Mohon tunggu...
Ichsan Fadilah
Ichsan Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Museum Prabu Geusan Ulun Sebagai Sumber Belajar IPS

21 Desember 2024   21:56 Diperbarui: 21 Desember 2024   21:56 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahkota Binokasih (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan warisan budaya dan sejarah, perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia tentunya akan mewariskan berbagai peninggalan-peninggalan sejarah dan budaya yang sangat berharga. Di Jawa Barat misalnya, begitu banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah dan budaya khususnya yang berkaitan dengan Masyarakat Sunda. Beberapa wilayah di Jawa Barat memiliki museum-museum yang mempunyai keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Salah satu museum yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang ada di Jawa Barat adalah Museum Prabu Geusan Ulun, museum ini merupakan museum yang terletak di Kabupaten Sumedang dan menyimpan berbagai warisan budaya serta sejarah masyarakat Sumedang. Saat ini Museum Prabu Geusan Ulun dikelola oleh Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang.

Mata Pelajaran IPS merupakan mata Pelajaran yang dipelajari pada Tingkat sekolah menengah pertama. Dalam pembelajaran IPS ini tentunya memiliki keterkaitan yang erat dengan sejarah dan kebudayaan, pada pembelajaran IPS juga dikenal berbagai sumber belajar yang banyak digunakan dalam proses pembelajaran seperti, buku teks, film, poster, sumber masyarakat dan juga museum. Berbagai sumber belajar IPS tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan serta ketersediaan sumber dan juga harus disesuaikan dengan tujuan serta karakteristik siswa dan hal-hal lainnya.

Museum sebagai sumber belajar IPS tentu dapat menjadi salah satu pilihan yang baik untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS, dengan mengunjungi museum para peserta didik dapat mengamati, mempelajari, serta memahami berbagai warisan budaya dan peninggalan sejarah yang terdapat di museum. Mengunjungi museum juga dapat menjadi solusi dalam variasi pembelajaran sehingga para peserta didik tidak merasa jenuh dan dapat beraktivitas di luar sekolah serta dapat menumbuhkan kreativitas dan motivasi dalam proses pembelajaran.

Museum Prabu Geusan Ulun dapat menjadi pilihan yang tepat untuk dikunjungi oleh para pelajar dan dapat menjadi salah satu sumber belajar IPS yang relevan untuk para pelajar khususnya pada tingkat sekolah menengah pertama. Museum Prabu Geusan Ulun menyimpan berbagai koleksi-koleksi peninggalan sejarah dari mulai zaman Kerajaan Sumedang Larang hingga masa kolonial, beberapa peninggalan sejarah yang terdapat di Museum Prabu Geusan Ulun di antaranya adalah, senjata-senjata tradisional seperti kujang dan keris, wayang kulit/wayang golek, alat musik gamelan, kereta kencana, hingga peninggalan paling berharga yaitu Mahkota Binokasih yang merupakan mahkota peninggalan kemaharajaan Sunda yang diwariskan kepada Kerajaan Sumedang Larang dan hingga kini tersimpan dengan baik di Museum Prabu Geusan Ulun.

Gamelan di Museum Prabu Geusan Ulun (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Gamelan di Museum Prabu Geusan Ulun (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Museum Prabu Geusan Ulun merupakan museum yang cukup luas, museum ini memiliki luas sekitar 1,8 hektar serta terdiri dari 6 bangunan seperti Gedung Srimanganti, Gedung Bumi Kaler, Gedung Pusaka, Gedung Gendeng, Gedung Gamelan, dan Gedung Kereta (Sukmara & Purnamasari, 2024). Seluruh bangunan yang terdapat di Museum Prabu Geusan Ulun tentunya memiliki nilai historis dan sejarah yang panjang serta mempunyai fungsi dan kegunaanya masing-masing.

Museum Prabu Geusan Ulun sebagai sumber belajar IPS tentu dapat membawa dampak atau pengaruh yang baik bagi siapapun yang berkunjung terutama bagi para pelajar yang mengunjungi museum tersebut, para pelajar dapat mengenal dan mengetahui berbagai peninggalan sejarah dan kebudayaan hingga dapat menunjang proses dan kegiatan pembelajaran IPS. Selain itu, dengan mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun juga dapat meningkatkan rasa kecintaan dan rasa bangga terhadap kebudayaan dan sejarah bangsa. Peserta didik juga dapat mengenal berbagai kebudayaan dan sejarah lokal yang dapat dikaitkan dengan meteri pembelajaran IPS.

Koleksi Senjata Tradisional di Museum Prabu Geusan Ulun (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Koleksi Senjata Tradisional di Museum Prabu Geusan Ulun (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Belajar IPS dengan mengunjungi museum juga dapat meningkatkan literasi kesejarahan dan juga melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan mandiri. Ketika mengunjungi museum maka para peserta didik dituntut untuk dapat membaca dan memahami berbagai narasi ataupun tulisan yang terdapat di museum tersebut. Selain itu, ketika peserta didik mengunjungi museum juga dapat memberikan sebuah pengalaman belajar yang bermakna dan juga menyenangkan, peserta didik dapat mengamati berbagai peninggalan sejarah dan kebudayaan yang unik dan autentik.

Museum Prabu Geusan Ulun dengan berbagai peninggalan sejarah dan kebudayaan yang berharga tentu menjadi suatu hal yang harus dilindungi, dijaga, dilestarikan, dan juga dipelajari khususnya oleh para pelajar atau generasi muda. Dengan demikian Museum Prabu Geusan Ulun dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS dan dapat pula menjadi sarana pembelajaran dan wisata edukasi yang layak untuk dikunjungi.

Referensi

Sukmara, D., & Purnamasari, I. (2024). Kisah Luhur Leluhur Sumedang Dalam Cerita Rakyat. Rumah Literasi Publishing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun