Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada  masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari kelompok 4 Program Gema Desa X FEB Mengajar, berkolaborasi dalam edukasi pengelolaan sampah dengan memanfaatkan metode Ecobrick di SD Negeri 02 Madiredo, Pujon. Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi kelas 5 dan 6 dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan serta kreativitas mereka. Melalui pendekatan ini, pentingnya penggunaan Ecobrick sebagai solusi dalam mengatasi masalah sampah plastik, terutama di kalangan anak-anak sekolah dasar.Â
Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk mengenalkan Ecobrick kepada anak-anak SD, yang diadakan pada tanggal 1 April 2024 di SDN 02 Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Sebelumnya, tim pelaksana program telah melakukan koordinasi dengan kepala sekolah untuk memastikan kelancaran kegiatan. Mereka juga memberikan arahan kepada siswa kelas 5 dan 6 untuk membawa sampah plastik dan botol bekas sebagai bahan untuk pembuatan Ecobrick.
Tim Gema Desa X FEB Mengajar dari kelompok 4 yang dibina oleh Muhammad Firmansyah, S.E.,M.E. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Selanjutnya kelompok 4 mempunyai anggota yang terlibat aktif dalam kegiatan, di antaranya Marchelino Bagaskara Utama, Achmad Affandi, Ramadhan Rafly, dan Icha Gusnalita. Â
Membuat Ecobrick mengajarkan mereka pengalaman nyata tentang masalah sampah plastik dan bagaimana mereka secara pribadi dapat berkontribusi dalam mengatasinya. ini adalah pelajaran praktis tentang pentingnya daur ulang dalam mengurangi limbah. Dalam proses pembuatan Ecobrick, peserta juga mempelajari pengelolaan yang benar terhadap sampah plastik. dan potensi bahaya nya jika tidak dikelola dengan baik.
Membuat Ecobrick sebagai medium kreatif memberi anak-anak platform untuk mengembangkan imajinasi mereka. dapat memvisualisasikan berbagai ide dan konsep yang ingin mereka wujudkan dalam bentuk desain yang unik. mencoba berabagai teknik penyusunan dan kombinasi sampah untuk menciptakan pola dan bentuk yang menarik. membuat Ecobrick dalam proyek kreatif mengembangkan keterampilan motorik halus anak-anak. mereka harus memegang, menata, dan menyusun Ecobrick dengan teliti, yang memperkuat keterampilan tangan mereka.
Hasil yang kami buat bersama anak-anak SD Negeri 02 Madiredo adalah tempat duduk yang akan digunakan oleh para siswa-siswi di kelas mereka. Hasil yang sudah kami buat ini sudah dipastikan kuat dan bisa untuk digunakan.Penggunaan Ecobrick sebagai alat untuk mengembangkan kreativitas anak-anak tidak hanya memberikan manfaat estetika, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengajarkan mereka tentang kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial dalam merawat lingkungan ini. Hal ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana pendidikan dapat bersinergi dengan pelestarian lingkungan dan pengembangan potensi kreatif anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H