Salam dan Bahagia!
Sebagai salah satu bagian dari proses belajar, refleksi merupakan salah satu penunjang utama berhasilnya proses belajar.
Dalam pembelajaran, refleksi merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan, namun sering kali dilupakan. Refleksi berkaitan dengan penilaian ataupun umpan balik setelah melakukan atau mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu.Â
Dikutip dari laman Kemdikbud, dalam pembelajaran, refleksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan oleh siswa untuk guru untuk mengekspresikan kesan konstruksif, pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran.
Dengan adanya refleksi, akan diperoleh informasi positif tentang bagaimana guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menjadi bahan sejauh mana hasil belajar tercapai.Â
Nah.......
Pada kegiatan refleksi kali ini, saya akan mencoba merefleksikan proses belajar pada modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosio-Emosional menggunakan model 7 yaitu segitiga refleksi.
Setelah mempelajari modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosio-Emosional, saya memahami bahwa tujuan Pembelajaran Sosio-Emosional adalah untuk memberikan pemahaman, penghayatan, dan kemampuan guru dalam mengelola emosi, menetapkan, dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati kepada murid atau orang lain, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta pada akhirnya mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Dalam hal ini, sangat penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan Pembelajaran Sosio-Emosional melalui proses pembelajaran intrinsik maupun ekstrinsik karena proses belajar murid tidak hanya bergantung pada aspek kognitif namun juga aspek sosio emosional.Â
Melalui Pembelajaran Sosio-Emosional ini, guru dapat membangun suasana dan emosi postif dalam proses pembelajaran di kelas, serta mampu menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap murid. Di sisi lain, murid juga akan mampu menumbuhkan sikap positif dan empati terhadap apa yang ada di sekelilingnya.
Modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosio-Emosional ini memberikan saya banyak pengalaman belajar tentang bagaimana kita sebagai seorang guru harus mampu mengelola emosi diri dan murid kita, serta bagaiman menumbuhkan suasana positif di dalam proses pembelajaran.
Kemudian, saya juga merasa dapat memberikan pelayana belajar yang maksimal kepada murid dengan cara mengimplementasikan Pembelajaran Sosio-Emosional ke dalam pembelajaran di kelas baik secara implisit maupun eksplisit.
Pada akhirnya, setelah mempelajari modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosio-Emosional ini, saya akan terus belajar mengimplementasikan Pembelajaran Sosio-Emosional ini ke dalam pembelajaran di kelas sehingga mampu menumbuhkan suasana dan atmosfir belajar yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H