Perayaan HUT PGRI ke-74 hari ini tanpa Presiden Jokowi.Â
Pejabat yang hadir adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja. Â PGRI juga memberi penghargaan pada sederet Kepala Daerah yang dinilai memberi nilai tambah bagi para guru di kabupaten / kota yang ia pimpin. Â Hadir juga mantan Mendikbud jaman Soeharto, Wardiman yang berambut hijau (kalau saya tidak salah lihat, hahaha)
Jadi kali ini yang ditunggu adalah Mas Menteri, Nadiem Makarim. Â
Akhirnya yang ditunggu datang bersama istrinya. Fenomena datang bersama istri, memang jarang terjadi.Â
Seingat saya, Presiden Jokowi dan  Mendikbud saat itu, Muhadjir Effendy, tak pernah menggandeng istri ke acara HUT PGRI.
Bahkan Ketum PB PGRI Prof Dr Unifah dalam pidatonya, sampai memanggil Franka untuk ikut memakaikan jaket PGRI bagi Nadiem. Kebetulan saya duduk di belakang pasangan itu, dan sepanjang dua jam, pasangan Nadiem dan Franka terlihat serasi, dan mesra, jadi kagum bercampur sedikit iri, hahaha.
Nadiem yang cuma "Pencitraan" ?
Nah, begitulah pengamatan saya langsung dari  acara Perayaan HUT PGRI ke-74 sepanjang pagi sampai siang tadi di Stadion Wibawa Mukti Bekasi.Â
Namun "gong" dari tulisan saya adalah pengalaman saat dekat Nadiem Makarim. Â
Baru saya sadar bahwa  Nadiem selama ini tidak sebagus seperti pencitraannya sebagai Menteri Milenial yang santuy dan ramah. (Sorry ya Om Nadiem, semoga kritik bisa membuat kita lebih baik)
Baru saja dalam pidatonya di panggung PGRI, lulusan MBA Harvard Business School USA ini  menegaskan, sebagai menteri ia harus mengubah paradigma, bukan dilayani tetapi melayani para guru.Â