Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Banjir adalah peristiwa meluapnya air dari alirannya akibat curah hujan yang tinggi ataupun ruang penampungan air yang sudah melebihi batas. Banjir biasanya terjadi di kawasan yang biasanya terdapat banyak aliran sungai.
Menurut Khotimah, dkk (2013), banjir adalah aliran atau genangan air yang menimbulkan kerugian ekonomi atau bahkan menyebabkan kehilangan jiwa, sedangkan dalam istilah teknik diartikan sebagai aliran air sungai yang mengalir melampaui kapasitas tampung sungai tersebut.Â
Kerugian material dan banyaknya korban jiwa akibat bencana banjir ini tidaklah sedikit. Salah satu faktor penting yang menentukan keselamatan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir adalah komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif dalam menghadapi bencana banjir memiliki manfaat salah yaitu untuk mempercepat proses evakuasi dan pertolongan, meningkatkan koordinasi antara tim siaga dan masyarakat, serta mengurangi kepanikan dan kebingunan.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat IKM-12 FKM UINSU terkait Bencana Banjir yang melanda Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara
Berdasarkan hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiwa IKM-12 FKM UINSU pada 10 November 2024 yang berlokasi di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, tepatnya di Kecamatan Bajenis. Masyarakat setuju bahwa komunikasi yang efektif adalah hal yang sangat penting dalam menghadapi bencana banjir.
Komunikasi yang efektif sangat berpengaruh pada penyampaian informasi yang cepat, tepat dan terpercaya sehingga terbentuk koordinasi yang baik antara tim siaga dan masyarakat. Komunikasi yang efektif juga memungkinkan evakuasi dan pertolongan yang tepat waktu, mengurangi resiko korban jiwa ataupun kerugian material.
Strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif salah satunya adalah penggunaan media sosial.
Media sosial memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan luas, memudahkan interaksi langsung antara tim siaga, pemerintah dan masyarakat, biaya operasional yang cukup rendah dan mudah diakses, serta pembaruan informasi secara realtime.
Namun demikian, terdapat kekurangan dalam penggunaan media sosial sebagai media komunikasi yang efektif dalam menghadapi bencana banjir.
Media sosial yang memerlukan jaringan internet yang stabil, kemungkinan akan mengalami kendala ketika bencana alam terjadi. Selain itu, tidak sedikit oknum yang menyebarkan informasi palsu kepada masyarakat melalui media sosial, dengan demikian masyarakat harus lebih selektif dalam memilah informasi-informasi yang dipublikasikan.
Komunikasi Efektif memainkan peran penting dalam menghadapi bencana banjir, selain meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bencana alam, komunikasi yang efektif juga mampu mengurangi resiko kerugian material dan korban jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H