Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Evaluasi BSNP dan Kemdikbud! Siswa UNBK 2018 Sampai "Mikir Pakai Ginjal" Karena Otak Sudah Tak Sanggup

15 April 2018   08:30 Diperbarui: 15 April 2018   09:14 2503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di mata masyarakat, bisa jadi Ujian Nasional Berbasis Komputer  (UNBK) SMA 2018 "benar-benar "berantakan".  Dalam konteks yang lebih besar, kenyataan itu (sekali lagi) membuka mata dan membuktikan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus dievaluasi total.  Dana trilyunan sebagai amanat APBN dengan sistem Kemdikbud yang selama ini dipertahankan, terbukti  tidak bisa meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Keluhan Guru dan Murid

Bukan cuma murid yang teriak, para guru juga mengaku kaget dengan soal USBN 2018. Soalnya saja  sulit,  apalagi jawabannya. Hehehe. Beberapa teman saya  --guru yang  pintar, dulu kuliah di PTN yang seleksi masuknya sangat ketat dan  "baru" 30 tahunan mengajar -- mengaku, ada sekitar 5 - 10 soal UNBK matematika yang tidak bisa dijawab. Bukan cuma guru matematika loh, Biologi, Kimia, Fisika juga setali tiga uang. 

Aduuuuh, kalau guru senior pengajar di sekolah terkemuka di Jakarta saja termehek mehek, wajarlah jika muridnya  kelabakan juga menjawab UNBK 2018.  Kalau murid pintar di Jakarta yang rajin belajar, rajin bimbel saja kewalahan,  apalagi  para murid yang (maaf)  "oon"  karena mungkin tidak mampu bayar bimbel dan keterbatasan kemampuan  transfer ilmu dari guru-guru,  kondisi geografis yang sulit, ditambah beban kehidupan.

Itu keluhan guru. Yang lebih seru adalah komplain bertubi-tubi dari para murid SMA yang aktif bersosial media. Protes mereka ditujukan langsung ke Menteri, silakan baca instagram Kemdikbud yang dibanjiri ratusan posting anak SMA jaman now.Postingan mereka di instagram @Kemdikbud  memuat  komplain yang sopan bin santun sampai mendoakan jika anak dan cucu Sang Menteri boleh  mengalami "penderitaan akibat UNBK" di masa-masa mendatang.  

Dasar nih, anak SMA jaman now, komentarnya lucu lucu dan tidak jaim. Bayangkan sampai ada siswa yang mengaku selama ujian berpikir "pakai ginjal" karena sudah tak bisa mikir pakai otak. Hehehe.

Komentar Mendikbud

Pak Mendikbud Prof Muhadjir Effendy kabarnya minta maaf atas standar soal UNBK yang di atas kemampuan rata-rata siswa. Kebijakan membuat soal-soal super sulit itu  akan dievaluasi.  Namun seperti biasanya pejabat Indonesia, Pak Menteri meminta pengertian bahwa kita (para siswa) harus meningkatkan standar kualitas diri juga karena harus bersaing dengan penduduk negara asing yang kualitas pendidikannya masuk 10 besar tertinggi dunia. Sementara Indonesia, kalau tidak salah, 10 terbawah.

Mendikbud mengakui soal UNBK 2018 sengaja dipersulit demi mendongkrak HOTS, high order thinking skills. 

Pemerintah mengharapkan para siswa mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS.

Menurut Muhadjir, HOTS diterapkan menyusul masih rendahnya Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia dengan negara lain. Jadi, ucap dia, standar soal ujian nasional ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan.

Jadi secara normatif,tujuan Pak Mendikbud dan jajarannya membuat soal-soal super sulit UNBK merupakan  niat yang mulia. Tetapi  buat apa ? Untuk shock teraphy?  Lihat betapa banyak kemarahan yang muncul dari anak-anak kita peserta UNBK 2018.

Screenshot
Screenshot

Oya, yang mengeluhkan UNBK lewat instagram itu rata rata anak yang melek internet kan? Gimana.dengan anak kampung di ujung ujung daerah terluar, terdepan, terpencil Indonesia? 

Screenshot
Screenshot
Ada juga yang mengaku percuma belajar 3 tahun, dari pagi sampai sore untuk mendapatkan nilai yang bagus. 

Screenshot
Screenshot


Menghalalkan Segala Cara Demi Kelulusan 100%

Sementara sudah jadi rahasia umum,  bahwa Kepala Dinas  Pendidikan menuntut Kepala Suku Dinas Pendidikan bekerja keras agar hasil ujian tingkat propinsi mendekati kelulusan 100%. Kalau nggaksanggup, si Kadis Pendidikan dianggap gagal. 

NahKasudin menekan Kepala Sekolah. Lanjut deh, Kepsek tidak mau kalah, daripada dianggap gagal dan digeser, dia menuntut para guru untuk membuat siswa lulus semua.  Demi kelulusan 100%,  mau tidak mau para guru menghalalkan segala cara agar muridnya lulus, apalagi jika nilai UNBK atau NEMnya tertinggi di propinsi, tertinggi di Indonesia.  Semua itu membuat hil-hil yang mustahal terjadi dalam proses UNBK, termasuk membacakan jawaban saat UNBK berlangsung. Ada juga oknum guru yang nekad  menyulap kertas ujian siswa berisi jawaban yang tepat. Atau menabrak aturan  menggunakan handphone selama waktu ujian, seperti ungkapan siswa berikut :

Screenshot
Screenshot
Masih ingat toh, ada siswa yang malah "dihukum" guru dan kepala sekolah bahkan Kepala Dinas setempat  karena membocorkan kepada pers saat ia dimarahi karena  menolak membagi jawaban ujian pada teman-teman sekelas ?

Evaluasi BSNP  !

Buat yang belum tahu, sebenarnya ada lembaga yang paling bertanggungjawab mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi,  Ujian Nasional di seluruh Indonesia, namanya Badan Standar Nasional Pendidikan Kemdikbud BSNP.

BSNP beranggota para pakar dan orang super duper pintar dam tahu banyak tentang pendidikan Indonesia. Mereka adalah ahli psikometri, ahli evaluasi pendidikan, ahli kurikulum dan manajemen pendidikan yang memiliki wawasan, pengalaman, dan komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tahun 2014-2018, ada 11 orang bergelar profesor dan atau PhD yang jadi anggota BSNP. 

Nah buat 11 orang super pintar itu, saya mau tanya? Bagaimana pertanggungjawaban moral dan ke-cendikiawan-an Anda kepada sekitar 1,2 jutaan siswa peserta UNBK SMA 2018?

Kalau masih punya malu, saya sarankan Anda semua mundur saja. Sok sok an bikin soal yang ternyata tidak mampu dikerjakan hampir semua peserta ujian.

Siswa di sekolah terkemuka di berbagai kota besar saja  mengaku sangat kesulitan karena mereka tidak diajarkan materi UNBK 2018. Apalagi siswa di pelosok ujung Indonesia.  Hai para profesor BSNP, harusnya kakimu berpijak ke tanah, lihat sejauh mana standar pelajaran yang dikuasai para siswa SMA secara real.  BSNP tidak boleh melempar tanggung jawab terhadap kegagalan UNBK 2018 ini.

Bersama Prof Muhadjir, Maret 2018
Bersama Prof Muhadjir, Maret 2018
 

Hehehe kamu ketahuan !

Kalau saya boleh usul ke Presiden, ada baiknya Kemdikbud dilikuidasi dulu. Supaya tikus tikus proyek pada keluar sarangnya. Dana APBN 20% yang trilyunan rupiah selalu ludes untuk membiayai  ratusan project apa manfaatnya?  Berbagai project itu dilakukan di hotel-hotel berbintang, para pejabat Kemdikbud terbang ke sana sini katanya demi meningkatkan kompetensi pendidikan Indonesia,  tetapi kualitas pendidikan Indonesia tidak bertambah baik.

Maafkan saya jika akhirnya saya mengiyakan pendapat lembaga anti korupsi,  Kemdikbud termasuk kementerian paling korup.  Kemdikbud seperti dinosaurus, besar, lamban, dan sudah pewe, posisi uwenak.  

PNS Kemdikbud benar-benar merasa  sudah di comfort zone,sehingga lebih fokus untuk mengamankan kursi empuk agar  tidak bisa digeser. Singkat bicara,  apakah  korupsi berjamaah di Kemdikbud dan Dinas Pendidikan sudah benar-benar terbongkar dan dihabisi sampai ke akar-akarnya ?

Dari sudut politis, apakah kita bisa mengelak pandangan yang menyatakan, oknum Kemdikbud dan Mendikbud  adalah  jatah orang Muhammadiyah atau orang NU karena dua lembaga itu memiliki basis massa yang besar.

Namun apakah tradisi itu perlu dipertahankan, padahal hasil kerja Orang NU atau Muhamadiyah itu malah membuat pendidikan Indonesia makin terpuruk.  Inga inga, pendidikan Indonesia tidak melulu untuk generasi muda Islam.

Mungkin perlu seorang "Bu Susi" yang nyeleneh, bukan pegawai negeri yang sibuk menjaga comfort zone,  tetapi orang swasta yang berjuang dari bawah sehingga mengerti "permainan" .

Kementerian Edukasi perlu pemimpin yang punya idealisme memperbaiki pendidikan jaman now, tidak silau dengan uang proyek. Bahkan orang pemberani yang tidak takut berhadapan dengan "mafia" yang mungkin selama ini nyaman menjadi parasit Kemdikbud.

Sebaiknya edukasi dijauhkan dari orang partai politik, yang hitung hitungannya nggak jauh dari cari suara rakyat.  Terlalu mahal ongkos emosi satu bangsa jika lembaga yang harusnya bebas politik jatuh ke tangan mereka. Lho kok jadi inget Anies Baswedan saat jadi Mendikbud. Untunglah cepat cepat dipecat. Jauhkan juga dari politisi Fadli Zon yang merasa bakal jadi Mendikbud jika Prabowo Presiden Indonesia.

Selanjutnya sudah saatnya membentuk  Kementerian Edukasi dengan para pemimpin, dari menteri sampai Kasubdit  yang punya keberanian membantai semua korupsi dan pemborosan.

 Hendaknya semua dana APBN itu berdaya guna dan berhasil guna meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan,  pemanfaatan dana sarana prasarana yang tepat, yang semuanya bermuara kepada bukti  adanya peningkatan kualitas siswa.

Just do it, atau makin hancur pendidikan Indonesia. Semoga Presiden Jokowi berani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun