Mohon tunggu...
ICHSANTI NAFATIYA
ICHSANTI NAFATIYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Saya seorang mahasiswa yang menyukai tentang politik dan suka berpikir keras

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbaikan Layanan Kesehatan Ibu dan Anak dengan AMP-SR

10 Agustus 2024   22:01 Diperbarui: 10 Agustus 2024   22:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pedoman AMP-SR bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Berdasarkan data, pada tahun 2020 diperkirakan terdapat 8.000 ibu dan 72.000 bayi baru lahir meninggal, dengan AKI 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN 15 per 1.000 kelahiran hidup. Audit Maternal Perinatal Surveilans Respons (AMP-SR) diharapkan dapat menganalisis masalah dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

Pedoman ini sebelumnya telah diterbitkan pada tahun 2010, namun pelaksanaannya sangat bervariasi antar daerah. Rekomendasi yang dihasilkan juga belum diterjemahkan secara tepat dalam rencana perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi di kabupaten/kota. Pada tahun 2013, konsep Maternal Death Surveillance and Response (MDSR) mulai diterapkan secara terbatas di dua kabupaten model pada tahun 2018-2019, namun belum mencakup komponen perinatal. Gerakan global Every Newborn juga mendorong komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesehatan neonatal melalui Rencana Aksi Nasional Kesehatan Neonatal (RANKIN) 2014-2019.

Oleh karena itu, diperlukan revisi Pedoman Audit Maternal Perinatal menjadi Pedoman Audit Maternal Perinatal -- Surveilans dan Respon (AMP-SR) untuk memperkuat pelaksanaan audit kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka percepatan penurunan AKI dan AKB.

Audit Maternal dan Perinatal -- Surveilans dan Respon (AMP-SR) adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menganalisis secara mendalam penyebab kematian ibu dan bayi serta memberikan rekomendasi atau solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). AMP-SR berfokus pada pengumpulan data, investigasi, dan analisis untuk menemukan akar permasalahan dalam pelayanan kesehatan maternal dan perinatal, serta merumuskan langkah-langkah perbaikan yang bersifat jangka pendek, menengah, dan panjang.

AMP-SR juga merupakan adaptasi dari pedoman global Maternal Death Surveillance and Response, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Pedoman ini menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional dalam pelaksanaan audit dan respon terhadap masalah kesehatan maternal dan perinatal

Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Berdasarkan informasi dalam dokumen "Pedoman Audit Maternal dan Perinatal -- Surveilans dan Respon (AMP-SR)", berikut adalah beberapa faktor penyebab utama:

  • Banyak daerah, terutama di wilayah terpencil, yang mengalami kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang memadai. Hal ini termasuk kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga kesehatan yang terlatih.
  • Kualitas pelayanan kesehatan yang rendah, meskipun ada fasilitas kesehatan, sering kali kualitas pelayanan yang diberikan tidak memenuhi standar. Ini termasuk kurangnya peralatan medis yang memadai, serta kurangnya pelatihan untuk tenaga kesehatan.
  • Tingkat pendidikan, status ekonomi, dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan reproduksi berpengaruh besar terhadap kesehatan ibu dan anak. Masyarakat yang kurang teredukasi mungkin tidak memahami pentingnya perawatan prenatal dan postnatal.
  • Banyak kematian ibu disebabkan oleh komplikasi yang dapat dicegah, seperti perdarahan, infeksi, dan hipertensi. Penanganan yang tidak tepat terhadap komplikasi ini dapat berakibat fatal.
  • Kurangnya dukungan dari keluarga dan komunitas yang sangat penting untuk kesehatan ibu hamil. Tanpa dukungan tersebut, ibu mungkin tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan selama kehamilan dan setelah melahirkan.
  • Kondisi lingkungan yang tidak sehat, seperti sanitasi yang buruk dan akses air bersih yang terbatas, dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
  • Keterlambatan dalam mendapatkan bantuan medis saat terjadi komplikasi dapat menyebabkan kematian yang seharusnya dapat dicegah.
  • Kebijakan dan regulasi yang tidak efektif, kebijakan kesehatan yang tidak diimplementasikan dengan baik atau kurangnya koordinasi antara berbagai lembaga kesehatan dapat menghambat upaya penurunan AKI dan AKB.

Dengan memahami faktor-faktor ini, upaya untuk menurunkan AKI dan AKB dapat lebih terfokus dan efektif, melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak.

