Attachment tidak aman-avoidant (insecure-avoidant): Anak cenderung menghindari pengasuh, tidak menunjukkan banyak emosi saat pengasuh pergi atau kembali, dan lebih fokus pada lingkungan daripada pada hubungan emosional.
Penelitian selanjutnya menambahkan kategori keempat, yaitu attachment tidak terorganisir (disorganized attachment), di mana anak menunjukkan perilaku yang kontradiktif atau bingung, sering kali terkait dengan trauma atau pengabaian.
Implikasi Teori Attachment dalam Hubungan Orangtua dan Anak
Pemahaman tentang teori attachment dapat membantu orangtua dalam membangun hubungan yang sehat dengan anak-anak mereka. Responsivitas dan sensitivitas terhadap kebutuhan emosional anak adalah kunci dalam membentuk attachment yang aman. Anak yang memiliki attachment aman cenderung lebih percaya diri, mampu mengelola emosi, dan memiliki hubungan sosial yang lebih baik di kemudian hari.
Sebaliknya, attachment yang tidak aman dapat memengaruhi perkembangan anak secara negatif, seperti menimbulkan kecemasan, kesulitan dalam hubungan interpersonal, dan masalah perilaku. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan perhatian yang konsisten, mendukung eksplorasi anak, dan menghadirkan rasa aman saat anak membutuhkannya.
Relevansi Teori Attachment di Era Modern
Di era modern, teori attachment tetap relevan, terutama dalam konteks perubahan gaya pengasuhan. Misalnya, dengan meningkatnya jumlah orangtua yang bekerja, penting untuk memastikan bahwa waktu yang dihabiskan bersama anak berkualitas tinggi. Selain itu, teori ini juga menjadi landasan dalam intervensi psikologis, seperti terapi berbasis attachment untuk membantu anak-anak dengan trauma atau masalah emosional.
Teori attachment yang dikembangkan oleh Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hubungan emosional antara orangtua dan anak. Dengan memahami jenis-jenis attachment dan faktor-faktor yang memengaruhinya, orangtua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional dan sosial anak secara optimal. Responsivitas, konsistensi, dan kasih sayang adalah kunci utama dalam membangun hubungan yang kokoh dan sehat antara orangtua dan anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI