Mohon tunggu...
Muhammad Nur Ichsan
Muhammad Nur Ichsan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2014

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Senyuman Seorang Ibnu Asis

28 November 2014   18:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan yang sangat tidak terduga sama sekali, sangat membawa berkah dan sangat berkesan sekali. Saat itu saya bertemu dengan Beliau di sebuah hotel bintang 4 di Kota Yogyakarta tepatnya dijalan Malioboro, saya diajak teman saya yang berasal dari padang untuk singgah di hotel Ibis Yogyakarta. Lika – liku kehidupan sangat terasa sekali apalagi di perkotaan yang hirup pikuk nya sangatpadat, ramai, bising dan jauh dari kedamaian ataupun ketentraman.

Saya bertemu dengan seseorang yang berbudi luhur, mengangkat akhlak Rosul dan merendah di hapadan semua orang “ subhanalloh “. Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, diutus Allah SWT dengan membawa akhlakul karimah, akhlak yang terpuji, begitupun dengan ummat Nya haruslah bercermin dari prilaku “perangai” Rosul . saya bertemu denganbapak Ibnu Asis Sutan Saidi beliau lahir di Bandung, 20/02/1974. Beliau lahir dari pasangan BapakAsep Ismail ( Alm ) asal sunda , dan IbuZakiar Husin asal minang. Beliauanak ke 3 dari 4 bersaudara dan sekarang sudah berkeluarga mempunyai seorang istri yang bernama Yasmiati asal minang serta mempunyai7 orang anak ( 3 putra, 4 putri ).

Beliau kelahiran tanah sunda yang pada asal mulanya, ibu beliau dari kota Tasikmalaya yang bernama ibu Zakiar merantau ke Bandung dan membentuk sebuah keluarga dengan orang padang. Namun sosok Ibnu Asis itu sendiri mempunyai nilai tersendiri yaitu “murah senyum” beliau menebarkan senyum kepada siapa saja yang dijumpai nya baik yang dikenal maupun orang yang tidak dikenal, karena menurut pandangan beliau “ tersenyum bukan lah merupakan suatu perbuatan yang memberatkan melainkan menyenangkan “ hal tersebut sontak membuat saya terkejut dengan kearifan dan keramahan beliau sembari diikuti dengan senyum damai .

Tapi disatu sisi beliau merupakan seorang aktivis yang tentunya dikenal oleh masyarakat khususnya di padang, juga dapat memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi yang membangkakan . pendidikan beliau tingkat akhir disesesaikan di Universitas Andalas Padang 1999 dengan mengampil program studySarjana Teknologi Pertanian , dan sekarang profesi beliau adalah


  • Anggota DPRD Kota bukit tinggi ( 2004 – 2009, 2009-2014 )

  • Ketua badan legislasi daerah ( balegda )

  • DPRD kota bukit tinggi ( 2014 -2019 )

Selai itu beliau aktif di berbagai organisasi seperti dan bahkan menduduki jabatan diorganisasi nya :


  • Ketua dewan pimpinan daerah ( DPD )

  • Partai keadilan sejahtera ( PKS ) Kota bukit tinggi ( 2006 – 2010 )

  • Dewan pembina yayasan izzatul ummah kota bukit tinggi ( 2011 – 2015 )

  • Dewan pendiri lembaga dakwah pelajar dan mahasiswa ( LDPM ) kota bukit tinggi ( 2002 – sekarang )

Dari cerita kehidupan seorang ibnu asis, saya mendapatkan keteladanan dan pencerahan bahwasannya hidup itu rumit, maka dari itu cara menghadapinya dengan sebuah senyuman yang akan memudahkan kita dalam segala hal, dengan senyum pula semuanya terasa sangat ringan dan indah, sebagai nilai tambahnya sesuai ajaran Rosul senyum itu ibadah. Sosok teladan dari ibnu asis pula adalah rajin memberikan uang nya untuk kepentingan umum, sodakoh, dll. Sifat mulai itu tak banyak orang yang punya, dengan penampilan yang sederhana akan tetapi mempunyai sifat yang bersahaja nan budiman, semoga keteladanan yang diberikan Ibnu Asis dapat kita contoh dalam menghadapi kehidupan dengan sebuah senyum kedamaian .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun