Mohon tunggu...
Qoyyimah Primanisa
Qoyyimah Primanisa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rangkaian kata dari sebuah pemikiran dan jemari-jemari kecil.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanpa Kamu

12 Juli 2017   08:51 Diperbarui: 12 Juli 2017   09:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bodoh. Bukankah aku sudah memberitahumu agar jangan mengganggu? Aku sibuk. Jangan datang ke rumahku. Aku takkan ada disana."

Pun pernahkah kamu berpikir berbohong adalah salah satunya cara agar aku tidak merasa kecewa? Memang benar, beberapa pepatah mengatakan tak apa berbohong demi kebaikan. Tapi, tidakkah kau sadari bahwa yang kau lakukan itu tidak termasuk perbuatan baik?

Dengan kesempatan ingin menghabiskan waktu bersama 'mantan kekasihmu' itu, kamu bahkan rela mengatakan padaku, "maaf, Lyr. Temanku ada yang kecelakaan. Kamu bisa pulang sendiri, kan?"

Berapa harga yang kamu dapatkan saat menjual temanmu itu? Begitu banyak pertanyaan yang seharusnya kamu berikan jawabannya.

Tapi, tak apa, semua ini sudah berlalu. Satu bulan sudah aku jalani tanpa kehadiran kamu. Maaf, aku bahkan sempat lupa pernah jadi bagian dari hidupmu itu.

Jika suatu saat kita dipertemukan kembali, aku akan berharap kepada Tuhan agar tidak dipersatukan lagi. Kuharap kamu akan mengerti nanti, bahwa aku tak semudah itu menerima, meski aku berhasil memaafkanmu nanti. Bagaimanapun, kamu telah berhasil menghancurkan hati yang retak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun