Mohon tunggu...
Icarestika Waluyani
Icarestika Waluyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat

Writing is healing, Penulis 8 buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kegigihan Pedagang Sate Pinggiran demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga dan Sekolah

12 Februari 2021   13:00 Diperbarui: 23 Februari 2021   08:39 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitulah impian sederhana yang membuatnya terus melaju meski harus menguras tenaga. Setelah bunyi lonceng sekolah terdengar, itu pertanda ia istirahat. Dibully dan diejek temannya adalah perlakuan yang sering didapatkan. Sedih bercampur malu tak membuat remaja tangguh ini membalas perbuatan mereka, ini bukanlah apa-apa pikirnya.

Tak berselang lama, bel yang dinantikan akhirnya muncul juga. Iya benar sekali, ini artinya Apri harus bekerja dan memulai lagi kegiatan sehari-harinya untuk mencari nafkah membantu orang tuanya. Senyum yang begitu menghangatkan dan kekuatan yang seperti tidak ada habisnya memantapkan langkahnya untuk terus menapaki jalan duri yang terkadang membuatnya terluka.

Kegigihan untuk mencari uang membuat Apri termotivasi agar selalu tumbuh menjadi orang-orang yang pantang menyerah. Rasa sayangnya kepada keluarga dan empatinya yang besar memudahkan Apri menggerakkan seluruh badannya untuk melakukan pekerjaan yang mungkin bagi seusianya tergolong berat.

Dikutip dari www.indopositive.org, Angela Duckworth menjelaskan bahwa Grit (kegigihan), merupakan karakter yang ditunjukkan melalui perilaku untuk mempertahankan ketekunan dan semangat dalam mencapai tujuan jangka panjang yamg diharapkan. Sejalan dengan teori yang dikemukakan Apri menampilkan semangatnya untuk terus bekerja, meski selalu ada cibiran dari teman-teman sekolahnya dan berbagai hambatan dalam bekerja tidak meruntuhkan keinginannya untuk terus mencari penghasilan demi meneruskan sekolah.

Dalam pandangan islam mengenai kegigihan dalam bekerja,

 

Dikeluarkan Imam Al Bukhari dalam Shahih-nya,

عَنِ الْمِقْدَامِ رَضِي اللَّهم عَنْه عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ((مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ)) رواه البخاري.

Dari al-Miqdam Radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan sungguh Nabi Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil usaha tangannya (sendiri)” ( HR. Al-Bukhari No. 1966 ) 

Betapa mulianya seseorang yang bekerja dan mencari nafkah untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Tidak serta merta menelantarkan keluarganya dalam kebingungan dan juga kesusahan.


Semangat remaja ini dalam menuntut ilmu, ditinjau dari pandangan islam. Dalam sebuah hadits ganjaran bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan bersusah payah menapaki jalan meraih ilmu, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR. Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun