A.paragraf merupakan suatu kumpulan dari kesatuan pikiran yang kedudukannya lebih tinggi serta lebih luas daripada kalimat.atau dapat diartikan pula paragraf adalah bagian dari sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat,yang berisikan tentang informasi dari penulis untuk pembaca dengan pikiran utama sebagai pusatnya dan juga pikiran penjelas sebagagai pendukungnya.paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang berhubungan antara satu dengan yang lain Dalam suatu rangkaian yang menghasilkan sebuah informasi.Paragraf juga disebut sebagai penuangan ide dsari penulis melalui beberapa kalimat yang berkaitan dan memiliki satu tema.paragraf juga di sebut sebagai karangan singkat.
B. Macam Macam Paragraf
Menurut Achmad danAlek(2016:134) berdasarkan sifat dan tujuanya dibedakan menjadi paragraf pembuka, paragraf penghubung, paragraf peralihan, dan paragraf penutup.
C. Sifat dan Tujuan
a. Paragraf Pembuka
Setiap jenis karangan memiliki paragraf yang membuka atau mengantarkan karangan tersebut. Oleh sebab itu, sifat-sifat dari paragraf semacam ini harus menarik perhatian pembaca serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan segera diuraikan. Paragraf pembuka yang pendek jauh lebih baik karena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan menimbulkan kesulitan dalam memahami pikiran utama atau gagasan utama dan kebosaan pembaca.
b. Paragraf Penghubung
Penghubung ialah semua paragraf yang terdapat di antaraparagraf pembuka dan penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat di dalam paragraf-paragraf ini.Oleh sebab itu,pembentukan paragraf penghubung harus diperhatikan agar hubungan antara paragraf teratur serta tersusun secara logis.
Â
Â
c. Paragraf Peralihan
Paragaraf peralihan yang lazimnya pendek sering merekapitulasi gagasan pada suatu bagian karangan dan berancang-ancang untuk memulai bagian karangan yang lain. Jadi paragraf peralihan merupakan pernyataan penyimpulan paragraf sebelumnyadan juga bagi paragraf selanjutnya.(Teoritis, n.d.)
d. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung simpulan pendapat dari apa yang telah diuratkan dalam paragraf penghubung atau paragraf-paragraf sebelumnya
D. Menurut Letak
a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelas-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama.
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat utama dan di akhiri pula dengan kalimat utama. Berdasarkan paragraf di atas dapat disimpulkan jenis-jenis paragraf adalah, paragraf pembuka, paragraf penghubung, paragraf peralihan, dan paragraph penutup.
E. Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf
Dalam pengembangan paragraf, kita harus menyajikan dan mengorganisasikan gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu ialah kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan (Ngalimun 2017:25).
Â
Â
a. Kesatuan
Dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Jadi satu paragrafhanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik.Semua paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
b. Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koheresi atau kepaduan. Kepaduan dari sebuah paragraf dibangun dengan memperhatiakan:
* Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan
o Repetisi atau pengulangan kata kunci.
o Kata ganti
o Kata transisi atau ungkapan penghubung untuk menyatakan kepaduan(Teoritis, n.d.)
Dari sebuah paragraf, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu 17penggunaan kata atau frase( kelompok kata ) dalam bermacam-macam hubungan.
* Perincian dan urutan isi paragraf
Perincian ini dapat diukur secara kronologis menurut urutan waktu secara logis (sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum, umum- khusus), menurut urutan ruang, menurut proses, dan dapat juga dari sudut pandang yang satu kesudut pandang yang lain.
c. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjukan kejelasan kalimat topik atau kalimat utama.Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap,jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Menurut Ahmad dan Alek(2016: 127) mengukapkan enam syarat yang harus dipenuhi dalam membuat sebuah paragraf yang efektif yaitu:
Â
Â
d. Kejelasan
Aspek kejelasan menjadi aspek formal di dalam penulisanparagraf.Kejelasan disini adalah pikiran atau ide terjalin dengan lancar, pemilihian kata yang tepat dan penyusunan kalimat efektif yang ditandai dengan pemberian penekanan pada bagian-bagian tertentu yang mengembangkan keseluruhan isi paragraf.
e. Ketertarikan
Aspek ketertarikan ini mendapat perhatian tersendiri bagi pembaca, sebab bukan tidak mungkin apa yang ditulis tidak akan dibaca jika topik atau pokok persoalan yang ditulis tidak membangkitkan minat dan hasrat pembaca untuk membaca. Oleh sebab itu, pilihan topik yang menarik bagi anda sehingga anda dapat meyalurkan ketertarikan anda kepada pembaca dengan baik melalui tulisan anda.
f. Kesatuan
Setiap paragraf yang ada dalam suatu karangan harus menjelaskan suatu maksud atau sebuah pokok pikiran atau gagasan utama yang jelas.
g. Koherensi
Koherensi ialah keterpaduan hubungan antara sebuah kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf. Kepaduan yang baik terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan.(Teoritis, n.d.)
h. Kelengkapan
Untuk membuat para pembaca menikmati dan memahami isi cerita di dalam paragraf dengan baik dan benar, diperlukan syarat yang disebut kelengkapan sebab melalui aspek kelengkapan inilah para pembaca dapat memahami isi paragraf dengan mudah. Rincian keterangan akan membuat pernyataan umum menjadi lebih spesifik. Rincian keteranganitu dapat berupa rincian fakta, perbuatan, tempat, waktu atau kejadian. (Teoritis, n.d.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H