Mohon tunggu...
Ichrom Pratama
Ichrom Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Univeristas Hasanuddin

Nama saya Ichrom Pratama Mapparenta, saya mahasiswa Arkeologi di Universitas Hasanuddin. konten yang saya buat berhubungan dengan Sejarah, Alam dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mitigasi Bencana di Desa Erelembang Mahasiswa KKN Unhas Gelombang 112 Membuat Peta Kerawanan Longsor Desa Erelembang

21 Agustus 2024   22:51 Diperbarui: 21 Agustus 2024   23:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Erelembang, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa (11/8/2021). Desa Erelembang merupakan sebuah desa yang terletak di dataran tinggi Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Desa Erelembang terdiri atas 7 dusun dan berbatasan dengan kabupaten Bone dan Kabupaten Maros. Letak desa Erelembang yang berada di dataran tinggi, perubahaan penggunaan lahan dan Topografi yang curam membuat desa Erelembang rawan terhadap bencana longsor. 

Bencana tanah longsor menyebabkan banyak kerugian, baik kerugian materi maupun nyawa. Sadar akan pentingnya mitigasi bencana mahasiswa KKN Gelombang 112 Unhas membuat peta rawan bencana longsor. Peta kerawanan longsor dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah desa Erelembang wilayah mana saja yang rentan terjadi longsor dan sebagai langkah awal mitigasi bencana di desa Erelembang.

Program kerja pembuatan peta kerawanan longsor merupakan program kerja Ichrom Pratama Mapparenta, mahasiswa Arkeologi Universitas Hasanuddin. Peta kerawanan longsor desa Erelembang dibuat berdasarkan hasil diskusi bersama pemerintah desa Erelembang mengenai bencana tanah longsor di desa Erelembang. Setelah melakukan diskusi dengan pemerintah setempat, Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan survey lapangan ke titik terjadinya longsor di desa Erelembang. 

Setelah survey dilakukan, semua data diolah dengan menggunakan aplikasi Arcgis 10.8. Selain data lapangan, data Peta Rupa Bumi Indonesia dan data InaRISK diolah menggunakan aplikasi Arcgis 10.8 sebagai data tambahan untuk pembuatan peta daerah rawan longsor desa Erelembang. Setelah data selesai diolah menggunakan aplikasi Arcgis 10.8, peta dicetak ukuran spanduk. Peta yang dibuat berjumlah dua buah, satu diserahkan ke kantor desa yang diterima langsung oleh Pak Tahir dan Sekretaris desa Erelembang selaku perangkat desa. 

Satu peta lagi ditaruh didepan perbatasan desa Erelembang dan dibuatkan plang agar masyarakat dapat mengetahui informasi wilayah mana saja yang rawan terjadi longsor di desa Erelembang. Pembuatan plang dibantu bersama kepala dusun Erelembang bersama masyarakat desa Erelembang. Peta kerawanan daerah rawan longsor ini dibuat sebagai langkah awal dalam mitigasi bencana tanah longsor di desa Erelembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun