Mohon tunggu...
Ichlash Damai Asia
Ichlash Damai Asia Mohon Tunggu... Architect -

http://www.ichlash.blogspot.com tentang arsitektur dan http://www.ichlashngakak.blogspot.com tentang humor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teman Curhat Jadi Teman Tidur

15 Oktober 2011   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:56 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita itu nampak termenung dalam kamarnya, kamar yang menjadi saksi semua kehidupannya. Pandangannya jauh terbentang dan terlintaslah sketsa-sketsa masa lalu terbentang dalam benaknya. Dia hanya tersenyum dan selanjutnya hanya bergumam. Aku hadir dalam pernikahanmu itu dengan wanita yang merupakan pilihanmu dan kau tampak bahagianya. Aku hadir bersama suami dan putriku menyaksikan kebahagian kalian berdua. Oh....hidup yang sempurna waktu itu. Kesempurnaan itu akhirnya berantakan berkeping-keping setelah aku ketahui suamiku berkhianat terhadap cinta suci kami dengan berselingkuh dengan wanita-wanita bangsat itu. Sudah beberapa kali aku maafkan perselingkuhannya tapi ternyata suamiku semakin gila saja dan tidak pedulikanku hingga akhirnya aku menyerah dan pasrah tentang ikatan pernikahan kami. Akhirnya kau hadir dalam kehidupanku, kau hadir untuk menghibur hatiku yang terluka. Sifatmu yang ceria membuat masalah yang ku hadapi terasa ringan walaupun itu hanya sesaat. Aku tahu statusmu dan kau pun tahu statusku dan memang dasarnya berawal dari pertemanan dan apalagi kau adalah mantan teman SMA di sekolah yang sama. Jejaring sosial membuat keakraban antara kita berdua dan chatting membuat perubahan makna sebuah pertemanan. Ada rasa ingin memilikimu dan benih cinta itu mengalir di sekujur tubuhku tanpa aku perintahkan. Lebih gilanya lagi kau pun merasakan itu. Ini bukan balas dendam atas sikap suamiku tapi ini berdasarkan cinta. Aku tahu bagaimana pedihnya isterimu melihat hubungan kita ini ..... ya kembali aku katakan inilah cinta. Logika, pikiran atau akal sehatku mungkin tidak bekerja tapi kenyataannya seperti itu aku mencintaimu dan kau pun mencintaiku. Aku sudah tidak bisa membedakan antara nafsu ataukah cinta tapi yang jelas beberapa hotel bahkan kamar ini telah menjadi saksi sebuah cinta terlarang. Aku ingin akhiri semua ini tapi kau tidak bisa melepasku bahkan menjanjikan bunga-bunga surga yang membuat aku melayang di angkasa. Haruskah ada campur tangan Tuhan agar aku sadar .....entahlah. Yang jelas aku menikmati kehidupan ini walaupun nantinya hal pahit yang aku terima dalam perjuangan cinta menurut yang aku yakini. selingkuh itu tidak dosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun