Di abad google translate,  penerjemah Bahasa Inggris  jaman now bagaimana bisa  show me the money, bisa mendapat penghasilan.  Mentor memberi masukan bahwa penerjemahan Bahasa Inggris masih sangat diperlukan sebagai penerjemah saksi di Pengadilan Negeri Indonesia untuk kasus perusahaan dengan mitra asing. Â
Dan tidak sampai di situ. Jika ada kesempatan, mentor dan siswa akan mendatangi kantor penerjemah Bahasa Inggris. Bahkan mereka bisa hadir langsung jika ada kasus di Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang sedang menghadirkan penerjemah Bahasa Inggris.Â
Beda banget kan dengan model pengajaran di sekolah umum?Â
Sedangkan untuk materi pembelajaran kurikulum, mentor mengoreksi jawaban siswa. Â Namun siswa berhak tidak setuju dengan koreksi mentor dan di situlah home learning menjadi bahan diskusi penting.Â
Misalnya  kasus pelajaran Pluto sempat dinyatakan bukan bagian dari Planet Tata Surya.  Tahun 2006 Pluto dikeluarkan dari daftar sembilan planet oleh Serikat Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU)  sebab Pluto dikategorikan sebagai 'planet kerdil' dan bukan planet. Ternyata di tahun 2019 Administrator Badan Antariksa Amerika (NASA) menyatakan bahwa Pluto masih menjadi bagian dari planet yang ada di tata surya.Â
Nah kalau mentornya cuma belajar sampai tahun 2018, maka mentor pasti tidak tahu informasi terbaru 2019.
Perkenalkan Andre Christoga
Sebelum menutup tulisan ini, ijinkan saya memperkenalkan Andre Christoga sebagai Duta home learning Indonesia. Karena cukup panjang prestasinya, silakan googling saja ya, ketik Andre Christoga.  Andre pernah diundang  CEO Microsoft Satya Nadella ke Amerika 2016,  dan bersama tim, Andre menang kompetisi mewakili Indonesia menuju  final tingkat dunia di Beijing 2017.
Sejak usia 5 tahun,  Andre (dan orangtuanya) menekuni  home learning sampai sekarang.  Setelah 2010, lembaga edukasi Andre belajar home learning didaftarkan sebagai Homeschooling Mercy Smart di Dinas Pendidikan dan Kemdikbud.
Selain tetap ber-home learning Andre sempat  bersekolah formal di SD Negri. Pengetahuan Andre yang banyak malah membuat Guru Kelas "kelabakan" menjawab pertanyaan sejenis "Pluto itu masih Planet Tata Surya atau bukan, dan mengapa?"
Selanjutnya di usianya ke-13, Andre membuktikan Homeschooling bisa tembus  kelas 10 SLTA. (standar usia 16 -18 tahun).  Dengan sistem komputerisasi yang fair untuk seleksi siswa SLTA, terbukti Andre yang baru 13 tahun diterima. Namun setelah dijalani satu semester, harus 9 jam di sekolah dirasa  tidak efektif, apalagi, kualitas pengajaran guru (maaf) rendah,  sering bolos,  dan pembiaran nyontek menyontek di kelas. Menimbang tidak ada lagi yang perlu dipertahankan dari sekolah negeri itu,  Andre kembali memilih jalur Homeschooling.Â
Dengan memilih Homeschooling, Andre cukup 3-4 jam home learning perhari sesuai muatan kurikulum.  Waktu lainnya ia menggali minatnya sebagai programmer, sebagai Anggota Indonesia Artificial Intelligence Indonesia IAIS, dan sebagai karateka dan menyalurkan hobi bersepeda setiap sore.