Setelah menunggu cukup lama acara Pentas Seni Tunas Bangsa (Pentas seni oleh anak-anak PAUD(KB.RA/TK) dan Pameran Karya Wanita (hasil UKM Wanita, karya siswi) serta Jepara Fashion Annual 2014 ,dengan tema:Pelestarian dan Pengembangan Tenun Troso dan Batik Motif Jepara akhirnya dibuka oleh Bupati Jepara, K.H. Ahmad Marzuqi, SE tepat pada pukul 16.15 WIB, Sabtu kemarn di Alun-alun kota Jepara. Acara ini merupakan bagian rangakaian acara “Festival Kartini 2014” dalam rangka peringatan hari Kartini dan hari jadi kota Jepara.
[caption id="attachment_320752" align="alignnone" width="500" caption="Bupati Jepara memberi sambutan sekaligus membuka acara"][/caption]
[caption id="attachment_320753" align="alignnone" width="500" caption="Ibu Khuzaemah Marzuki melakukan pemotongan rangkaian melati menandai pembukaan pameran Karya Wanita Jepara"]
Seluruh rangkaian acara diselenggarakan selama 12 hari dari 9 sampai 21 April 2014. Kali ini Pemda Jepara menunjuk Dinas Perindustrian dan Perdangangan Kabupaten Jepara sebagai panitia Penyelenggaranya yang seluruhnya terpusat di alun-alun Jepara.
Kegiatan dimulai dengan Ziarah & Buka Luwur |Makam Sunan Mantingan (Ratu Kalinyamat) pada Kamis 10 April lalu.
Pada sambutannya panitia mengungkapkan tujuan penyelenggaraan festival ini salah satunya adalah untuk lebih memperkenalkan produk-produk unggulan Jepara utamanya produk-produk dari home industri yang diprakarsai wanita.
Inilah susunan rangkaian kegiatan yang dibacakan oleh panitia kemaren:
Kamis 10/4
- Upacara Hari Jadi | Alun-alun
- Khitan Massal | Rumah Dinas Bupati
- Pentas Kethoprak | Alun-alun
Jum’at 11/4
- Jepara Photograph Competition | Alun-alun | 19.00 WIB
- Festival Dolanan Anak | Alun-alun | 19.00 WIB
Sabtu 12/4
- Gubernur Mengajar | SMKN 2 Jepara | 10.00 WIB
- Pembukaan Jurusan Ukir | SMKN 2 Jepara | 11.00 WIB
- Lomba Mengukir bagi Wanita Perajin Ukir | Alun-alun | 09.00 WIB
- Lomba Mengamplas II-2014 | Alun-alun | 09.00 WIB
- Pencanangan Ornamen Ukiran pada tata Bangunan di Jepara | Alun-alun | 13.30 WIB
Minggu 13/4
- Penyuluhan dan Pengobatan Gratis | Pendopo Kabupaten | 09.00 WIB
Senin 14/4
- Lomba Menyanyi Anak | Pendopo Kabupaten | 08.00 WIB
Selasa 15/4
- Seminar Ibu Cermin Keluarga | Pendopo | 09.00 WIB
Rabu, 16/4
- Dialog Tentang Kartini | Pendopo | 19.30 WIB
Kamis 17/4
- Lomba Mars #Jepara | Pendopo | 09.00 WIB
- Parade Musik Jepara | Alun-alun | 19.00 WIB
Sabtu 19/4
- Pentas Seni Tunas Bangsa | Alun-alun | 13.00 WIB
- Pameran Karya Wanita | Alun-alun | 16.00 WIB
- Jepara Fashion Annual 2014 | Alun-alun | 19.00 WIB
Minggu 20/4
- Kartini Fun Bike | Alun-alun | 06.00 WIB
- The Best Performance Art | Alun-alun | 09.30 WIB
- Jepara Culture Festival | Alun-alun | 19.00 WIB
Senin 21/4
- Resepsi Hari Kartini | Pendopo | 09.00 WIB
- Penyerahan Hadiah Lomba Penulisan Kartini | Pendopo | 09.00 WIB
Kualitas Tidak Bisa Diperoleh Secara Ujug-Ujug
Bupati berharap pada usia 465 tahun ini Jepara lebih cemerlang karena dipenuhi oleh perempuan-perempuan berkualitas yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan para pendahulunya, termasuk dapat meneruskan cita-cita Kartini. Perempuan Jepara harus berkepribadian luhur, berkarya dan mandiri
Bupati Jepara mengatakan :
مَألَمْ يَشْكُرِ النّاس, لَمْ يَشْكًرِ الله
Yang maksudnya ,“Manusia belum dikatakan bersyukur kepada Allah jika tidak punya rasa berterima kasih pada manusia(pahlawannya).”
[caption id="attachment_320755" align="alignnone" width="500" caption="Kelompok tari RA Matholiul Huda 01 Troso Jepara memukau para hadirin"]
Sedang terkait dengan diadakannya pentas seni Tunas Bangsa ini bertujuan agar anak-anak berusia dini yang pendidikan dan kepengasuhannya sebagian besar oleh wanita ini kelak menjadi manusia-manusia yang berpengetahuan, berakal budi, berakhlak mulia/ berkarakter dan mempunyai keterampilan hidup sehingga kelak di kemudian hari menjadi bangsa yang berkualitas tinggi.
Kualitas mustakhil diperoleh secara “ujug-ujug” tanpa stimulasi dan didikan yang terarah.Karena apabila ada anak yang tanpa dirangsang potensinya dengan cara dididik dan diarahkan yang baik bisa menjadi manusia yang unggul, berarti خَارِقُ الْاَدَاتْatau “nulayani adat” (di luar kebiasaan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H