Mohon tunggu...
wardah nisa
wardah nisa Mohon Tunggu... -

i'm unique, simple, and sometimes crazy :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Idealisme, Komitmen, dan Perinsip

24 Juli 2010   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:37 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, ketiga istilah itu selalu mengahantui ruang pikiran ku. Sepertinya ketiga hal itu memiliki sensitifitas yang sangat tinggi dalam hidup ku.

Cukup banyak hal yang aku temukan dan rasakan sepanjang hidup, mengenai lunturnya ketiga hal tersebut. Sulit memang, mempertahankan apa yang menjadi idealisme, Komitmen, apalagi prinsip dalam hidup kita. Walaupun terseok-seok, aku akan selalu menjaga dan mempertahankan apa yang sudah aku yakini selama ini.

Aku bertekad untuk tidak mudah terbawa arus, sekalipun itu sahabat ku sendiri yang membawa arus tersebut. Walaupun terkadang, hanya karena melihat dan merasakan kelunturan idealisme dan prinsip seseorang yang mengakibatkan kurangnya simpati ku terhadap orang tersebut.

ah..Rasanya sulit memang.

Mengingat aku sulit untuk menyukai orang yang melakukan tindakan bodoh seperti itu. Hanya karena cinta yang belum jelas juntrungannya, rela menukar idealisme dan prinsip yang sudah dia pertahankan selama ini.

Bingung jadinya, apakah selama ini banyak manusia yang bertahan dengan idealism, komitmen, atau prinsipnya itu karena memang mereka mampu bertahan?ataukah karena belum ada kesempatan untuk melunturkan idealism mereka tersebut?

Apakah banyak orang baik selama ini karena mereka benar2 bertahan menjadi orang baik?ataukah karena memang belum ada kesempatan untuk berbuat jahat?

Apakah..apakah..dan apakah..hanya pertanyaan itu yang bisa diajukan. Mencari jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, ternyata tak semudah membalikan telapak tangan.

Ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dikumpulkan sebagai bukti-bukti nyata untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut!. Biarkan alam liar logika, mencari jawaban dan menemukan sendiri fakta-fakta yang menjadi sebuah jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang terus berkecamuk.

Untuk sedikit mengobati rasa kecewa, kepada manusia yang dengan senang hati melunturkan Idealisme, komitmen, atau prinsip yang ia punya selama ini. Maaf jikalau terkesan menjudgement, dan terlihat seperti tidak mau mengerti keadaan. Tapi pertanyaan diatas, cukup untuk merefleksikan rasa kecewa ini.

Karena Idealisme, komitmen, atau prinsip adalah hal yang paling penting dimiliki oleh manusia sebagai lambang eksistensi dirinya dalam kehidupan. Sebagai cerminan dari daya dan pola pikir manusia yang memiliki akal yang sempurna.

Tapi jikalau memang tidak mampu mempertahankan semua itu. Apakah kesempurnaan akal manusia harus dipertanyakan kembali?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun