Untuk ilustrasi kuliner, ilustrasi disertakan dengan gaya penyajiannya atau komposisinya. Uniknya di setiap ilustrasi kuliner terdapat unsur flora atau mozaik. Jika diamati, unsur flora atau mozaik ini memenuhi atau mengisi white-space sekitar objek makanan. Agar tidak jomplang dengan objek-objek kuliner yang sudah digambar secara detail.
Visualisasi objek dengan gaya mozaik, seperti kayu, batang pohon, dedaunan, atap rumah, hingga jalanan, masih bisa dikenal. Meskipun menggunakan mozaik, Lee tetap bisa mempertahankan perspektif dan proposi objek-objek tersebut. Untuk jalanan atau kayu, Lee menggunakan garis lurus. Sedangkan untuk pepohonan atau batang kayu, ia menggunakan garis lengkung hingga menyerupai objek yang dikehendakinya.
Doodle, flora dan mozaik. Mempunyai kesamaan dimana teknik penggambaran yang natural, tidak kaku, santai, dan bisa menghasilkan kesan yang indah. Art Nouveau, salah satu gaya seni dan desain lawas, mempunyai dua antara ketinganya. Perbandingan dengan gaya ilustrasi Lee dengan Art Nouveau adalah detail gambar. Art Nouveau benar-benar detail, sesuai dengan objek yang digambar. Naturalis. Sedangkan gaya ilustrasi Lee, proporsi yang berantakan tapi apik, objek yang digambar, serta objek-objek divisualisasikan dengan gaya doodle.
Art Nouveau, dimana gaya seni dan desain ini menjadi panutan, sangat pas untuk memvisualisasikan bagaimana Italia di lingkungan Generasi Y. Apalagi generasi Y masih mengenal keindahan klasik atau masih menganggap lengkungan itu indah.
Dilihat dari target buku mewarnai ini, orang-orang dewasa yang mempunyai karir atau yang tidak berkarir tetapi mempunyai tingkat stres yang cukup tinggi. Lee yang berasal dari Korea Selatan, dimana tren buku mewarnai ini dimulai, mengetahui targetnya. Ia tahu bagaimana memvisualisasikan Italia dengan pandangan orang dewasa. Penerapan gambar perspektif bisa jadi dikarenakan pemikiran tersebut.Â
Detail objek juga lebih mudah dipahami oleh orang dewasa ketimbang anak-anak. Hal ini dikarenakan orang dewasa lebih mengenal banyak bentuk objek. Jika Lee hanya mengandalkan gaya doodle saja dalam ilustrasinya, memungkinkan pembaca akan mempunyai pemikiran ambigu atas objek yang divisualisasikannya.
Lee bisa jadi sebagai ilustrator dengan gaya Art Nouveau modern lewat buku mewarnai dewasa ini. Menggambarkan bangunan-bangunan tanpa menghilangkan kesan santai atau tidak kaku. Menggabungkan objek-objek kaku dengan unsur-unsur gaya Art Nouveau. Ia sangat pintar dalam manyatukan unsur-unsur yang membutuhkan ketelitian lebih dalam sebuah ilustrasi.Â
Apalagi ilustrasi tersebut langsung bisa bercerita kepada pembaca tanpa membaca deskripsi ilustrasinya. Pengalaman dan pandangannya tentang Italia sukses dituangkan dalam bentuk buku mewarnai. Pembaca pun juga bisa membayangkan bagaimana Italia tanpa harus datang langsung atau membaca literatur tentang Italia. Hal ini dibuktikan bahwa buku seri mewarnai dewasanya sukses diterbitkan di luar Korea Selatan.
Referensi:
Meggs, Philip B dan Alston Purvis. 2012. Meggs' History of Graphi Design. New Jersey: John Wiley & Sons.