Mohon tunggu...
YUSSY KARISMAINSANI
YUSSY KARISMAINSANI Mohon Tunggu... Guru - Saya Seorang Guru PPKN

Selain seorang guru,saya juga ibu dari dua anak perempuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkuat Karakter Anak Bangsa dengan Pancasila

22 Agustus 2021   00:22 Diperbarui: 22 Agustus 2021   00:24 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemuda adalah generasi penerus bangsa, di tangannya terletak bagaimana nasib bangsa kelak, di pundaknya tertumpu segenap harapan-harapan untuk masa depan yang lebih baik. Untuk mencapai itu semua tidak lah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak pihak yang terlibat demi terwujudnya cita-cita anak bangsa. Bukan hanya intern dirinya saja yang harus berjuang namun pihak ekstern pun turut memberi andil besar untuk keberhasilan mereka.

Cita-cita selalu dikaitkan dengan kemampuan akademis. Namun Kecerdasan intelektual (IQ) bukan lah modal utama untuk meraih kesuksesan. Tidak semua pemuda sukses karena kecerdasannya, banyak orang-orang sukses di luar sana menjadi berhasil bukan karena  modal kecerdasan, namun hal yang menjadi penentu dan paling berperan adalah  kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) .

Dr Rose Mini seorang psikolog mengatakan, faktor kecerdasan emosi atau EQ memberikan pengaruh 80% terhadap kesuksesan seseorang sementara faktor kecerdasan intelektual atau IQ hanya 20%.

Sejalan dengan hal itu, peran pendidikan karakter dan penerapan nilai-nilai pancasila sangat lah dibutuhkan. Dua hal tersebut  memiliki kesamaan tujuan demi membentuk anak bangsa yang lebih baik. Jika pendidikan karakter lebih menekankan pada moral atau akhlak maka pancasila adalah sumbernya yang lebih luas lagi. Pancasila dan Pendidikan karakter adalah dua esensi  yang harus ditanamkan pada setiap diri anak bangsa.

Demi  terwujudnya profil pemuda pancasila, ada enam profil pancasila yang harus ditanamkan pada diri pemuda Indonesia sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 sebagai berikut:

kidsworldfun.com
kidsworldfun.com
  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

  • Berkebhinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

  • Gotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

  • Mandiri

Pelajar  Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu  pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.

  • Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.

Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.

  • Kreatif

Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal.

Dengan tertanamnya nilai-nilai pancasila pada anak bangsa maka dalam prakteknya diharapkan  para generasi muda bisa memfilter seiring pesatnya arus globalisasi dan modernisasi yang tidak dapat tidak untuk dihindari dan bisa memanfaatkannya dengan baik. Keresahan para orang tua dan masyarakat atas krisis moral yang terjadi pada sebagian pemuda pemudi saat ini merupakan masalah besar bagi Indonesia dan salah satu solusinya adalah dengan menerapkan enam profil di atas mulai saat ini sebelum terlambat. Selain itu dengan cara mengalihkan segala kegiatan negatif dan tidak bermanfaat tersebut kepada hal-hal yang positif namun tetap menyenangkan bagi mereka .

Namun nilai-nilai pancasila  akan lebih baik dan efektif jika ditanamkan sejak dini agar tertancap kokoh dalam sanubari hingga kelak dewasa nanti. Perhatian, teladan dan pantauan dari orang tua mutlak harus diberikan, baru selanjutnya dibutuhkan peran pendidik dan masyarakat demi terwujudnya pemuda pancasila.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun