Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Super Blood Blue Moon di TIM dan Sombongnya Pejabat Pemprov DKI Jakarta

2 Februari 2018   22:40 Diperbarui: 7 Februari 2018   09:43 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya dengan seenaknya  mereka  langsung baris di depan siswa saya. Begitu seterusnya sampai siswa saya malah jadi di belakang.

Mengapa kamu  nggak bilangke ibu ibu itu, tolong antre,  siswa saya bilang, dia segan;  apalagi dua petugas yang sebenarnya punya kewajiban mengatur ternyata diam saja. 

2. Hanya tersedia 16 teleskop

Bisa dibayangkan jika ada 5000 orang antre untuk menggunakan 16 teleskop, berarti 1 teleskop itu untuk 300 an orang. 

Jatah melihat teleskop perorang sekitar 1-2 menit bergiliran. Berarti butuh 600 menit = 10 jam untuk semua orang bisa mencicipi melototi bulan dengan teleskop. Sementara jatah melihat teleskop untuk gerhana bulan dibuka dari pukul 17 sampai pukul 21, sekitar 4 jam saja. 

Artinya kalau dihitung, dari 300 orang perbarisan, hanya 120 orang yang dapat kesempatan melihat dari teleskop.  Nah 180 orang x 16 antrean teleskop = 2880 orang yang kebagian, sedangkan 2100  orang lainnya  tidak kebagian pegang teleskop.  Kondisi itu  membuat  potensi ribuan orang yang kecewa karena sudah antre berjam-jam ternyata tidak kebagian teleskop.

3. Ternyata bukan 16, tetapi cuma 15 teleskop yang digunakan

Lalu 1 teleskop lagi kemana? 

Ternyata 1 teleskop yang terbaik (terbesar) hanya boleh dipakai untuk tamu VIP, untuk pejabat Pemprov DKI dan keluarganya. Kebetulan saya ada di dekat teleskop VIP itu, dan  penasaran sekaligus pengen melihat dari dekat,  tingkah pegawai ngerieh pegawai negeri Pemprov DKI Jakarta era Anies Sandi. 

Sombongnya Pejabat Pemprov DKI

Hm, ternyata memang itu yang terjadi.  Nggak di mana-mana banyak pejabat tetap minta di-istimewakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun