkungan bagi masyarakat. Dengan Solusi ini, diharapkan ibu-ibu KWT Makmur Lestari Padukuhan Serut, Pengasih, Kulon Progo dapat memanfaatkan hasil kebun KWT untuk hal yang lain, salah satunya menjadikan pewarna dalam membuat batik jumputan. Selain itu juga, dapat melestarikan kebudayaan Indonesia berupa batik, bahkan mampi memberikan peluang usaha yang menghasilkan dikarenakan dari batik jumputan dapat dibuat produk seperti kemeja, kaos, totebag, bros, syal, scrunchie, kotak tisu, dan lain lainnya.
Proses dari pelatihan pemanfaatan bahan alami sebagai pewarna dalam pembuatan batik jumputan yang dilakukan mahasiswa dan dosen ini berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi ibu-ibu KWT Makmur Lestari Padukuhan Serut, Pengasih, Kulon Progo. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara yang telah dilakukan bersama salah satu angggota KWT Makmur Lestari.
“Pelatihan didusun ini baru pertama kali dilakukan dengan ibu ibu KWT, saya merasa antusias mengikuti kegiatan ini, kegiatan ini dapat memanfaatkan bahan alami yang ada disekitar kita, seperti kunyit, secang, jolawe, dan bunga telang. Hal itu merupakan hal baru yang saya dapat untuk memanfaatkan bahan alami digunakan sebagai pewarna dalam pembuatan batik jumputan, disisi lain saya dapat melestarikan kebudayaan berupa batik, dikarenakan dengan membuat batik jumputan.” Kata Ibu Gimun salah satu peserta anggota KWT (22/06/2024)
Kegiatan pelatihan yang telah dilakukan oleh para mahasiswa dan dosen mampu memberikan pengalaman yang bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat terutama organisasi KWT Makmur Lestari Padukuhan Serut, Pengasih, Kulon Progo dan memberikan praktik baik untuk keberlanjutan dari masyarakat yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H