BAB 1Â
PENDAHULUAN
Â
Masalah :
Globalisasi merupakan era yang pasti terjadi pada setiap negara, terutama Indonesia. Dalam globalisasi ini salah satu hal yang berkembang adalah teknologi komunikasi. Pasca pandemi covid yang sedang kita lalui perkembangan teknologi komunikasi jauh lebih pesat dari pada sebelum pandemi covid 19, hal ini disebabkan karena banyaknya orang yang bekerja di rumah dan bersekolah di rumah berbasis daring. Dari beberapa kalimat di atas terlihat bahwa teknologi komunikasi memiliki banyak dampak positif, akan tetapi perkembangan teknologi juga memiliki dampak negatif yaitu dalam kehidupan bersosial. Banyak manusia yang mulai tidak melakukan interaksi sosial secara langsung.
Dasar Teori :
Menurut Everett M. Rogers (1986:2) yang melihat bahwa teknologi komunikasi merupakan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses dan melakukan saling tukar informasi dengan individu lain.
Data dan Fakta :
Menurut survei Januari terhadap 5.889 pekerja, 61 persen orang yang bekerja dari rumah hari ini mengatakan mereka tidak pergi ke tempat kerja karena tidak mau, dan 38 persen mengatakan kantor mereka tutup. Ini kebalikan dari Oktober 2020, ketika 64 persen orang bekerja dari rumah karena kantor mereka tutup, dan 36 persen melakukannya karena preferensi."Bahkan ketika semakin banyak kantor dibuka, orang-orang membuat pilihan sadar untuk bekerja dari rumah, bukan hanya karena kebutuhan," kata direktur penelitian tren sosial Pew, Kim Parker, dilansir CNBC Make It. Dilansir dari Merdeka.com, dapat dilihat dari fakta itu menunjukan bahwa manusia mulai nyaman melakukan pekerjaan dari rumah, ini karena kemudahan yang diberikan oleh tekonologi sangat mempermudah para pekerja yang bekerja dari rumah, dan juga manusia bisa lebih fleksibel dalam melakukan pekerjaannya. Namun hal tersebut membuat manusia mulai melupakan berinteraksi secara langsung. Hal ini bisa berdampak sangat buruk karena bisa menimbulkan sifat individualisme
BAB 2
PEMBAHASAN
Â
Analisis Masalah :
Perkembangan teknologi sangat pesat terlebih dibidang teknologi komunikasi. Terutama di Indonesia, sejak pandemi covid peningkatan penggunaan teknologi komunikasi semakin meningkat. Untuk keperluan kerja dan belajar secara daring, karna berkat kemajuan teknologi para pekerja dan belajar bisa melakukan aktivitasnya dengan mudah tanpa harus berinteraksi secara langsung. Namun karna har tersebut manusia juga mulai melupakan interaksi sosial secara langsung dan menjadi individualis. Berdasarkan teori yang telah saya kutip, yaitu teori dari Everett M. Rogers. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi. Setelah mengalami pandemi covid 19, manusia memulai menerapkan cara kerja baru yaitu work from home, karna work from home membuat pekerja sangat nyaman itulah mengapa banyak pekerja yang lebih memilih work from home. Hal ini juga disebabkan karena kemajuan teknologi dibidang komunikasi yang sudah sangat maju sehingga bisa membuat yang sebelumnya harus berinteraksi secara langsung sekarang bisa berinteraksi secara daring. Hal inilah yang membuat manusia mulai mengurangi interaksi sosialnya secara langsung, karena dimasa sekarang lebih mudah untuk berinteraksi secara daring.
Namun bila dikutip dari https://binus.ac.id/knowledge/2021/12/wfh-vs-wfo-manakah-yang-lebih-meningkatkan-produktivitas/, para pekerja terlihat lebih menyukai WFH dan jauh lebih produktif di rumah karena adanya beberapa faktor salah satunya jadwal kerja yang fleksibel. Namun, dengan semua kelebihan dari WFH. Namun, WFH juga membuat pekerja kurang bersosialisasi dengan rekan kerja sehingga kehilangan kesempatan untuk memperkuat ikatan sosial dengan tim.Â
Oleh karena itu, jika WFH tetap ingin dijalankan setelah pandemi berakhir, ada baiknya mengatur jadwal setidaknya satu minggu sekali untuk WFO atau bekerja di kantor guna meningkatkan keakraban diantara semua rekan kerja.(dilansir dari web yang sama).
Jika para pekerja tidak mengenal satu sama lain itu bisa menyebabkan adanya miskomunikasi dan hal ini bisa memngaruhi hasil dari pekerjaannya. (dilansir dari https:// www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13014/Bekerja-dari-Rumah-Work-From-Home-Dari-Sudut-Pandang-Unit-Kepatuhan-Internal.html). Â Dapat dilihat betapa pentingnya berinteraksi secara langsung terutama dibidang pekerjaan karna sangat krusial dampaknya jika kita mengalami miskomunikasi saat sedang melakukan suatu pekerjaan.
BAB 3Â
KESIMPULAN
Â
Perkembanga teknologi komunikasi memiliki banyak manfaat bagi kehidupan bermasyarakat, terlebih saat ada pandemi covid perkembangan teknologi sangat banyak membantu bagi kehidupan bermasyarakat. Namun hal itu juga yang menyebabkan kita mulai melupakan interaksi secara langsung dan lama kelamaan manusia bisa menjadi makhluk yang individualis dan tidak peduli lagi dengan orang sekitar. Berkomunikasi dan berinteraksi tanpa saling menatap atau bertemu memang sangat praktis dan efisien tapi perlu kita sadari bahwa manusia terlahir sebagai mahluk sosial yang harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang orang disekitarnya secara langsung untuk menciptakan kehidupan sosial yang sehat dan seimbang sehingga tidak terjadi suatu kehidupan sosial yang egois dan individualis. (Syarifuddin) kutipan di atas saya kutip dari https://sulselprov.go.id/welcome/post/dampak-teknologi-terhadap-kehidupan-sosial-masyarakat. Senyaman apapun kita dengan perkembangan teknologi kita tetap harus melakukan interaksi sosial secara langsung. Agar kita terhindar dari sifat individualis dan menutup diri dari kehidupan sosial.
 Â
DAFTAR PUSTAKA
Kurmia, N. (2005). Perkembangan teknologi komunikasi dan media baru: Implikasi terhadap teori komunikasi. Mediator: Jurnal Komunikasi, 6(2), 291-296.
https://binus.ac.id/knowledge/2021/12/wfh-vs-wfo-manakah-yang-lebih-meningkatkan-produktivitas/
https://sulselprov.go.id/welcome/post/dampak-teknologi-terhadap-kehidupan-sosial-masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H