Pelaksanaan Audit Maternal dan Perinatal (AMP) dalam menganalisis dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan anak memiliki efektivitas yang signifikan, yang dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:

  • Identifikasi Masalah : AMP berfungsi untuk mengidentifikasi akar penyebab kematian ibu dan bayi dengan melakukan investigasi mendalam terhadap setiap kasus kematian. Proses ini memungkinkan pengumpulan data yang akurat dan komprehensif mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kematian maternal dan neonatal.
  • Rekomendasi Berbasis Data : Hasil dari audit ini menghasilkan rekomendasi yang spesifik dan berbasis data, yang dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan dan program intervensi yang lebih efektif. Rekomendasi ini mencakup perbaikan dalam pelayanan kesehatan, pelatihan tenaga kesehatan, dan peningkatan akses terhadap fasilitas kesehatan.
  • Penguatan Sistem Kesehatan : Dengan adanya AMP, terdapat penguatan dalam sistem kesehatan melalui peningkatan tata kelola dan akuntabilitas. Pelaksanaan AMP-SR diharapkan dapat memperbaiki respon terhadap masalah kesehatan yang dihadapi, serta memastikan bahwa setiap rekomendasi yang dihasilkan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret.
  • Pemantauan dan Evaluasi : AMP juga mencakup mekanisme pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan untuk menilai efektivitas intervensi yang dilakukan. Dengan cara ini, Dinas Kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan hasil kesehatan ibu dan anak.
  • Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan : Proses audit ini juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat dan tenaga kesehatan mengenai pentingnya perawatan prenatal dan postnatal, serta pencegahan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.
  • Kolaborasi Multisektoral : AMP mendorong kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi profesi, dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perbaikan kesehatan ibu dan anak.

Secara keseluruhan, efektivitas AMP dalam menganalisis dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat bergantung pada implementasi yang konsisten dan komitmen dari semua pihak terkait untuk menindaklanjuti rekomendasi yang dihasilkan. Dengan pendekatan yang sistematis dan berbasis bukti, AMP dapat berkontribusi secara signifikan terhadap penurunan AKI dan AKB di Indonesia.

Mekanisme pemantauan dan evaluasi yang diterapkan dalam pelaksanaan Audit Maternal dan Perinatal -- Surveilans dan Respon (AMP-SR) bertujuan untuk memastikan akuntabilitas dan perbaikan berkelanjutan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Berikut adalah beberapa aspek penting dari mekanisme tersebut:

  • Siklus Pemantauan dan Evaluasi : AMP-SR melibatkan siklus yang terdiri dari identifikasi, investigasi, analisis, perencanaan respon, dan evaluasi. Setiap tahap dalam siklus ini berfungsi untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk memahami masalah kesehatan yang ada dan menilai efektivitas intervensi yang dilakukan.
  • Pengumpulan Data : Data mengenai kematian ibu dan bayi dikumpulkan secara sistematis melalui laporan dari fasilitas kesehatan. Proses ini mencakup investigasi mendalam terhadap setiap kasus kematian untuk mengidentifikasi faktor penyebab dan kelemahan dalam pelayanan.
  • Analisis Data : Data yang dikumpulkan dianalisis untuk menemukan pola dan tren yang dapat memberikan wawasan tentang masalah kesehatan yang lebih luas. Analisis ini juga mencakup evaluasi terhadap rekomendasi yang telah diberikan sebelumnya untuk menilai apakah tindakan perbaikan telah dilaksanakan dengan baik.
  • Indikator Kinerja : AMP-SR menggunakan berbagai indikator untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program. Indikator ini mencakup aspek proses, output, dan outcome, seperti persentase kematian yang dilaporkan dan diinvestigasi, serta penurunan angka kematian ibu dan bayi.
  • Pelaporan dan Tindak Lanjut : Hasil dari pemantauan dan evaluasi dilaporkan secara berkala kepada pemangku kepentingan, termasuk Dinas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tindak lanjut terhadap rekomendasi yang dihasilkan dari audit juga menjadi bagian penting dalam memastikan bahwa perbaikan dilakukan secara efektif.
  • Kolaborasi Multisektoral : Mekanisme ini juga melibatkan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi profesi, dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perbaikan kesehatan ibu dan anak.
  • Umpan Balik dan Perbaikan Berkelanjutan : Proses evaluasi memberikan umpan balik yang penting untuk perbaikan berkelanjutan. Dengan menganalisis hasil dan dampak dari intervensi, sistem kesehatan dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Dengan mekanisme pemantauan dan evaluasi yang terstruktur dan sistematis, AMP-SR diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dalam pelayanan kesehatan serta memastikan bahwa rekomendasi yang dihasilkan dari audit diterapkan dengan baik untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan dalam kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Pelaksanaan Audit Maternal dan Perinatal -- Surveilans dan Respon (AMP-SR) di tingkat kabupaten/kota menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghambat efektivitas program ini. Berikut adalah beberapa tantangan utama beserta solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasinya:

Tantangan :

  • Variasi dalam Pelaksanaan: Terdapat perbedaan signifikan dalam pelaksanaan AMP-SR di berbagai kabupaten/kota. Beberapa daerah belum melaksanakan audit ini secara konsisten, yang mengakibatkan data dan informasi yang tidak merata.
  • Kualitas Data yang Rendah: Pengumpulan data seringkali tidak akurat atau tidak lengkap, yang dapat mengarah pada analisis yang kurang tepat dan rekomendasi yang tidak efektif.
  • Kurangnya Sumber Daya Manusia: Keterbatasan tenaga kesehatan yang terlatih dalam melakukan audit dan analisis data dapat menghambat pelaksanaan AMP-SR.
  • Respon yang Tidak Memadai: Rekomendasi yang dihasilkan dari audit seringkali tidak ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan yang konkret, sehingga tidak ada perubahan yang signifikan dalam pelayanan.
  • Keterbatasan Akses ke Fasilitas Kesehatan: Di beberapa daerah, akses ke fasilitas kesehatan yang memadai masih menjadi masalah, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.
  • Kurangnya Dukungan Kebijakan: Kebijakan yang tidak mendukung atau kurangnya koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan dapat menghambat implementasi AMP-SR

Solusi

  • Standarisasi Prosedur: Mengembangkan dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas untuk pelaksanaan AMP-SR di semua kabupaten/kota. Hal ini dapat membantu memastikan konsistensi dalam pelaksanaan audit.
  • Pelatihan dan Pendidikan: Mengadakan pelatihan bagi tenaga kesehatan dan petugas terkait mengenai pentingnya AMP-SR dan cara melakukan audit dengan baik. Ini akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengumpulkan dan menganalisis data.
  • Penguatan Sistem Pelaporan: Membangun sistem pelaporan yang lebih efektif untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan tepat waktu. Penggunaan teknologi informasi dapat membantu dalam pengumpulan dan analisis data.
  • Tindak Lanjut Rekomendasi: Mendorong pemerintah daerah untuk secara aktif menindaklanjuti rekomendasi yang dihasilkan dari audit dengan merencanakan dan melaksanakan langkah-langkah perbaikan yang jelas.
  • Peningkatan Akses Fasilitas Kesehatan: Mengidentifikasi dan memperbaiki akses ke fasilitas kesehatan, terutama di daerah terpencil, untuk memastikan bahwa semua ibu dan bayi mendapatkan pelayanan yang diperlukan.
  • Koordinasi Antarlembaga: Meningkatkan koordinasi antara Dinas Kesehatan, organisasi profesi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan dukungan yang lebih kuat terhadap pelaksanaan AMP-SR.

Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini melalui solusi yang tepat, pelaksanaan AMP-SR di tingkat kabupaten/kota dapat lebih efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Integrasi pedoman Audit Maternal dan Perinatal -- Surveilans dan Respon (AMP-SR) dengan pedoman global seperti Maternal Death Surveillance and Response (MDSR) memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek yang menjelaskan sejauh mana integrasi ini dapat memberikan dampak positif:

  • Standarisasi Proses : Dengan mengadopsi pedoman global, AMP-SR dapat menerapkan standar internasional dalam pelaksanaan audit, yang memungkinkan penilaian yang lebih konsisten dan komprehensif terhadap kasus kematian ibu dan bayi. Hal ini membantu dalam menciptakan keseragaman dalam pengumpulan dan analisis data di seluruh daerah.
  • Pendekatan Berbasis Bukti : Integrasi dengan MDSR memungkinkan penggunaan metode dan praktik terbaik yang telah terbukti efektif di negara lain. Ini memberikan kerangka kerja yang lebih kuat untuk menganalisis penyebab kematian dan merumuskan rekomendasi yang berbasis bukti, sehingga meningkatkan efektivitas intervensi yang diusulkan.
  • Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia : Dengan mengikuti pedoman global, tenaga kesehatan di Indonesia dapat menerima pelatihan dan pendidikan yang lebih baik mengenai audit maternal dan perinatal. Ini berkontribusi pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menangani kasus kematian ibu dan bayi.
  • Penguatan Sistem Pelaporan : Integrasi ini mendorong pengembangan sistem pelaporan yang lebih efisien dan akurat, yang penting untuk pemantauan dan evaluasi. Data yang lebih baik memungkinkan identifikasi masalah yang lebih tepat dan respons yang lebih cepat terhadap isu kesehatan yang muncul.
  • Peningkatan Akuntabilitas : Dengan adanya pedoman yang terstandarisasi, tanggung jawab dan akuntabilitas dalam pelaksanaan AMP-SR dapat ditingkatkan. Setiap tingkat pemerintahan, dari pusat hingga daerah, memiliki pedoman yang jelas untuk diikuti, yang dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kesehatan ibu dan anak.
  • Kolaborasi Multisektoral : Integrasi AMP-SR dengan pedoman global mendorong kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat. Kerjasama ini penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perbaikan kesehatan ibu dan anak secara holistik.
  • Fokus pada Kualitas Pelayanan : Dengan mengintegrasikan pedoman global, fokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih nyata. Rekomendasi yang dihasilkan dari audit dapat diarahkan untuk meningkatkan infrastruktur, akses, dan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat lokal.

Secara keseluruhan, integrasi pedoman AMP-SR dengan pedoman global seperti MDSR berpotensi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia dengan cara memperkuat sistem kesehatan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan memastikan bahwa intervensi yang dilakukan didasarkan pada bukti yang kuat dan praktik terbaik. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) secara signifikan.

Secara keseluruhan, AMP-SR merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia, yang memerlukan dukungan dan komitmen dari semua pihak untuk mencapai hasil yang optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun