Dan jadilah kami berenam  meeting online. Maksudnya saya di rumah, dan lima peserta lainnya  termasuk dua perwira  hadir di lantai 7 Markas Angkatan Darat Jl Veteran Jakarta Pusat.
Meeting ini juga berjalan lancar dan cepat selesai. Karena semua peserta rapat ternyata pengen secepat-cepatnya pulang.
Pesta Pertunangan  Online
Berdasarkan dua meeting online tadi, saya usul ke teman ini.Â
Ya sudahlah bikin Pertunangan online. Karena di adat Batak, pertunangan (Martumpol) itu hanya keluarga dekat, ibadah gereja, Â dan makan. Jadi cuma sebentar saja. Kalaupun ada acara adat, terbatas keluarga inti saja, tetapi biasanya diundang keluarga besar terdekat.Â
Nah ini yang biasanya jumlahnya lebih dari 50 orang. Â Maka kelihatannya jika benar-benar undangan martumpol tidak bisa hadir, dibuat program zoom saja. Semua keluarga yang semestinya hadir bisa langsung ikut live streaming dari tempat masing-masing.
Haha, teman saya, sang calon mertua, senang dengan ide ini. Â
Ini ide terobosan, karena tercapai yang diinginkan, yakni acara pertunangan bisa "diikuti" orang-orang terdekat tanpa keharusan hadir di tempat. Selain itu, jelas menghemat waktu dan menghemat biaya konsumsi. Karena yang wajib hadir adalah keluarga inti pihak pria dan pihak wanita. Mungkin tidak lebih dari 20 orang.Â
Sementara sekitar 50 orang yang sebenarnya harus hadir, seperti  sepupu, keponakan, keluarga ipar, keluarga kakak adik dari orangtua,  semuanya  bisa tetap mengikuti Ibadah Gereja dan Acara Tukar Cincin dengan real time.
Pesta Pernikahan  Drive Thru
Kalau acara pernikahan gimana? Walaupun tidak terucapkan, kehadiran para tamu dan  salam tempel tetap diharapkan toh?  hahaha. Artinya tetap undangan diharapkan hadir.Â
Lagipula untuk pesta perkawinan Adat Batak, yang penuh tradisi, membuat semua keluarga dari pihak pria dan wanita, tidak mungkin tidak hadir menyampaikan doa restu.  Mengapa? karena sangat mungkin sebelum-sebelumnya orangtua pihak pria dan pihak wanita sudah menghadiri acara perkawinan para tamu undangan tersebut.
Selain itu (doa restu dan salam tempel) masih banyak keluarga Tapanuli, Batak Toba yang menyampaikan rasa cinta kepada pengantin baru dalam bentuk memberi ulos (selendang khas Batak). Â Dengan pertimbangan di atas, maka mau tidak mau sangat diharapkan kehadiran fisik para tamu undangan dalam pesta perkawinan.