Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi pembingbing seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapi perubahan, termasuk tantangan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan baik bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga sebagai falsafah hidup. Pancasila dijadikan sebagai petunjuk yang menuntut seluruh masyarakat Indonesia dalam melakukan bersikap dan berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa hendaknya nilai-nilai dalam Pancasila dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Namun dalam era zaman sekarang ini, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi rambu-rambu bagi kita. Hal ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, agama dan ras sangat rentan terjadinya gesekan ideologi. Â
Menurut informasi dari https://www.kompas.id Jumat (1/9/2023) umat Kristen di Padang alami gangguan beribadah. Jadi berdasarkan data tersebut, umat Kristen di Padang sebagai salah satu agama Indonesia alami gangguan beribadah. Gangguan beribadah ini tentunya sudah melanggar nilai-nilai Pancasila, khususnya nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Berangkat dari data yang ada, penulis memandang bahwa makna yang terkandung dalam Pancasila perlu digali kembali di kalangan masyarakat. Hal ini merupakan ideologi yang harus diimplementasi dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sayang, kesadaran untuk merawat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu didorong untuk memberi pemahaman pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup.
Problematik Keberagaman
Pancasila merupakan falsafah hidup seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung menjadi pedoman yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang dimaksud adalah, nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini menjadi sarana menyatukan perbedaan yang ada.
Pancasila sebagai pemersatu bangsa mengandung makna bahwa Pancasila merupakan alat yang mampu mempersatukan keragaman yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Segala perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat dirangkul oleh Pancasila tak terkecuali perbedaan agama.
Tak dapat disangkal bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila belum sepenuhnya terlaksana. Berdasarkan data dari  https://www.humas.polri.go.id Kamis (22/10/2024) polisi menangkap seorang Tiktoker Medan karena melakukan penistaan agama. Jadi berdasarkan data yang disajikan, telah terjadi penistaan agama yang dilakukan oleh seorang Tiktoker Medan.
Berangkat dari data yang ada, isu mengenai perbedaan agama menjadi masalah yang kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Ketuhanan yang terkandung dalam Pancasila belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Padahal, nilai Ketuhanan yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang wajib dijunjung tinggi.
Sadar atau tidak sadar, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi sarana menyatukan perbedaan yang ada. Indonesia memang memiliki keragaman, salah satunya keragaman agama. Harusnya, dengan menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup, praktik intoleransi beragama tidak seharusnya terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Ini menjadi tugas seluruh rakyat Indonesia dalam merawat perbedaan yang ada.
Mewujudkan Nilai Pancasila
Makna yang terkandung dalam Pancasila menggambarkan bahwa Indonesia satu dalam keberagaman yang diimplementasikan lewat kehidupan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila wajib dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Penulis mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia agar mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menghargai umat beribadah. Dengan menghargai umat beribadah, kita telah mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, salah satunya yaitu nilai Ketuhanan.
Sebagai negara yang beragam, tentunya keberagaman bukanlah tembok pemisah. Artinya keberagaman bukan menjadi penghalang mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Penulis mengingatkan bahwa keberagaman merupakan pemersatu bangsa. Oleh karena itu, penulis mengingatkan agar keberagaman dijadikan sebagai pemersatu bukan menjadi pemisah.
Nilai persatuan dalam Pancasila dapat diwujudkan dalam hal-hal yang sederhana. Misalnya, tidak mengejek budaya orang lain. Perlu diakui bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya. Dengan menghargai keragaman budaya, kita telah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Perlu diingat bahwa keanekaragaman suku, agama, ras, dan antargolongan diikat oleh Pancasila. Keanekaragaman ini menjadi satu di dalam Pancasila. Hendaknya kita menjadikan keberagaman ini sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh. Karena bagaimanapun, keberagaman bukanlah tembok penghalang. Melainkan keberagaman merupakan sarana yang mampu menghubungkan satu sama lain menjadi sebuah keistimewaan.
Penulis mengajak agar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai penopang perbedaan. Hendaknya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila artinya kita telah menunjukkan cinta Indonesia.Â
Perlu digarisbawahi bahwa Pancasila adalah wajah bangsa Indonesia. Artinya, Pancasila menjadi gambaran hidup seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadialan yang terkandung dalam Pancasila hendaknya kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H