Mohon tunggu...
Iccang official
Iccang official Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis artikel tentang teknologi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Gibran Rakabuming Raka Viral Bagi-bagi Gantungan Kunci, Bawaslu Makassar Bantah Amplop

29 November 2023   06:20 Diperbarui: 29 November 2023   06:34 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan media sosial setelah video dirinya sedang menghadiri jalan sehat di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi viral. Video tersebut menunjukkan Gibran sedang membagikan sesuatu kepada peserta jalan sehat, dan muncul narasi bahwa ia sedang bagi-bagi amplop. Namun, Bawaslu Makassar membantah klaim tersebut.

Dalam konferensi pers, Ketua Bawaslu Kota Makassar, Dede Arwinsyah, menyatakan bahwa narasi bagi-bagi amplop adalah tidak benar. Dede menjelaskan bahwa setelah ditelusuri, benda yang dibagikan oleh Gibran sebenarnya adalah gantungan kunci yang kemasannya berwarna putih, bukan amplop.

"Ia [Gibran] cuma membagikan gantungan kunci yang kemasannya berwarna putih. Kan ada narasi video yang beredar bahwa di jalan santai ada dibagikan (amplop) tetapi setelah ditelusuri itu bukanlah amplop," ungkap Dede.

Dede menegaskan bahwa video tersebut tidak mendukung klaim money politics atau politik uang. Bawaslu Makassar secara tegas membantah bahwa yang dibagikan oleh Gibran adalah amplop, sehingga tidak ada indikasi pelanggaran dalam kejadian tersebut.

Dalam video yang beredar, Gibran terlihat mengenakan jaket biru muda turun dari panggung dan menyapa peserta jalan sehat. Ia kemudian membagikan benda berwarna putih yang ternyata adalah gantungan kunci dengan gambar wajah salah satu wakil presiden yang memakai kostum kartun Naruto.

Peristiwa ini menunjukkan dampak dari penyebaran informasi yang cepat di era media sosial, di mana narasi dapat berkembang tanpa verifikasi yang tepat. Bawaslu Makassar mengingatkan masyarakat untuk lebih kritis dan berhati-hati dalam menanggapi informasi yang viral, serta melakukan verifikasi sebelum menyimpulkan suatu peristiwa.

Dengan klarifikasi dari Bawaslu Makassar, peristiwa ini menjadi contoh bagaimana interpretasi publik terhadap suatu kejadian dapat dipengaruhi oleh narasi yang berkembang di media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun