Mohon tunggu...
Ica fatihaturrohmah
Ica fatihaturrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Paradigma Integrasi dalam Ilmu Ekologi: Mengharmonikan Bayani, Burhani, dan Irfani untuk Kelestarian Bumi

16 Desember 2024   08:56 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:37 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak negara menggunakan sistem pemanenan air hujan, terutama di daerah yang rentan terhadap kekeringan, untuk menyediakan air minum bagi daerah pesisir. Teknologi desalinasi air laut juga dapat mengurangi penggunaan air tanah.

  •  Sistem Pengelolaan Limbah Modern

 Sistem Pengelolaan Limbah Modern Menggunakan teknologi waste-to-energy, atau limbah menjadi energi, dapat mengubah limbah rumah tangga menjadi energi listrik. Selain itu, sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi seperti robot pemilah sampah meningkatkan efisiensi daur ulang di wilayah perkotaan. Selain itu, program yang mendorong orang untuk menggunakan botol isi ulang dan kantong belanja yang ramah lingkungan membantu mengurangi limbah plastik. 

  •  Konservasi Keanekaragmaan Hayati

 Ekosistem dilindungi di kawasan konservasi seperti taman nasional, yang mencegah kepunahan spesies langka. Biodiversitas, seperti kemampuan tanaman tertentu untuk menyerap karbon dioksida sangat penting untuk mengurangi perubahan iklim, menurut penelitian yang dilakukan di hutan tropis. Teknologi pelacakan satelit membantu burhani memantau pergerakan satwa liar dan menghentikan perburuan ilegal.

3. Aspek Irfani 

Pandangan Irfani berpusat pada pengalaman spiritual yang memberikan inspirasi untuk menjaga lingkungan. Nilai-nilai seperti kesabaran, tawakal, dan rasa syukur terhadap nikmat alam dapat diperoleh dengan memahami Al-Baqarah: 286 melalui konteks Bayani dan Burhani. Berikut manfaat paradigma integrasi ini meliputi :

  •  Kesadaran spiritual bahwa menjaga lingkungan adalah bentuk ibadah. 
  •  Menciptakan rasa harmoni anatara manusia dan alam yang menciptakan kedamaian batin. 
  • Inspirasi praktis untuk mengajarkan nilai-nilai ekologis kepada generasi mendatang

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun