Mohon tunggu...
Icha Syahnur
Icha Syahnur Mohon Tunggu... Dosen - curiosity from an introvert

always be curious, it will guide you to ignorance

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pola Pikir Positif

26 Februari 2022   11:26 Diperbarui: 26 Februari 2022   11:29 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Positive mindset terdiri dari 2 kata, positive dan mindset, yang jika diartikan, positive adalah positif, mindset adalah pola pikir atau cara/bentuk pikir. Carol Dweck seorang profesor psikologi mendefinisikan pola pikir dalam bukunya sebagai sekumpulan keyakinan yang membentuk atau membangun cara berpikir, memahami dunia dan dirimu sendiri. Menurut Remez Sasson, pola pikir positif adalah sikap mental dan emosional yang berfokus pada sisi terang kehidupan dan mengharapkan hal yang positif. Jika boleh saya menarik kesimpulan, pola pikir positif itu cara berpikir yang positif untuk memahami lingkungan dunia dan diri kita sendiri.

Pertanyaannya, bagaimana cara kita untuk membangun pola pikir yang selalu baik atau positif? Di tengah hiruk pikuk kehidupan, semuanya harus serba cepat, kekerasaan dan pelecehan yang terjadi di mana-mana, kelangkaan yang terus di bombardir di media, akan terlalu sinis rasanya ketika kita mengatakan bahwa zaman sekarang ini mudah untuk selalu berpikir positif, mudah untuk melihat segala sesuatu dari sisi baiknya.

Keluhan kecil di atas tanpa disadari akan membentuk cara berpikir negatif jika terus dilakukan. Bagaimana caranya untuk menghilangkan keluhan-keluhan kecil seperti itu? jawabannya dengan membangun pola pikir yang positif. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangun pola pikir positif dari pakar psikologi adalah sebagai berikut.

  1. Kembangkan rutinitas pagi yang sehat, rutinitas pagi dapat berupa ungkapan syukur ketika bangun tidur atau untuk umat Muslim setelah shalat subuh kita dianjurkan untuk tidak tidur, pada waktu itu kita bisa melakukan meditasi atau journaling sebelum kita memulai untuk menyibukkan diri dengan hal duniawi.
  2. Mengidentifikasi hal-hal negatif dalam hidup, hal negatif ini bisa saja dari lingkungan kita bergaul atau media, kalau kita tetap berada di lingkungan negatif, kita akan tumbuh bersama mereka dengan aura negatifnya.
  3. Fokus pada hal yang dapat kita kendalikan, karena di dalam keseharian kita, ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol, misalnya musibah, tapi apa yang bisa kita kontrol dari musibah yang menimpa kita? perasaan dan emosi, oleh karena itu sebaiknya kita kontrol dengan cara yang lebih positif.

Mahatma Gandhi memiliki kutipan kalimat yang menggambarkan rantai aksi dan reaksi antara pikiran, kehidupan dan takdir.

"Jaga pikiran Anda tetap positif karena pikiran Anda menjadi kata-kata Anda. Pertahankan kata-kata Anda agar tetap positif karena kata-kata Anda menjadi perilaku Anda. Pertahankan perilaku Anda untuk selalu positif karena perilaku Anda menjadi kebiasaan Anda. Pertahankan kebiasaan Anda untuk tetap positif karena kebiasaan Anda menjadi nilai-nilai Anda. Jaga nilai-nilai Anda tetap positif karena nilai-nilai Anda akan menjadi takdir Anda."

- Mahatma Gandhi

Sebenarnya, apa dampak positif untuk tubuh kita jika kita memiliki pola pikir yang lebih positif?

Pertama, kesehatan fisik, ada dua penjelasan terkait hal ini, yang pertama orang dengan pola pikir positif memiliki kebiasaan yang lebih sehat; makan makanan yang sehat, jarang merokok, minum lebih sedikit alkohol. Penjelasan yang kedua, orang yang memiliki pola pikir positif mengalami lebih sedikit stress, hal ini juga dibuktikan pada penelitian di australia, dengan menggunakan sample remaja dan orang tua dengan hasil penelitian bahwa, informasi positif dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang akan berpengaruh pada fisik atau tubuh kita.

Kedua, kesehatan mental, kadang kita merasa cemas atau tertekan, bahkan biasanya sudah tidak tertahankan, nah pikiran-pikiran negatif yang berlebihan itu bisa menjadi penyebab paling fatalnya adalah bunuh diri. Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan kasus bunuh diri paling tinggi di dunia, dengan alasan depresi masalah pekerjaan, pendidikan, karier dan keluarga.

Ketiga untuk karir, juga hasil penelitian psikologi bahwa orang dengan pola pikir yang positif cenderung lebih berkomitmen dan puas dengan pekerjaan mereka, sehingga mereka cenderung tampil lebih baik di tempat kerja, kurang merasa cemas ataupun stress.

Keempat, dampak pola pikir positif terhadap hubungan, bukan rahasia lagi, orang-orang yang memiliki pola pikir positif, cenderung lebih disukai oleh banyak orang dan terbukti bahwa orang yang memiliki pola pikir positif memiliki lingkaran sosial yang lebih kuat dan lebih kohesif.

Referensi:

Activatehealthcare.com/ONB

Dweck, Carol. 2016. What Having a "Growth Mindset" Actually Means. https://hbr.org/2016/01/what-having-a-growth-mindset-actually-means.

Dweck, Carol. Mindset: 2012. How You Can Fulfill Your Potential. New York: Constable & Robinson.

Kholidah, Enik Nur dan Asmadi Alsa. 2012. Berpikir Positif untuk Menurunkan Stres Psikologis. Jurnal Psikologi, Vol 39, No.1, 67-75.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun