Mohon tunggu...
Icha Bilal
Icha Bilal Mohon Tunggu... -

Love traveling. Love reading. Love languages. Love writing.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Persatuan yang "Hampir" Tergeser oleh Bahasa Asing

28 Oktober 2011   02:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:24 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13197679001432360365

83 kata

Parsi

63 kata

Hindi

7 kata

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam:


  1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
  2. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.


Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:


  1. Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
  2. Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Saya hanya ingin menghimbau bahwa memang bagus untuk mengajarkan bahasa asing kepada anak usia belia. Pengajaran pada usia dini sangat dianjurkan karena pada usia 1,5 - 2,5 tahun, dimana bayi dan balita mulai menggabungkan dua atau tiga buah kata dan mulai belajar memahami sintaks. Tahapan selanjuutnya muncul pada usia 4 tahun karena ditunjang oleh pertambahan perolehan kosa kata yang meningkat secara signifikan. Keinginan untuk mendidik anak lebih dari satu bahasa juga tidak dilarangtetapi jangan sampai merusak jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Kita tetap harus wajib menghormati dan melestarikan kebudayaan sendiri. Seperti yang dikatakan Alif Danya Munsyi dalam buku yang berjudul “Bahasa Menunjukkan Bangsa”. Jika bukan kita yang menjaga bahasa ibu pertiwi kita ini siapa lagi yang akan meneruskannya ke generasi selanjutnya?

Reference :

Wikipedia dan berbagai sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun