Mohon tunggu...
Icha Juwita Putri
Icha Juwita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya sebagai mahasiswa Berkuliah di UIN Sunan gunung Djati Bandung dengan jurusan Sejarah peradaban Islam falkutas adab dan humaniora

Dulu saya senang sekali dalam menulis namun sudah lama tidak d kembangkan tulisan itu mungkin sekarang waktunya untuk melanjutkan hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Harun Nasution dalam Historiografi Masa Kolonial dan Karya-karyanya

25 Juni 2024   22:57 Diperbarui: 26 Juni 2024   13:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Harun Nasution dalam Historiografi Masa Kolonial dan Karya-karya Nya

 

Harun Nasution adalah seorang sejarawan, intelektual, dan pendidik yang mempunyai pengaruh besar dalam historiografi Indonesia, khususnya pada masa kolonial.

 Melalui karya-karyanya, ia tidak hanya merekonstruksi sejarah Indonesia dalam perspektif yang lebih regional dan nasional, namun juga memberikan pemikiran kritis yang memperkaya literatur sejarah Indonesia.

 Latar Belakang Harun Nasution

Harun Nasution lahir pada tahun 1919 di Pematansiantar, Sumatera Utara,Ia menempuh pendidikan tinggi di Belanda dan belajar Islam dan sejarah di McGill University di Kanada.

 Sekembalinya ke Indonesia, ia menjadi dosen dan peneliti serta aktif menulis buku dan artikel tentang berbagai aspek sejarah dan pemikiran Islam Indonesia.

 Pengaruh terhadap historiografi kolonial

1. Perspektif lokal dan nasional

 Salah satu kontribusi terbesar Harun Nasution terhadap historiografi kolonial adalah masuknya perspektif lokal dan nasional ke dalam penulisan sejarah Indonesia.

 Sebelum era Nasution, historiografi Indonesia banyak dipengaruhi oleh cara pandang kolonial Belanda yang cenderung meminggirkan peran dan cara pandang masyarakat lokal.

 Nasution berupaya menggali sumber-sumber lokal dan menyuarakan tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa yang sebelumnya kurang mendapat perhatian.

 Hal ini memberikan gambaran yang lebih seimbang dan komprehensif mengenai sejarah kolonial Indonesia.

 2.Kritik terhadap Historiografi Kolonial Nasution juga dikenal sering mengkritik historiografi kolonial Eurosentris.

 Ia menegaskan, historiografi kolonial seringkali bias dan tidak adil terhadap masyarakat Indonesia.

 Melalui analisis kritis, Nasution menghimbau para sejarawan untuk menilai sumber-sumber sejarah kolonial secara lebih menyeluruh dan tidak memihak.

 Karya Harun Nasution

Harun Nasution menulis berbagai buku dan artikel yang memberikan kontribusi besar dalam kajian sejarah Indonesia.

 Berikut beberapa karya pentingnya:

 1. Islam dari Berbagai Aspek 

Buku ini merupakan karya monumental Nasution yang membahas tentang Islam dari sudut pandang sejarah, teologis, dan sosiologis.

 Dalam konteks historiografi, Nasution mengkaji bagaimana Islam berkembang dan beradaptasi dalam masyarakat Indonesia, termasuk pada masa penjajahan.

 2. Teologi Islam: Mazhab, Analisa Sejarah, dan Perbandingan Buku ini menyajikan analisis secara rinci tentang berbagai aliran teologi Islam, termasuk sejarah perkembangannya di Indonesia.

 Nastis menunjukkan bagaimana pengaruh kolonial Belanda mempengaruhi pemikiran dan praktik keagamaan di Indonesia.

 3. Kelahiran Kembali dalam Islam: Sejarah Ide dan Gerakan Dalam buku ini, Nasution mengkaji sejarah kelahiran kembali Islam, termasuk gerakan reformasi kolonial.

 Ia mengidentifikasi tokoh-tokoh kunci dan menganalisis bagaimana mereka berupaya beradaptasi dan merespons tantangan kolonialisme.

 Kesimpulan

Harun Nasution mempunyai pengaruh yang besar terhadap historiografi masa penjajahan Indonesia.

 Melalui karya-karyanya, ia berhasil memberikan pandangan yang lebih seimbang dan kritis terhadap historiografi Indonesia.

 Kontribusinya tidak hanya akan memperkaya literatur sejarah, namun juga menginspirasi generasi sejarawan masa depan untuk terus mempelajari dan menulis sejarah Indonesia dalam perspektif yang lebih regional dan nasional.

 Oleh karena itu, Nasution dikenang tidak hanya sebagai sejarawan, tetapi juga sebagai intelektual yang memperjuangkan keadilan sekaligus menulis sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun