Mohon tunggu...
Ichlash Damai Asia
Ichlash Damai Asia Mohon Tunggu... Architect -

http://www.ichlash.blogspot.com tentang arsitektur dan http://www.ichlashngakak.blogspot.com tentang humor

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seorang Pelacur Mencari Surga

28 April 2011   12:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:17 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama asli di KTP Siti Khadijah lahir tahun 1985 tinggi 162 cm sintal dengan buah dada yang menantang. Namanya mengingatkan nama isteri rasul, mungkin itu harapan orang tuanya di kampung memberikan nama agar menjadi wanita yang saleha. Agar lebih gaul di kota metropolitan ini namanya diganti menjadi Kenny. Himpitan ekonomi adalah kisah yang klasik dan ditinggal suami yang tidak bertanggung jawab adalah kisah yang harus dia alami. Kedua peristiwa itulah yang akhirnya “menceburkan” dirinya ke dunia malam yang penuh lendir. Dengan memberikan “selangkangan” kepada laki-laki hidung belang, kehidupan dan keluarganya dapat berjalan. Ibunya yang di kampung menderita kanker, bapaknya sudah tidak kuat lagi bekerja dan adik-adiknya membutuhkan uang untuk pendidikan. Aku memang wanita saleha yaitu “suka lupa pakai beha” bagi mereka yang membutuhkan kehangatanku dan aku juga diberi gelar wanita sakinah yaitu “sekali kena ingin nambah”. Ya….mereka yang sudah memakai “jasaku” biasanya bilang begitu. Demi pelanggan aku berprinsip siaga yaitu "siap diantem pake gaya apa saja”. Aku tertawa dalam kesedihan tapi aku senang bisa membahagiakan keluargaku. Dengan keringat kelaminku aku mampu membayar berobat ibuku, bapakku pun tetap bermartabat karena tetangga tahunya pendidikan adik-adikku dibiayai oleh ayahku dan belum lagi rumah yang mentereng sekelas kampung sudah berdiri dengan megahnya. Ya Allah….mungkinkah surga itu akan ku raih. Aku bisa saja jadi bomber pertama wanita di Indonesia kalau hanya untuk masuk surga. Tapi aku pikir aku lebih baik dari mereka. Lihatlah para “pengantin” itu, enaknya mereka masuk surga sendiri sedangkan anak dan isterinya ditinggalkan entah bagaimana mereka melanjutkan kehidupannya. Mungkin saja isterinya akan mengikuti jejakku. Aku hanya meringis dari dekapan satu laki-laki ke laki-laki lain demi canda ria keluarga di kampung. Salahkah aku ……… Oh surga di manakah kau berada.

Illustrasi Mbah google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun