Tindakan diatas dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan merangsang konsumsi produk-produk dalam negeri. Konsumen yang berpartisipasi dalam boikot cenderung beralih ke alternatif lokal, memberikan dorongan pada pelaku usaha lokal dan mendukung keberlanjutan perekonomian setempat.Â
Selain itu, boikot produk pro-Israel ini dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha lokal untuk meningkatkan visibilitas dan daya saing produk mereka. Dengan peningkatan permintaan terhadap produk lokal sebagai pengganti produk pro-Israel, pelaku usaha lokal dapat memperluas pangsa pasar mereka dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Ini bisa merangsang inovasi dan peningkatan kualitas produk, menguntungkan konsumen dengan variasi dan opsi yang lebih baik.
Dengan demikian boikot terhadap produk Unilever bisa mengalami pro dan kontra karena berbagai alasan. Beberapa orang mungkin mendukung boikot sebagai bentuk protes terhadap kebijakan atau praktik perusahaan yang dianggap tidak etis, sementara yang lain mungkin tidak setuju karena dampaknya pada pekerja dan ekonomi lokal. Kontroversi tergantung pada perspektif masing-masing individu dan informasi yang mereka terima. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H