Begitulah impian sederhana yang membuatnya terus melaju meski harus menguras tenaga. Setelah bunyi lonceng sekolah terdengar, itu pertanda ia istirahat. Dibully dan diejek temannya adalah perlakuan yang sering didapatkan. Sedih bercampur malu tak membuat remaja tangguh ini membalas perbuatan mereka, ini bukanlah apa-apa pikirnya.
Tak berselang lama, bel yang dinantikan akhirnya muncul juga. Iya benar sekali, ini artinya Apri harus bekerja dan memulai lagi kegiatan sehari-harinya untuk mencari nafkah membantu orang tuanya. Senyum yang begitu menghangatkan dan kekuatan yang seperti tidak ada habisnya memantapkan langkahnya untuk terus menapaki jalan duri yang terkadang membuatnya terluka.
Kegigihan untuk mencari uang membuat Apri termotivasi agar selalu tumbuh menjadi orang-orang yang pantang menyerah. Rasa sayangnya kepada keluarga dan empatinya yang besar memudahkan Apri menggerakkan seluruh badannya untuk melakukan pekerjaan yang mungkin bagi seusianya tergolong berat.
Dikutip dari www.indopositive.org, Angela Duckworth menjelaskan bahwa Grit (kegigihan), merupakan karakter yang ditunjukkan melalui perilaku untuk mempertahankan ketekunan dan semangat dalam mencapai tujuan jangka panjang yamg diharapkan. Sejalan dengan teori yang dikemukakan Apri menampilkan semangatnya untuk terus bekerja, meski selalu ada cibiran dari teman-teman sekolahnya dan berbagai hambatan dalam bekerja tidak meruntuhkan keinginannya untuk terus mencari penghasilan demi meneruskan sekolah.
Dalam pandangan islam mengenai kegigihan dalam bekerja,
Dikeluarkan Imam Al Bukhari dalam Shahih-nya,
عَنِ الْمِقْدَامِ رَضِي اللَّهم عَنْه عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ((مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ)) رواه البخاري.
Dari al-Miqdam Radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan sungguh Nabi Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil usaha tangannya (sendiri)” ( HR. Al-Bukhari No. 1966 )
Betapa mulianya seseorang yang bekerja dan mencari nafkah untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Tidak serta merta menelantarkan keluarganya dalam kebingungan dan juga kesusahan.
Semangat remaja ini dalam menuntut ilmu, ditinjau dari pandangan islam. Dalam sebuah hadits ganjaran bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan bersusah payah menapaki jalan meraih ilmu, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR. Muslim).