Mohon tunggu...
Icarestika Waluyani
Icarestika Waluyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat

Writing is healing, Penulis 8 buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Skrining Remaja dan Seminar Sex Education: KKN 91 UINSU 2023 di Desa Baja Kuning, Langkat

24 Agustus 2023   16:49 Diperbarui: 25 Agustus 2023   07:54 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 29/07/2023, 12:30 WIB)

Kuliah Kerja Nyata atau yang biasanya di sebut dengan KKN adalah sebuah program yang dibuat oleh pemerintah yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia. KKN sendiri memiliki arti yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat agar mahasiswa dapat mengabdi dan berbaur pada suatu daerah perdesaan agar membantu masalah apa yang ada di daerah tersebut dan memberi masukan agar desa tersebut dapat menjadi lebih baik lagi. Tujuan dari KKN adalah:

  • Menimbulkan rasa kerja sama dan rasa empati pada daerah tersebut
  • Membentuk rasa tanggung jawab pada diri sendiri maupun pada bidang masing-masing
  • Memperkuat rasa kepedulian dan kerja sama antar setiap kelompok kkn
  • Menambah pengalaman dan mengenal budaya baru yang ada di daerah tersebut
  • Membantu masalah yang ada di desa tersebut
  • Membuka pikiran orang yang ada di desa tersebut agar lebih maju

Dalam kesempatan kali ini di Desa Baja Kuning, Kelompok KKN 91 UINSU 2023 menyusun dan melaksanakan program pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan di sekolah terkhusus untuk remaja berupa skrining kesehatan remaja dan penyuluhan mengenai seks bebas dalam kacamata agama islam dan kesehatan. Sebagaimana tema dalam KKN 91 UINSU 2023 adalah "Pengembangan Karakter dan Skill Pada Remaja Dalam Membangun Smart Generation di Era 5.0".

Skrining merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui berbagai gangguan kesehatan agar mendapatkan penanganan sedini mungkin. Pada umumnya skrining dilakukan melalui berbagi test,tergantung dengan test kesehatan apa yang ingin di periksa. Pada kesempatan kali ini, kelompok KKN 91 UINSU yang ada di Desa Baja Kuning berkesempatan untuk melakukan skrining pada remaja yang ada di sekolah Madrasah Aliyah Tarbiyah Waladiyah. Adapun manfaat mengikuti skrining kesehatan remaja adalah:

  • Dapat mengetahui penyakit sedini mungkin
  • Mengetahui dan melakukan langkah pencegahan
  • Sebagai bentuk kepedulian terhadap diri sendiri
  • Menjaga pola hidup yang sehat
  • Sebagai upaya preventif di usia remaja

Dalam pelaksanaan skrining kesehatan remaja di Desa Baja Kuning maka KKN Kelompok 91 UINSU melakukan beberapa kegiatan kesehatan di antaranya adalah:

Pendaftaran dilakukan di MA Swasta Tarbiyah Waladiyah yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Juli 2023, dengan 2 anggota anak KKN yaitu Muhaini, dan Haqikah Safna Putri Pane . Dimana pendaftaran ini dilakukan untuk mengetahui identitas dari masing-masing responden.

(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 09:30 WIB)
(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 09:30 WIB)

Pengecekan Indeks masa tubuh adalah indeks antropometri yaitu membandingkan berat badan dan tinggi badan yang dirumuskan dengan, Berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Pengukuran berat badan dan tinggi badan ini dilakukan di MA Swasta Tarbiyah Waladiyah yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Juli 2023, dengan 3 Anggota anak KKN yaitu Hilman Fauzi Harahap, Luthfyta Ananda, Anhar Nurdiansyah Harahap dan Maulana Aksan. Tujuan dilakukannya pengukuran berat badan dan tinggi badan adalah untuk menentukan status berat badan seseorang ke dalam kategori seperti normal, underweight, overweight, dan obesitas. Pengukuran berat badan menggunakan timbangan badan, dan pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan microtoice (Kemenkes, 2012)

(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 09:45 WIB)
(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 09:45 WIB)

Visus Mata. Pemeriksaan visus mata dilakukan di MA Swasta Tarbiyah Waladiyah yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Juli 2023, dengan 3 Anggota anak KKN yaitu Delliana S, Muhammad Aulia Fajri, dan Sri Mawarni Oktavia. Menurut ilyas (2014), Visus mata atau tes ketajaman penglihatan dilakukan untuk mengetahui kemampuan mata untuk melihat objek dengan jelas dalam jarak tertentu. Visus mata umumnya dilakukan menggunakan kartu Snellen Chart yang terdiri dari beberapa huruf dan angka dengan ukuran yang bervariasi. Snellen Chart adalah poster yang berfungsi untuk mendeteksi tajam penglihatan seseorang yang dilakukan dalam jarak kurang lebih 6 meter dari posisi responden. Kartu Snellen yang digantungkan posisi tingginya sejajar dengan mata responden. Pemeriksaan yang pertama di mulai dari mata sebelah kanan, dan mata sebelah kiri responden ditutup dengan telapak tangan sampai responden selesai menyebutkan huruf terbesar sampai terkecil yang ada di Snellen yang digantungkan tersebut. Selanjutnya apabila mata kanan sudah selesai bergantian dengan mata kiri dan dilakukan seperti cara yang sama dengan mata kanan tadi. Apabila pemeriksaan visus mata kiri dan kanan responden sudah selesai, maka hasil yang didapatkan di catat di kartu Skrining responden tersebut.

(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 09:55 WIB)
(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 09:55 WIB)

Buta Warna. Buta warna adalah menurunnya kemampuan mata dalam membedakan warna-warna tertentu, mata kesulitan melihat warna seperti merah, hijau, biru atau campuran dari warna-warna tersebut dengan jelas. Pemeriksaan buta warna dilakukan di MA Swasta Tarbiyah Waladiyah yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Juli 2023, dengan 2 Anggota anak KKN yaitu, Aynun Nisa Nasution dan Rahman Ali Nasution. Dengan tujuan untuk menentukan status apakah seseorang masuk kedalam kategori, Normal, Buta warna parsial, dan Buta warna total. Orang yang mengalami buta warna biasanya menunjukkan tanda dan gejala seperti tidak dapat membedakan warna merah dan hijau, tapi bisa membedakan warna biru dan kuning dengan mudah atau sebaliknya, sulit melihat seberapa terang suatu warna. Tidak dapat melihat warna-warna dari Buku Ishihara seperti merah, biru, kuning, dan hijau dengan jelas.

(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 10:10 WIB)
(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 10:10 WIB)

Faktor Risiko. Faktor risiko ini dilakukan di MA Swasta Tarbiyah Waladiyah yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Juli 2023, dengan 3 Anggota anak KKN yaitu, Muhammad Tareq Aziz, Dinda Patricia Mireza, dan Abdul Kholid Azhari. Faktor risiko adalah salah satu Kegiatan untuk melihat paparan rokok di dalam keluarga. Yang berdampak pada kurangnya fokus dalam pelajaran karena mengalami penurunan daya tangkap, kurang aktif dan mengalami gangguan kecemasan, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan depresi. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden.

(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 10:25 WIB)
(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 10:25 WIB)

Kesehatan Mental. Kesehatan mental adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan melihat kondisi kesehatan mental (psikis) pada remaja. Kegiatan ini dilakukan di MA Swasta Tarbiyah Waladiyah yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 Juli 2023, dengan 2 Anggota anak KKN yaitu, Icarestika Waluyani dan Erpiani. Kegiatan ini dilakukan menggunakan pertanyaan SRQ 29, yang kemudian setiap pertanyaan akan ditanyakan kepada responden. Lalu hasilnya di hitung dan di catat di kertas tersebut sehingga kita tau interpretasi apa yang akan kita beri sesuai hasil pemeriksaan kesehatan mental kepada responden.

(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 10:30 WIB)
(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 26/07/2023, 10:30 WIB)

Sex Education adalah bentuk kegiatan atau penyuluhan mengenai sex serta bagaimana pergaulan atau tindakan atau pun tingkah laku seksual  yang di lakukan kepada lawan jenis yang di lakukan di luar pernikahan dan bertentangan dengan peraturan atau norma masyarakat dalam sudut pandangan keagamaan dan kesehatan.Tujuan dilakukannya sex education di lingkungan sekolah dalam program KKN Kelompok 91 UINSU adalah:

  • Agar dapat membentengi dan dapat menghindari untuk melakukan perbuatan tersebut
  • Agar dapat menjaga diri dari tindakan dan penyimpangan seskual tersebut
  • Agar mendapatkan wawasan tentang seks bebas dan bahayanya dalam sudut pandangan islam dan kesehatan
  • Agar dapat menjaga tubuh dan sayangi tubuh dari bahaya seks bebas

Adapun pelaksanaan penyuluhan sex bebas ini dilakukan pada tanggal 29 Juli 2023 kepada remaja-remaja di desa baja kuning. Pada kegiatan kali ini, sex education diberikan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat yang disampaikan melalui 2 orang pemateri. Pemateri pertama disampaikan oleh saudari Erpiani yang dimana menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan seks bebas, bagaimana pandangan islam tentang seks bebas, dan bagaimana pandangan agama tentang seks bebas. Kemudian dilanjutkan oleh pemateri kedua yang disampaikan oleh saudari Icarestika Waluyani dimana menjelaskan apa saja faktor penyebab dari seks bebas, dampak dari seks bebas, tanda-tanda adanya penyakit kelamin pada pria dan wanita serta bagaimana penanggulangan perilaku seks bebas terhadap remaja dan orangtua.

(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 29/07/2023, 11:30 WIB)
(Sumber : diambil dari kamera pribadi, 29/07/2023, 11:30 WIB)

Kegiatan KKN Kelompok 91 di Desa Baja Kuning khususnya dalam program kesehatan masyarakat diharapkan mampu menjadi salah satu bentuk pengabdian dalam menemukan dan menyelesaikan masalah bagi remaja yang masih aktif bersekolah. Kesadaran kesehatan merupakan aspek penting untuk mencegah masalah serius di kemudian hari yang dapat menganggu aktivitas pendidikan. Peran mahasiswa KKN 91 UINSU dalam melakukannya dengan membentuk kegiatan skrining kesehatan remaja dan sex education yang dapat memberikan pengetahuan pada remaja terkait kondisi kesehatan saat ini. Pihak sekolah dan mahasiswa KKN Kelompok 91 saling bersinergi dan bekerja sama dalam membangun generasi yang lebih baik. Harapannya adalah kontribusi dari mahasiswa KKN 91 UINSU dapat mengembangkan dan memajukan wawasan remaja di Madrasah  Aliyah Tarbiyah Waladiyah khsusunya dalam aspek kesehatan yang dapat diterapkan di keluarga, sekolah, maupun di lingkungan. Oleh sebab itu, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun