Mohon tunggu...
Ichlasul Diaz Sembiring
Ichlasul Diaz Sembiring Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Sedang melaksanakan KKN-DR (Kuliah Kerja Nyata - Dari Rumah) Kelompok 78.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Islam dalam Mengajarkan Manusia Cara Menyikapi dan Mengambil Hikmah dari Pandemi Covid-19

9 Agustus 2020   14:40 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:47 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak kedatangannya akhir desember 2019 lalu, kasus Corona Virus Disease atau Covid-19 sudah mencapai 19.800.836 kasus hingga hari ini minggu (09/08/2020). Penulis mengutip dari Tribunnewsmaker.com bahwa dari total jumlah diatas, sebanyak 729.484 orang dikonfirmasi meninggal dunia, dan 12.719.181 orang dinyatakan telah sembuh.

Hal ini tentu menimbulkan kecemasan dan kegalauan bagi seluruh masyarakat dunia, tidak termasuk masyarakat Indonesia. Dimana Indonesia saat ini masih menempati posisi ke-23 dengan jumlah kasus sebanyak 123.503 kasus.

Sebagai negara dengan jumlah populasi Islam terbesar di dunia, sudah selayaknya dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini kita kembali kepada apa yang diajarkan oleh agama kita, yaitu agama Islam.

Sebelum kita melihat dan membahas lebih jauh mengenai bagaimana pendidikan Islam mengajarkan manusia cara menyikapi dan mengambil hikmah dari pandemi Covid-19 ini. Ada baiknya kita membahas terlebih dahulu apa itu Islam? Mengutip dari Wahyuddin, dkk (2009) definisi Islam bila ditinjau dari segi etimologi atau asal usul bahasa, berasal dari Bahasa Arab yaitu aslama-yuslimu yang artinya berserah diri, patuh, taat serta tunduk. Sehingga Islam menuntut pemeluknya untuk selalu berserah diri, tunduk, dan patuh kepada ajaran, aturan, dan hukum yang telah dibuat oleh Allah SWT. Sebagaimana yang terdapat dalam QS. Ali Imron: 83.

Artinya:

"Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?" (QS. Ali Imran ayat 83).

Sedangkan secara istilah, mengutip dari Achmad Abdullah Al Masdosy (2000) Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah melalui Rasulullah SAW, yang didalamnya berisi seperangkat aturan yang mengatur hubungan dengan Allah, hubungan dengan manusia, dan hubungan dengan alam semesta.

Dari kedua pengertian di atas kita mengetahui bahwa Islam adalah agama yang didalamnya berisi aturan-aturan Allah mengenai hubungan dengan Allah, makhluk, dan lingkungan yang harus dipatuhi oleh para pemeluknya. Termasuk aturan bagaimana seorang muslim harusnya bersikap dalam menghadapi sebuah wabah atau pandemi yang akan kita kaitkan dengan wabah Covid-19 ini.

Didalam buku Ahmad Syaikhu (2020) dikatakan bahwa sikap kita sebagai seorang muslim untuk menghadapi wabah adalah, lakukanlah cara langit dan cara bumi, atau lebib sederhananya gunakanlah pendekatan agamis dan juga medis.

Bila membahas tentang wabah ada sebuah kisah dari tahun 18 H, dimana Amirul Mukminin Umar bin Khatab dan rombongannya tengah melakukan perjalanan menuju Syam, di daerah Sarigh atau perbatasan Syam mereka berhenti. Gubernur Syam Abu Ubaidah bin Al Jarrah datang menjemput dan memberitahukan bahwa di Syam sedang terjadi wabah tha'un, yaitu sebuah penyakit menular berupa benjolan di seluruh tubuh yang akhirnya akan pecah dan mengakibatkan pendarahan. Mengetahui kabar ini Umar bin Khatab mengajak rombongannya untuk bermusyawarah mengenai melanjutkan perjalanan terus ke Syam atau kembali ke Madinah. Ditengah musyawarah inilah Abdurrahman bin Auf muncul dan membacakan sebuah hadits Rasulullah, yaitu:

"jika kalian mendengar adanya penyakit wabah di suatu tempat maka janganlah kalian masuk ke tempat itu (daerah itu). Tetapi jika terjadi di tempat itu dan kamu sedang berada di sana, maka jangan keluar karena ingin melarikan diri dari padanya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun